Perayaan Cap Go Meh digelar di Ngabang, Kabupaten Landak, Kalimantan Barat. Perayaan ini dimeriahkan dengan atraksi ketangkasan oleh Tatung. Tatung adalah orang yang dirasuki roh dewa atau leluhur
Acara Robo-robo SMP Negeri 2 Ngabang
Bupati Landak DR Drs Adrianus AS MSi, berhasil menerima penghargaan kategori Program Peningkatan Beras Nasional (P2BN) tahun 2008
Bupati Landak DR Drs Adrianus AS MSi menyerahkan penghargaan kepada pemenang Bujang Dara dalam Festival Budaya Landak tahun 2008
POST-DESCRIPTION-HERE
Kabupaten Landak tahun 2009 akan segera membangun stadion sepak bola

KANTOR BUPATI KABUPATEN LANDAK

Foto kantor bupati kabupaten Landak
IMAGE-TITLE-HERE

PERAYAAN CAP GO MEH

Perayaan Cap Go Meh digelar di Ngabang, Kabupaten Landak, Kalimantan Barat. Perayaan ini dimeriahkan dengan atraksi ketangkasan oleh Tatung. Tatung adalah orang yang dirasuki roh dewa atau leluhur
IMAGE-TITLE-HERE

RIAM MANANGAR

Riam Manangar merupakan slah satu obyek wisata di Kabupaten Landak
IMAGE-TITLE-HERE

BUPATI LANDAK DALAM PANEN RAYA

Bupati Landak DR Drs Adrianus AS MSi, berhasil menerima penghargaan kategori Program Peningkatan Beras Nasional (P2BN) tahun 2008
IMAGE-TITLE-HERE

1 Tahun Lagi Landak Tidak Merasakan Buah Durian

NGABANG- Maraknya penembangan kayu Durian tanpa pengntroalan dari pihak terkait, membuat khwatir Pemerintah Kabupaten Landak. Terhadap kelangsungan hidup pohon Durian beberapa tahun mendatang, ...

7 Tersangka Pengerusakan Mapolsek Mandor Siap Ditangkap/a>

NGABANG- Kapolres Landak AKBP Drs Tony EP Sinambela M.Si menyatakan 7 tersangka dalam kasus pengerusakan Mapolsek Mandor, berinisial Jl, Sr, CC, Ln, Ay, Mr dan Al. Terindikasi kuat dalam pengerusakan, berdasarakan keterangan para saksi.....

Pelajar Harus Meraih Prestasi Setinggi-Tingginya

NGABANG – Pembangunan olahraga merupakan bagian integral dari pembangunan manusia Indonesia seutuhnya yang diarahkan pada peningkatan kesegaran jasmani, mental, dan rohani untuk pembentukan waktak, kepribadian, ...

Siap Mendulang Emas

Siap Mendulang Emas TEKAD untuk meraih prestasi yang paling tinggi, terpacar pada 13 atlet Kempo Kabupaten Landak. Mereka ingin meraih prestasi pada Kejuaraan Kempo Kalbar di Kabupaten Sintang 25-26 Juni 2009, sama dengan hasil di Porprov tahun 2006 ...

Minta Kades Data Warga Miskin

22.48 Reporter: HERI IRAWAN 0 Responses

GAWE DIRE'
ANGGOTA DPRD Landak Markus Amid, S.Th MDiv, berharap kepada Pemerintah Kabupaten Landak, pada tahun 2009, masyarakat miskin tidak ada lagi yang tidak mendapat jatah Bantuan Langsung Tunai (BLT), seperti tahun-tahun sebelum dan tahun 2008 ini. “Untuk pencairan BLT di Kabupaten Landak saja kita belum mengetahui kapan waktu yang tepat malah diundur,” kata Markus Amid.
Ia juga mengatakan, penerimaan dana BLT pada tahun 2008 saja, masih mengaku atau memakai data miskin pada tahun 2005. Artinya sudah bisa kita tebak, untuk tahun 2008, penerimaan BLT bagi masyarakat Kabupaten Landak banyak warga yang tidak dapat program bantuan BLT yang dinanti-nantikan masyarakat miskin tersebut.
“Saya minta kepada seluruh Kandes segera mendata dan menguslkan kembali nama-nama masyarakat miskin yang belum terdata kemarin, supaya bisa mendapat jatah BLT tahun 2009.” katanya seraya mengaku ini kami sampikan, karena kami sudah bicara langsung dengan Menteri Kesra di Jakarta belum lama ini. (wan)

Read more...

Tertibkan Kelengkapan Sepeda Motor

22.45 Reporter: HERI IRAWAN 0 Responses

KILAS
PERLAHAN tapi pasti. Itulah yang dilakukan jajaran Satuan Lalulintas (Satlantas) Polres Landak dalam menciptakan ketertiban berlalulintas di jalan raya. Setelah sukses menyadarkan masyarakat Landak supaya mengenakan helm standar ganda saat berkendara sepeda motor, kini Satlantas Landak akan menggelar operasi penertiban kelengkapan kendaraan sepeda motor seperti kaca spion standar, lampu sign dan lain sebagainya. Seperti biasa, operasi ini diawali dengan sosialisasi terhadap masyarakat umum dan para pelajar.
Menurut Kapolres Landak AKBP Drs. Subnedih, SH melalu Kasatlantas AKP Luki Fahriansyah, SH mengatakan untuk penggunaan helm standar ganda bagi pengendara sepeda motor dinilainya sudah cukup baik. “Saya lihat masyarakat Landak khususnya di kota Ngabang sudah menyadari betapa pentingnya mengenakan helm standar ganda ini. Rata-rata masyarakat sudah banyak yang mengenakan helm standar ganda, tidak seperti dulu lagi. Pokoknya sudah 95 persenlah,” ujar Luki yang ditemui Selasa (9/9) di kantornya. Namun demikian ia tidak mengelak memang ada segelintir masyarakat yang tidak mengenakan helm standar ganda. Oknum masyarakat inipun sudah diberikan tindakan tegas berupa penilangan. “Dari 15 Agustus lalu sampai bulan Agustus tercatat 208 pelanggar yang kita tindak dengan penilangan. Mereka akan disidang, tapi terserah pelanggar apakan yang bersangkutan mau sidang sendiri di Mempawah atau ditittipkan ke anggota. Dendanyapun kita sesuaikan dengan pelanggarannya,” jelas Luki.
Iapun menegaskan bahwa uang denda tersebut bukannya untuk anggota, tapi dimasukan dalam kas daerah. (wan)

Read more...

Ditengah-Tengah Masyarakat Kalimantan Barat Yang Multikultur

22.42 Reporter: HERI IRAWAN 0 Responses
Posisi Hukum Adat di Dalam Hukum Positif (1)
SEBELUM Indonesia Merdeka Hukum Adat memang sudah ada ditengah masyarakat dan merupakan salah satu alat penegak hukum yang digunakan oleh masyarakat Adat untuk mencari keadilan ketika terjadi permasalahan seperti: Pembunahan, pencurian, perkelahian, dan perkosaan. Hukum Adat itu adalah Adat kebiasaan yang berakibat hukum, sehingga Hukum Adat merupakan hukum terpenting bagi Sub – sub Suku sejak dulu kala hingga sekarang kususnya Masyarakat Adat.
HERI IRAWAN, NGABANG
HUKUM Adat yang sarat dengan mitos - mitos dan sangat mengandung makna sebagai Simbol cetusan jiwa bangsa atau etnis karena mempunyai kemampuan untuk menceritakan alam kehidupan yang ia sendiri tidak mampu untuk menantangnya sungguhpun Hukum Adat itu tidak tertulis. Kalaupun Hukum Adat itu tertulis tapi ianya sudah di pengaruhi oleh Agama dan di pengaruhi oleh Hukum luar.
Jika kita cermati ada hal yang latah ketika ada pengaruh hukum luar yang masuk untuk memberikan pengaruh terhadap Hukum Adat, padahal warisan ini sebuah peninggalan yang perlu mendapat perhatian serius karena ada sebuah kekuatan yang sama – sama mengandung nilai – nilai, norma- norma yang ada sumbernya.
Menurut Sekretaris MABM Landak, Iskandar, Hukum Adat tak tertulis ini masih hidup subur dan terpelihara oleh masyarakat Adat, pemangku – pemangku Adat, Kepala Adat tetap mempertahankan Hukum Adat sehingga dianggap sangat sakral.
Dalam hal ini pula kita harus ketahui apakah ia terkenal sebagai Cakap atau tidak dalam melaksanakan tugasnya. Jadi peradilan menurut Hukum Adat itu adalah Pertama membangun terus terwujudnya Hukum Adat didalam masyarakat itu sendiri. Bilamana keputusan – keputusan Adat terjadi tak tahan uji, maka ia harus memberikan keputusan yang menurut keyakinannya, serta sebagai keindahan hukum dalam lingkungan tempat dimana ia mengadili.
Untuk mendapatkan keputusan ia harus menyesuaikan kedalam susunan hukum seluruhnya, haruslah ia mengenal kenyataan sosial dan mengerti syarat – syarat prikemanusiaan karena itu kewajiban untuk mengadili menurut Hukum Adat berarti: Memberikan bentuk yang berlaku. Sebagai bahan pada faktor kesalahan “Sistim Hukum Kenyataan Sosial dan Syarat Prikemanusiaan”.
Kesemuannya itu dapat di pertanggungjawabkan pada waktu sekarang. Secara Subyektip, memberi bentuk kepada apa yang diperlukan menurut keinsyafan keadilan masyarakat pribumi, sebagai keputusan Hukum yang berlaku.
Hukum Adat tetap terpelihara oleh kekuatan Adat, dalam praktek sehari – hari bila ada sesuatu perbuatan timbul perselisihan. Masyarakat Adat menuntut untuk mengadili menurut Hukum Adat. Berarti kewajiban untuk melakukan apa yang dalam ketertiban Hukum Pribumi. Disinilah pentingnya untuk mempertinggi taraf – taraf penghidupan yang harus mendapat tempat – tempat pertama. Masyarakat Adat menjadi sadar akan kehormatannya dan harga dirinya. Hukum Adat adalah Hukum Nonstatus yang sebagian besar adalah Hukum kebiasaan yang bertujuan untuk mempertahankan Kebudayaan Tradisional. Hukum Adat satu hukum yang hidup karena ia menjelmakan perasaan hukum yang nyata dari masyarakat.
Masyarakat Adat tetap akan mempertahankan Hukum Adat dan akan dilaksanakan sebagai hal yang sangat sesuai bagi kepentingan masyarakat dalam kedudukkannya seperti sekarang ini. Hukum Adat ini harus diterangkan sejelas – jelasnya supaya tercapai jaminan hukum yang lebih besar dan akhirnya dapat membantu hakim yang harus menggunakan Hukum Adat tertulis.
Kepercayaan diri dari masyarakat – masyarakat yang sekarang dengan cara harus berusaha menyesuaikan dengan kekuatan – kekuatan hukum dari dunia luar.
Hukum Adat Kebudayaan Tradisional menunjukkan adanya nilai – nilai Universal seperti asas gotong – royong, Fungsi Sosial manusia dan milik dalam masyarakat, Asas persetujuan sebagai dasar umum, Asas perwakilan dan permusyawaratan dalam sistim pemerintahan Masyarakat Adat ( Pemerintahan Desa).
Sisitim Hukum Adat bersendikan atas dasar – dasar alam pikiran Masyarakat yang tidak sama dengan alam pikiran yang menguasai Sistim Hukum Luar. Untuk sadar akan Sistim Hukum Adat, Seseorang harus mampu menyelami dasar alam pikiran yang hidup di dalam Masyarakat yang Multikultural.
Keseimbangan ketenangan Masyarakat Adat yang di kacaukan oleh kejahatan menentukan Hukuman terhadap pelanggaran Adat. Hukuman terhadap pelanggaran Adat berupa denda secara material dan mengharuskan sipelanggar membayar denda secara upara Adat ( Ritual Adat ). Dengan maksud dan tujuan memulihkan keseimbangan alam dengan jalan mengambil hati masyarakat agar tidak marah lagi ( Obat penawar) (bersambung)

Read more...

Pembangunan Bidang Kebersihan Butuh Kesadaran

22.41 Reporter: HERI IRAWAN 0 Responses
NGABANG – Perkembangan Daerah Kabupaten Landak yang kian pesat dari tahun ke tahun memang pasti memberikan dampak yang cukup besar, terutama pada bidang kebersihan Kota. Hanya untuk pelaksanaan yang lebih optimal hingga saat ini masih belum dapat di lakukan. Apalagi saat ini dengan
masih kurangnya kesadaran warga tentang arti kebersihan ternyata cukup menyulitkan bagian kebersihan. “Kita sudah berupaya maksimal bahkan Pemda juga sudah menyiapkan tempat – tempat sampah lebih dari 2 ratusan tong sampah yamh kita sebarkan di pasar-pasar di Kota Ngabang. dan kita harapkan supaya sampah yang ada dapat di buang pada tempatnya, tetapi apa yang ada ternyata sampahjuga masih berada di luar sementara bak
sampah yang ada kosong,” ujar F. Asius, Kabid Kebersihan dan Pertamanan Dinas PU Kabupaten Landak kepada Kapuas Post belum lama ini.
Yang lebih mengesalkan katanya, ada di antara tempat sampah yang sudah terpisah dengan tutupnya padahal bak sampah itu juga sudah di titipkan dengan masing-masing pemiliki Ruko supaya dapat di jaga dan dapat di mempaatkan dengan baik. Dengan kondisi yang ada,katanya maka pihaknya akan selalu berharap agar ada tumbuh rasa kesadaran dan rasa memiliki. Apalagi pasilitas yang sudah di siapkan oleh pemda tersebut menurutnya juga menggunakan anggaran dari daerah yang jumlahnya juga cukup besar.
Sehingga apabila tidak di dukung dari barbagai pihak maka sangat mustahil sekali upaya ini akan dapat tercapai dengan baik. “Untuk mewujudkan Kota Ngabang yang bersih dan rapi serta ramah itu memang
sudah tujuan kita. Tetapi bagaimana mungkin kalau ini hanya di lakukan oleh para petugas kita yang jumlah nya sangat terbatas sementara dukungan dari masyarakat boleh di katakan masih sangat kurang sudah jelas upaya ini tidak akan dapat tercapai,” ungkapnya.
Selain itu katanya, masih ada kegiatan lain untuk mewujutkan kebersihan pada lingkungan yang ada, hal tersebut juga sudah di kuatkan dengan berbagai peraturan yang intinya menyerukan kebersihan lingkungan yang juga tetap melibatkan semua pihak agar tujuan terciptanya lingkungan yang bersih,
ramah dan tertib dapat tercapai. Apalagi berdasarkan penilaian tim Adipura beberapa waktu lalu ternyata Kabupaten Landak masih saja berada pada urutan yang belum memuaskan yakni pada urutan nomor 11, sehingga ini pula yang bisa menjadi pedoman bahwa upaya peningkatan di bidang kebersihan belum dapat mencapai sasarmempunyai Aturan-aturan dan peraturan itu di buat untuk di taati. Kalau
kita lihat di daerah luar yang memang sudah cukup maju, mereka sangat mentaati aturan yang ada sehingga apa yang sudah di garis bawahi dalam peraturan itu dapat terlaksana dengan baik,” paparnya.
Diakhir wawancaranya ia berharap untuk bisa berhasil dalam melaksanakan kebersihan, apalagi keinginan untuk menempati nomor yang cukup baik bukan buntut pada urutan Adipura dapat tercapai maka sangat di harapkan kepada semua elemen yang ada di daerah ini untuk bersama saling berupaya serta
mendukung sehingga keingnan menciptakan kondisi kota Ngabang yang bersih dan teratur dapat di capai dengan baik. “Kendala lain yang kita alami adalah, sampai saat ini bagian kebersihan yang sampai hari ini masih menyatu dengan PU sehingga kegiatan kita masih sangat terbatas. Tetapi kalau kita sudah berdiri sendiri atau sudah berbentuk badan atau kantor maka pelayanan kita akan dapat terpokus karena kita sudah memiliki anggaran sendiri,” imbuhnya. (wan)

Read more...

Sudah Lama Menjadi Target Operasi Polisi

12.36 Reporter: HERI IRAWAN 1 Response

Pengedar Inek Ditangkap PolisiNGABANG- JS(43 tahun), warga Dusun Sebadu Kecamatan Mandor Kabupaten Landak Kalimantan Barat, terpaksa harus menginap di ruang tahanan Polres Landak. Pasalnya, pria lajang sudah berumur ini diduga sebagai pemilik 8 "pil gedek" alias ineks warna hijau muda yang ditemukan di Jalan antar Tebedak dan Dengon.
Informasinya, Sabtu (6/9) sekira 21.00 wib, jajaran kepolisian dari Polres Landak pencegatan terhadap JS. Nah, dalam operasi singat itulah JS berhasil diamankan.
Dari tangan pria tersebut ditemukan 8 butir ineks yang tidak sempat dibuangnya, ia langsung ketangkap tangan oleh anggota polisi. Barang Bukti ini sebenarnya akan disalurkan kepada si pemesan. tapi keburu ditangkap anggota, ia harus mempertanggungjawabkan perbuatannya itu.
Kapoleres Landak AKBP Drs. Subnedih, SH, melalui Kasat Reskrim AKP. K. Pasaribu mengatakan, penangkapan terhadap JS tersebut merupakan hasil dari penyidikan pihak kepolisian. Disebutkan, JS sudah lama dicurigai oleh pihak kepolisian. Selain itu, pihak kepolisian juga sudah mendapatkan informasi dari beberapa orang informasi anggotra, bahwa JS adalah seorang pengedar inek di tempat salah satu hiburan yang ada di dalam Kota Ngabang.
Berdasarkan dari hasil laporan dan penyelidikan, pihak kepolisian langsung bergerak dengan membawa beberapa anggota Polisi. Menurut K. Pasaribu, hingga kini pihanya terus melakukan pengejaran terhadap Bandar Ineks, tempat JS membeli barang haram tersebut . “Mudah-mudahan dalam beberapa hari kedepan “Bandar Inkes” ini bisa kita tangkap, namun sebelum dilakukan pelacakan lebih jauh kita harus lebih intesif memeriska tersangka JS,” aku mantan Kapolsek Ngabang ini.
Dia juga menegaskan pihak kepolisian tetap berkomitmen penuh menindak tegas pelaku, pengedar, atau pemilik barang haram seperti Ineks alias Ekstasi, Ganja dan barang-barang haram lainnya, yang tentunya barang ini bisa menyesatkan generasi muda.
“Kami tidak bisa berbuat banyak, bila tidak ada kerjasama dengan masyarakat, dan dukungan dari masyarakat,” tegas K. Pasaribu.
Maka dari itu, barang haram ini harus diperanggi secara bersama-sama, apa bila menemukan atau mengetahui informasi terhadap barang haram tersebut segera melapor ke pihak kepolisi terdekat.
Sementara itu, ketika ditanya wartawan, JS melakoni usahanya ini sudah beberapa tahun dan belum pernah ditangkap polisi. Mungkin, hari Sabtu lalu hari apesnya, ia tidak berkutik ketika ditangkap polisi. “Kalau beli dari Bandar sih harganya sekitar Rp. 80.000 dijual sekitar Rp. 130 Ribu atau Rp. 150 Ribu, lumayanlah buat menghidupi sehari-hari, “ aku JS seraya tertunduk lesu dengan kedua tangannya diborgil, seraya mengaku menyesal dan berjanji tidak akan mau kembali berusaha menjual Inkes.
Ia juga mengakui, sebelum sebagai penjual, kadang barang mahal ini seriang dipakai untuk kepentingan sendiri. (wan)

Read more...

Bupati Sampaikan Nota Pengantar Pertanggungjawaban Keuangan Daerah Tahun 2007

12.34 Reporter: HERI IRAWAN 0 Responses

NGABANG- Bupati Landak DR. DRS. Adrianus AS. M.SI, Senin (8/9/08), kemarin di ruang sidang DPRD Landak. Membacakan Nota Pengantar Pertanggungjawaban Keuangan Daerah Tahun 2007. Dimana dalam rapat sidang paripurna itu, langsung dipimpinan Ketua DPRD Landak Minsen, SH, didampinggi 2 Wakilnya Klemen Apui,S.IP, dan M. Jimi Ridwan.
Ada berapa hal penting yang tercantum dalam Nota Pengantar Pertanggungjawaban Keuangan Daerah Tahun 2007, dimana Bupati mengatakan keuangan Kabupaten Landak harus dipedomani oleh pihak terkait. Laporan keuangan APBD landak Tahun 2007, katan Bupati, sudah diperiksa oleh BPK RI, dan dari hasilnya sudah ada. Untuk itu, selaku bupati, ia memohon maaf atas hasil yang diperoleh tersebut. Dan ini, menjadi cacatan bagi Pemerintah Kabupaten Landak, bahwa pemeriksaan oleh BPK RI, ketidak sesuaian antara aturan dan prosedur keuangan pemerintah daerah dengan apa yang telah dilakukan Pemerintah Kabupaten Landak. “Predikat kita tahun lalu wajar dengan syarat, sekarang menjadi tidak wajar,” tegasnya.
Yang menjadi kunci tentang keuangan, lanjut bupati, mentaaati aturan yang dibuat oleh pemerintah pusat, kemudian melakukan pencatatan asset atau ketertiban dalam inventaris seluruh aset-aset yang dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten Landak. Dan dijumpai pula oleh BPK RI, ada anggaran yang harus dikembalikan ke kas daerah. (bersambung)

Read more...

Bupati Sidak ke Pasar Rakyat Ngabang

12.32 Reporter: HERI IRAWAN 0 Responses

NGABANG- Bupati Landak DR. Drs. Adrianus AS. M.SI, didampinggi beberapa Kadis PU, Kadis Perindagkop, Kepala Kantor Inspektorat, Perwakil Tibum dan Kesbang serta dari perwakilan kantor Kecamatan Ngabang. melakukan infeksi mendadak (Sidak) ke pasar rakyat Ngabang, yang terletaik di Dusun Tungkul Desa Hilir Kantor Kecamatan Ngabang. Tujuannya untuk memantau harga sembilan bahan pokok dalam menghadapi perayaan Idul Ftri 1 Syawal 1429 H.
“Kami mengharapkan para pedagang yang ada di pasar rakyat Ngabang, tidak melakukan tindakan yang dapat merugikan masyarakat dengan cara menaikan harga di luar ketentuan. Namun berdasarkan pantauan, harga-harga sembilan bahan pokok masih relatif stabil,” tutur Bupati, Senin (8/9), kemarin usai melakukan Sidak, kepada sejumlah wartawan.
Diharapkannya, kenaikan harga sembilan bahan pokok tidak terlalu memberatkan masyarakat. “Yang wajar-wajar saja. Sebab kondisi masyarakat sekarang, perekonomiannya masih relatif kurang stabil. Pendapatan dan pengeluaran tidak sebanding,” ungkapnya seraya berharap kepada pedagang mentaati tempat berjualan yang sudah dibangun.
Dikatakannya, dari hasil Sidak, terlihat harus ada pembenahan drainase, sekitar pasar rakyat Ngabang. Mengingat banyak drainase sumbat akibat sampah-sampah yang dihasilkan dari para pedagang. namnun, yang terpenting, bupati menegaskan, sembako jangan naik terlalu tinggi.
Menurutnya, selain melakukan tinjauan harga. Juga pihaknya melakukan survey lapangan terhadap sejumlah barang sembilan pokok, diantara daging-dagingan, seperti daging sapi, dagang babi, daging ayam, ikan dan lain-lainnya.
Ditempat yang sama Kadis PU Landak Ir. Jakius Sinyor menegaskan dalam waktu tidak terlalu lama akan mentertibkan pembangunan diluar pasar rakyat. “Besok atau lusa kita panggil mereka, mereka ini bukan sementara. Kalaupun mereka beralasan tidak ada tempat. Kita sudah sediakan kios di samping pasar rakat Ngabang. Sementara sampah pasar rakyat Ngabang, yang kita lihat berserakan ini tetap diangkut setiap hari pada sore hari, ” tuturnya.
Ia menambahkan untuk penertiban tetap kita serahkan kepada Tibum, sedangkan untuk penentuan harga barang-barang kebijakan itu terletak pada Dinas Perindagkop Landak. Sedangkan penataan pasar tetap Dinas PU Landak. (wan)

Read more...

Kapolres: Polisi Tidak Memihak PT. IPM

12.30 Reporter: HERI IRAWAN 0 Responses

Kemelut di PT. IPM
NGABANG- Demo yang dilakukan masyarakat Dusun Sebadok, Berinang dan Dusun Bansal Desa Temahar Kecamatan Ngabang ke Kantor Bupati Landak dua hari lalu, tidak hanya menuntut perusahaan perkebunan kelapa sawit PT. Indoresin Putra Mandiri (IPM) untuk mencabut patok Hak Guna Usaha (HGU) dilahan masyarakat, masyarakat juga meminta klarifikasi dari Polres Landak. Sebab sebelumnya ada isu yang beredar bahwa jika masyarakat melakukan demo di kantor PT. IPM, akan ditembak.
Menanggapi hal ini Kapolres Landak AKBP Drs. Subnedih, SH yang ikut juga dalam pertemuan masyarakat dan Pemkab Landak, Kamis (4/9), di ruang rapat Bupati Landak, menegaskan tidak ada perintah ditempat bagi masyarakat yang hendak demo di kantor PT. IPM. “Jadi tidak ada perintah demikian. Masyarakat jangan berpikir bahwa Polres memihak kepada perusahaan,” tegasnya.
Dikatakan mantan Komandan Satuan (Dansat) Brigade Mobil (Brimob) Polda Kalbar ini, Polres Landak memang sudah lama melakukan pengamanan di areal kebun kelapa sawit PT. IPM. Pengamanan itupun atas permintaan perusahaan sendiri. “Inikan sudah menjadi kewajiban polisi untuk memberikan rasa aman. Jadi kami hanya sebatas melakukan pengamanan saja. Apalagi tugas pengamanan ini memang sangat berat,” katanya.
Pengamanan yang dilakukan Polres Landak inipun bertujuan supaya tidak terjadi kekacauan dilingkungan perkebunan. Pada prinsipnya ia tidak menginginkan adanya benturan diantara masyarakat dan pihak perusahaan sendiri. “Itu tujuan kami, tidak ada maksud yang lain dalam pengamanan ini. Kami tidak memihak siapapun, kami tetap berada ditengah-tengah. Kita lakukan pengamanan supaya tidak timbul kerugian antara dua belah pihak, baik perusahaan maupun masyarakat akibat permasalahan ini,” jelasnya.
Lagipula, tambahnya, pengamanan yang dilakukan Polres inipun berdasarkan peraturan perundang-undangan. (wan)

Read more...

Teknologi Tepat Guna

12.29 Reporter: HERI IRAWAN 0 Responses
Ciptakan Kemajuan Bidang Pertanian
NGABANG – Dalam rangka meningkatkan pengetahuan para petani yang ada di
daerah Kabupaten Landak saat ini terutama dalam upaya peningkatan
pengetahuan di bidang pertanian, memang harus di butuhkan usaha
penyuluhan dan sosialisasi. Kendati ketidak berhasilan para petani
tersebut memang di sebabkan karena usaha pertanian masih di anggap
sebagai usaha sampingan sehingga tidak dapat mendatangkan hasil maupun
keuntungan. Menurut Gst Basrun,S.Pi. Kabid Pemasaran dan Pengelolaan
hasil pada Dinas Pertanian kepada Kapuas Post senin (08/09) kematin
mengungkapkan, hal tersebut di sebabkan usaha di bidang pertanian belum
di kelola secara maksimal bahkan masih hanya bersipat usaha sampingan
atau sewaktu ada kesempatan saja. “Sebenarnya setiap usaha itu
membutuhkan keseriusan dan ketekunan. Jadi kalau selama ini usaha
pertanian itu hanya sebagai kegitatan sampingan saja, sehingga hal ini
tidak akan berhasil. Beda kalau saja usaha ini di tekuni tentu akan
berhasil, ”katanya.
Dengan demikian katanya, di beberapa tempat pertanian saat ini sudah di
arahkan sebagai suatu usaha bisnis atau di arahkan sebagai Agribisnis
dengan memempaatkan dengan memempaatkan teknologi sehingga dapat
menaikan produksi dan produktifitas sehingga hasil yamh di dapatkan akan
menjadi lebih tinggi. Sejalan dengan ungkapnya, maka untuk mengarahkan
usaha di bidang pertanian khususnya di Kabupaten Landak sebagai usaha
yang menguntungkan, maka para petani harus di arahkan pada usaha
pertanian yang berwawasan bisnis. Sehingga melalui usaha ini para petani
akan dapat memperoleh hasil yang lebih baik terutama dengan memempaatkan
teknologi yang tepat guna.
“Tujuan kita agar para petani kita yang ada sekarang dapat memempaatkan
teknologi pertanian dan ini untuk meningkatkan hasil produksi dan
meningkatkan pendapatan serta penataan kelembagaan pelayanan jasa
Alsintan melalui UPJA,” ujarnya.
Adapun upaya tersebut katanya,meliputi meningkatnya pengetahuan petani untuk memempaatkan teknologi pertanian, yang akan dapat meningkatkan pendapatan petani serta meningkatkan usaha pertanian yang berwawasan bisnis sehingga dapat tercapainya revitalisasi (UPJA) pengelolaan baik di kecamatan Mempawah Hulu, Sompak dan Kecamatan Menjalin. untuk itu ungkapnya dalam rangka meningkatkan pengetahuan para petani maka pihaknya juga sudah melakukan pelatihan Penerapan teknologi pertanian tepat guna yang di lakukan pada tanggal 28 agustus lalu di BPP
(Balai Penyuluh pertanian) karangan. Kegiatan tersebut, selain di ikuti oleh Kadis Pertanian dan jajarannya, juga di hadiri oleh Dinas pertanian Propinsi Kalbar serta para kelompok tani yang ada di 3 kecamatan tersebut.
Apalagi katanya, hingga saat ini di kecamatan Mempawah hulu juga sudah memiliki 9 unit Power Strser, Drayer 1 unit dan Rice Miling unit 6 unit, reaper (alat panen) 3 unit. Sedangkan untuk daerak Kecamatan Menjalin, katanya, sudah memiliki Power strser 14 unit, Drayer 1 unit, Rice Miling (penggilingan padi) 3 unit dan Reaper
sebanyak 2 unit. “Ini sebenarnya akan kita tata kembali kerena kita
ingin mengetahui bagaimana kondisi peralatan tersebut karena ini sudah
sejak tahun 2001 dan kita belum tahu bagaimana posisinya dan permasalahan mereka bagaimana, karena berdasarkan hasil laporan dari UPJA-UPJA ini yang perlu kita tindak lanjuti, karena mereka sangat membutuhkan peralatan guna mendukung usaha mereka, ” paparnya.
Kelompok yang ada dalam Upja-upja ini juga akan merupakan salah satu target yang merupakan unit usaha dari gapoktan (Gabungan Kelompok Tani) yang juga di harapkan ke depannya harus mempunyai usaha terutama untuk mengembangkan usaha di bidang pertanian serta untuk mengembangkan modal yang sudah di peroleh oleh kelompok tersebut. “Sebenarnya Gapoktan ini bukan bidang pertanian semata tetapi merupakan wadah yang dapat di gunakan petani untuk mengembangkan
berbagai usaha. Tetapi yang terpenting bagaimana para petani kita dapat
mengembangkan modal yang mereka miliki sehingga tidak habis begitu saja.
Misalnya mengembangkan usaha penjualan pupuk,obat-obatan pertanian atau
kios pertanian sehingga modal yang di miliki oleh kelompok itu akan
dapat berkembang,” harapnya.
Untuk itu katanya pihaknya merasa perlu untuk menata Gapoktan serta Gapoktan itu sendiri harus mempunyai data lengkap baik jumlah keanggotaan maupun sarana dan prasarana yang di miliki, sehingga dengan demikian akan dapat mempermudah mengakses berbagai kegiatan. Kendati tujuan utama Pemda Landak tetap memajukan usaha di bidang pertanian, sehingga kedepannya akan tercipta petani yang mampu bersaing dalam usaha dan terampil dalam teknologi. (wan)

Read more...

Pajak dan Retribusi Stagnan

12.27 Reporter: HERI IRAWAN 0 Responses
Kilas
REALISASI penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) tahun 2007 mengalami peningkatan hanya sebasar 2,20 persen dari tahun sebalumnya. Peningkatan penerimaan PAD yang cukup berarti bersumber dari sisa giro. Sedangkan penerimaan bersumber dari pajak dan retribusi cendrung stagnan. Demikian latar belakang Rapat Koordinasi Tim Peningkatan PAD Landak 2008 yang difasilitasi BPKD Landak, Rabu lalu di ruang samping aula kantor bupati, kemarin.
Rapat dibuka Asisten I Setda Landak V. Jian S.Sos.MM mewakili Bupati Landak, hadir para tim seperti kepala dinas/instansi termasuk camat se kabupaten Landak.
Menurut Jian, realisasi PAD belum signifikan, untuk diketahui bersama, mulai tahun 2007 ada peningkatan, yakhi ditargetkan Rp.3.956.056.900 terealisasi Rp.4.319.507.673, berarti jika diprosentasekan 109,19 persen. Kemudian untuk 2008 yang terhitung Juli, ditargetkan Rp. 5.088.685.275 terealisasi Rp.2.608.396.99 dengan prosentase 51,26 persen. “Ada beberapa permasalahan diantaranya, belum adanya komitmen bersama dari masing-masing SKPD tentang upaya dan strategi penggalian sumber-sumber PAD,” ungkap Jian. (wan)

Read more...

PT. Triple T Tanam Investasi di Landak

12.25 Reporter: HERI IRAWAN 2 Responses
NGABANG- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Landak terus memberikan kesempatan kepada investor kebun kelapa sawit, baik dari lokal maupun luar negeri untuk menanamkan investasinya di negeri intan ini. Saat ini saja sesuai data dari Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Landak tercatat 33 perusahaan perkebunan yang ada di kabupaten ini. Salah satunya yakni PT. Tebar Tandan Tenerah (Triple T) yang mulai berinvestasi sejak tahun 2007 lalu. Anak perusahaan dari PT. Provident Agro yang merupakan investor lokal ini sudah melakukan aktivitasnya di Kecamatan Ngabang, tepatnya di daerah Nahaya. Rencananya, perusahaan ini akan hadir di 4 kecamatan di Landak yakni Kecamatan Menyuke, Banyuke Hulu, Meranti dan Kecamatan Mempawah Hulu. Selasa (19/8) perusahaan inipun sudah mengadakan sosialisasi di 4 kecamatan tersebut. Sosialisasi inipun tidak hanya berhenti di tingkat kecamatan saja, tapi akan berlanjut di tingkat desa dan dusun.
Menurut salah satu staf di Dishutbun Landak, Aswanto yang juga ikut memberikan sosialisasi mengatakan PT. Triple T sudah memperoleh izin lokasi budidaya perkebunan dari Bupati Landak bernomor 595.1/61/HK-2007. Sedangkan izin usaha perkebunan yang juga dari Bupati Landak bernomor 525/0148/27.A/HK/2007. “Di Landak ada 33 perusahaan perkebunan yang sudah mendapat izin, salah satunya PT. Triple T ini. Izin lokasi budidaya perkebunan maupun izin usaha perkebunan yang diberi Bupati Landak kepada perusahaan ini tertanggal 21 Maret 2007 lalu. PT. Triple T tersebut mendapat izin lokasi perkebunan seluas kurang lebih 20.000 hektare,” jelasnya. Ia berharap dalam waktu 3 tahun sejak perusahaan diberi izin, lahan dapat dibebaskan.
Sementara itu dari pihak perusahaan yang diwakili Ibrahim Banson mengatakan PT. Provident Agro ini akan hadir minimal di 9 kabupaten di Kalbar. “Di Landak sendiri kita sudah melakukan aktivitas di Kecamatan Ngabang tepatnya di daerah Nahaya. Ke depan kitapun akan mengembangkan sayap dengan membuka lahan perkebunan di Kecamatan Banyuke Hulu, Menyuke, Meranti dan Mempawah Hulu yang sekarang ini kita sedang mengadakan sosialisasi,” ujarnya.
Ia menambahkan, dalam jangka waktu lebih kurang 1 tahun 9 bulan, PT. Triple T baru bisa membuktikan kerjanya.
Dalam sosialisasi yang disampaikan staf perusahaan, Ade mengatakan kehadiran PT. Triple T di Landak ini membawa 3 misi yakni perusahaan ingin membangun kebun yang bermitra dengan masyarakat, petani tradisional bisa bersama-sama belajar soal tanaman kelapa sawit dan perusahaan berusaha meningkatkan perekonomian rakyat melalui usaha perkebunan kelapa sawit. “Itu misi kami. Sedangkan pola yang kita tawarkan yakni kebun kemitraan pola operator. Maksudnya, mitra yakni adanya kerjasama antara 3 pilar yakni perusahaan, masyarakat dan pemerintah. Kemudian, operator yakni investor selaku perusahaan yang ingin membangun kebun kelapa sawit yang dimulai dari tahap awal hingga tahap akhir,” paparnya. Dengan adanya pola ini, lanjutnya, perusahaan berharap dalam kurun waktu 7 tahun 6 bulan masyarakat petani tidak lagi terbebani dengan kredit. Sebab usaha perkebunan kelapa sawit yang dijalankan perusahaan ini tidak ada perbedaan antara inti dan plasma. “Sedangkan untuk bagi hasil perkebunan, tidak kita serahkan secara perorangan, tapi dibagi melalui badan hukum yang dibentuk oleh pemerintah, masyarakat dan perusahaan seperti koperasi,” katanya.
Kemudian, dalam hal proses Ganti Rugi Tanam Tumbuh (GRTT), Ade menjelaskan dibagi menjadi 3 katagori yakni produktif, non produktif dan eks garapan. Produktif yakni lahan yang didalamnya terdapat tanaman bermanfaat dan dijadikan sumber kehidupan masyarakat, non produktif yakni lahan yang tidak setiap hari diambil manfaatnya dan eks garapan yakni hutan sekunder. “Untuk GRTT produktif berada diangka 1 juta per hektare, non produktif diangka 600 ribu per hektare dan eks garapan diangka 400 ribu per hektare,” jelasnya. (wan)

Read more...

*Oktober, Kecamatan Menyuke Siap Gelap Gulita

16.54 Reporter: HERI IRAWAN 0 Responses
Tunggakan Rekening Listrik Telah Mencapai 1, 3 Miliar Lebih
NGABANG- MeneJer PLN Ranting Ngabang Kanisus Kadir mengatakan hingga saat ini PLN merasa terbebani terhadap lonjakan tunggakan pembayaran listrik, dan sangat terpaksa harus dilakukan pemutusan. Tunggakan ini karena pelanggan listrik menunggak rata-ra lebih dari tiga bulan. “Untuk membeli BBM subsisi per liter, PLN harus menanggung rugi dua ribu rupih per liter,” kata Kanisus Kadir, kepada Kapuas Post, Kamis lalu di ruang kerjanya.
Dikatakannya, pemutusan ini akan dilakukan di Kecamatan Menyuke, sekitar bulan Oktobr 2008 mendatang. Ini sangat terpaksa, katanya, terkait besarnya tunggakan rekening pelanggan listrik mencapai Rp.1.389.533.194. “Maka dari pada hari Jum’ at dilakukan sosialisasi di Kecamatan Menyuke, dan menghadirkan petinggi PLN Cabang Pontianak, dan kita juga akan mengundang para Muspika disana, ” katanya.
Ia juga menjelaskan masyarakat tak melakukan pembayaran jangan menjadikan alasan bahwa pihak PLN kurang maksimal memberi pelayanan, karena tanpa diminta masyarakat pun kalau keadaan listrik membaik dan Negara mampu memikul beban operasional PLN, tentunya PLN juga yakin bisa memberikan pelayanan yang terbaik untuk masyarakatnya.
“Apalagi sekarang pihak PLN sudah memberikan kemudahan kepada pihak pelanggan untuk bisa membayar di mana saja baik di Pontianak, Ngabang maupun di Menyuke dan sudah dalam bentuk online, gunanya mempermudah kita membayar di mana saja,” katanya.
Ia berharap sebaiknya sebelum tim melakukan pemutusan, pelanggan yang menunggak diharapkan dalam satu bulan ini segera melunasinya, sehingga pelanggan kedepan tidak terancam pemutusan aliran listrik. (wan)

Read more...

Bupati Serukan Amaliah Ramadhan Dan Pelaksanaan Zakat, Infaq Dan Sadaqah

16.53 Reporter: HERI IRAWAN 0 Responses
NGABANG- Bupati Landak DR. Drs. Adrianu AS. MSi menyeruykan kepada seluruh kum muslimin dan muslimat yang ada di Kabupaten Landak menyambut datangnya bulan Ramadhan dengan sebaik-baiknya dan melaksanakan kewajiban ibadah puasa sebagaimana yang telah diatur dalam Syari’at Islam dengan menjunjung tinggi rasa toleransi terhadap pemeluk agama lain.
Seruan Bupati Landak ini berdasarkan Nomor. 451.12/671/BS-A tentang amaliah ramadhan dan pelaksanaan zakat, infaw dan shadaqah. Selanjutnya bupati menyerukan agar menunaikan Zakat (baik Mal maupun Fitrah), dan Shadaqah, Hibah, Wasiat, Waris dan Kaffarat melalui Badan Amil Zalat (BAZ) atau Unit Pengumpulan Zakat (UPZ) setempat. Kemudian melaksanbakan gerakan infaq ramadhan dengan ketentuan sebagaiberikut: Instansi Pemerintah, golongan IV (Struktur) minimal Rp. 15.000, golongan IV (fungsional) minimal Rp. 10.000, golongan III minimal Rp. 10.000, golongan II minimal 8.000, dan golongan I minimal 5.000. Instansi Swasta, direktur/kepala minimal Rp. 15.000, wakil kepala minimal Rp. 10.000, asisten minimal Rp.8.000, dan karyawan minimal 5.000, serta masyarakat umum secara sukarela. Ditambahkan bupati, pengumpulan dan pendayagunaan ZIS agar dilaksanakan sesuai dengan petunjuk dan Syari’at Islam yang berlaku.
Sementara itu Kakan Depag Landak H. Mudjazie Bermawie meminta kepada umat Muslim di Kabupaten landak agar dapat kiranya mendukung dan mensosialisasikan Seruan Bupati Landak tentang peningkatan pemberdayaan ZIS diwilaah masing-masing. Ia juga mengatakan dalam upaya peningkatan pemahaman dan pelaksanaan obadah Zakat, Infaq dan Sadaqah secara terorganisasi hendaknya diberikan motivasi selama bulan Ramadhan melalui Khutbah Jum;at, Kuliah Subuh, Kultum dan penyuluhan lainnya.
Ia juga menghibau seluruh umat Islam se Kabupaten Landak khususnya para Muzakki agar menunaikan Zakat, Infaq. Shadaqah, Hibah, Wasiat, waris dan Kaffarat melalui BAZ setempat atau UPZ (Unit Pengumpulan Zakat), baik yang ada di instansi Pemerintah, Masjid, Surau dan lain-lain.
Ia menjelaskan, adapun ketentuan untuk Zakat Fitrah berdasarkan hasil konsultasi Kantor Depag dengan Disperindagkop Landak serta pemuka agama pada tanggal 27 Agustus 2008 adalah, apabila ditunaikan dengan makanan pokok (beras) sebanyak 2, 5 Kg, apabila dibayar dalam bentuk uang diklasifikasikan, beras klasifikasi I (2,5 Kg x Rp. 7.500) = Rp. 18.750, beras klasifikasi II (2,5 Kg x Rp. 7.000) = Rp. 17.500, beras klasifikasi III (2,5 Kg x Rp. 6.000) = Rp. 16.250 dan beras klasifikasi IV (2,5 Kg x Rp. 6.000) = Rp. 15.000.
Seruan terakhir Kakandepag Landak harus dilaporkan hasil pertolehan Zakat Maal/Zakat fitarh dan pengunananya oleh masing-masing BAZ, UPZ atau Babinrohis kepada kepala KUA di wilayahnya, kemudian Kepala KUA melaporkannya kepada Kepala Kantor Departemen Agama Kabupaten landak, u.p. Gara Zakat wakaf paling lambat awal bulan Nopember 2008. (wan)

Read more...

Masih Menunggu Rekomendasi Dari DPP

16.35 Reporter: HERI IRAWAN 0 Responses

Gawe Dire’
KETUA DPC PDI Perjuangan Kabupaten Landak, Minsen, SH menegaskan hingga saat ini pihaknya masih menunggu surat rekomendasi dari DPP PDI Perjuangan, terhadap 2 (dua) nama Calon Wakil Bupati Landak. “Sampai saat ini bupati menggu dari partai, kita dari partaipun juga masih menunggu surat rekomendasi dari DPP,” kata Minsen di ruang kerja kemarin.
Ia juga mengakui, barusan saja mendapat pemberitahuan dari salah seorang pengurus partai, bahwa surat rekomendasi siap akan turun. bilaman surat itu turun, maka, DPC PDI Perjuangan Kabupaten Landak, akan memberikan surat itu kepada bupati, dan selanjutnya bupati akan memberikan kepada dewan. “Didewanlah akan dilakukan rapat paripurna sesuai dengan agenda untuk pemilihan wakil bupati Landak,” tegasnya. (wan)

Read more...

Pupuk Landak Masih Terbatas

16.33 Reporter: HERI IRAWAN 0 Responses
Kilas
KETERSEDIAAN berbagai jenis pupuk untuk pertanian di Kabupaten Landak saat ini dirasakan belum mencukupi. Para petani mengaku sangat kesulitan untuk memperoleh pupuk. Kalaupun ada, harganya melambung tinggi. Hal inipun diakui Kepala Dinas Pertanian (Kadistan) Landak Ir. Pa’du Palimbong yang ditemui Selasa (2/9) di kantornya.
Menurut Pa’du, kekurangan persediaan pupuk tersebut bukan hanya dialami Landak saja, tapi dialami secara nasional. “Jadi di seluruh Indonesia ketersediaan pupuk untuk pertanian memang sangat terbatas. Walaupun demikian, pemerintah selalu berupaya untuk mencari jalan keluar sehingga ketersediaan pupuk mencukupi,” ujarnya.
Untuk di Kalbar sendiri, katanya, dari bulan April, Mei dan Juni memang terjadi kekosongan kuota pupuk khusus di Kalimantan dan umumnya di kabupaten. Namun untuk pupuk urea saat ini tidak ada permasalahan lagi. “Tapi untuk pupuk NPK, SP36 dan KCL yang diproduksi dari PT. Petro Kimia bukan merupakan pupuk bersubsidi. Sedangkan pupuk yang sempat menghilang adalah pupuk bersubsidi,” ujar Pa’du yang kala itu didampingi Kepala Seksi (Kasi) Budi Daya Pertanian Distan Landak Saut Silalahi.
Dijelaskannya, untuk Landak sendiri kuota pupuk yang dijatahkan sebesar kurang lebih 40 ribu ton, memang tidak mencukupi. Hal inipun menjadi permasalahan bagi pemerintah maupun petani sendiri. “Tapi untuk menghadapi rendengan, masalah ketersediaan pupuk ini tidak ada masalah lagi. Sebab sudah diselesaikan dalam rapat yang dilaksanakan beberapa waktu lalu di provinsi,” katanya.(wan)

Read more...

Bupati: Realisasi Penerimaan PAD Kita Belum Signifikan

16.32 Reporter: HERI IRAWAN 0 Responses
NGABANG- Dengan berlakunya Undang-Undang No. 32 Tahgun 2004 sebagai penganti Undang-Undang No. 22 Tahun 1999, tentang Pemerintah Daerah dan Undang-Undang No. 33 Tahun 2004 sebagai penganti Undang-Undang No. 25 Tahun 1999 tentang perimbangan keuangan antara pemerintahan pusat dan pemerintah daerah, maka pemerintah daerah telah memberikan kewenangan yang seluas luasnta kepada daerah untuk mengatur dan mengurus daerahnya sendiri.
Demikian dikatakan Bupati Landak Dr. Drs. Adrianus AS. M.SI, melalui Asisten I Vinsensius Jian, S.Sos, MM, pada rapat koordiansi tim pendapatan asli daerag, Rabu (3/9), kemarin di aula Bupati Landak. Dikatakannya, dengan kewenangan yang dimiliki daerah saat ini , maka daerah dituntut untuk dapat menumbuhkembangkan kreativitas dan prakarsa dalam enggali sumber pendapatan daerah, maupun mengoftimalkan partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan didaerah masing-masing.
Kemudia, kata Jian, pada satu sisi pemberian kewenangan yang luas tadi meruapakan pengejantawahan kepercayaan negara yang harus oleh pemerintah daerah kepada masyarakat melalui pemberian pelayanan secara optimal demi untuk kesejahteraan masyaraat dan kemajuan daerah Kabupaten Landak yang kita cintai ini.
Selanjutnya, dia juga mengatakan, berdasarkan kewenangan yang daerah miliki tersebut, dapat kita jadikan dasar untuk berbuat strategi dapat kita jadikan dasar untuk membuat strategi, Salah strategi trobosan kita Pemda Landak sudah merumuskan dan menetapkan kebijakan darah dengan membentuk tim penaganan dan pendapatan asli daerah. “Konsep kerja rim ini konsep program kerja tim adalah pengkatan dan pendapatan asli daerah. dengan konsep inilah nanti sebagai dasar untuk tim bekerja dalam merumuskan kebijakan, strategidan upaya menggali sumber-sumber pendapatan daerah.
“Seyogyanya, PAD dalam struktur APBD setiap tahun merupakan sumber-sumber penerimaan daerah yang prima. karena berasal dari pajak daerah dan pajak restribusi yang menjadi kewenangan daerah dalam pengelolaannya. Artinya kita yang mencari dana, dan seluruhnya kita yang mengunakannya, akan tetapi kenyataannya sampai saat ini realisasi penerimaan PAD kita belum signifikan,” katanya.
Untuk kita ketahui bersama, penerimaan PAD tahun 2007 ditargetkan sebesar Rp. 3.971.056.900,00 terealisasi sebesar Rp.4.319.507.673,14 (108,77%) tahun 2006 ditargetkan sebesar Rp.5.088.685.275,00. Sedangkan realisasinya sampai bulan Juli 2008 baru mencapai Rp.963.657.157,00 (18,94%) dari target yang telah ditetapkan. Rp.963.657.157,00 (18,94%) dari target yang telah ditetapkan,” bebernya.
Melihat kondisi realisasi tadi, maka kita tim yang tergabung dalam Tim PAD, masih banyak perlu kerja keras untuk mencapai target tersebut. “Saya memahami kendala-kendala yang ada dalam tim, seperti belum sistimatisnya penagangan PAD,” bebernya. Selajutnya belum kuatnya komitmen tim dan SKPD dalam menetapkan strategis tentang pajak daerah disamping juga kendala-kendala teknis lainnya seperti belum berjalannya admistrasi penerimaan dengan baik.
“Saya menyambut baik diadaannya rapat koordiansi tim pendapoatan asli daerah padahari ini, saya berharap dengan adanya rapat ini, nantinya menghasilkan komitmen yang kuat untuk menggali sumber-sumber pendapatan asli daerah. khususnya PAD ini sesuai dengan ketentuan Perundang-Undangan yang berlaku. Selain itu saya juga berharap tim ini sungguh-sungguh membahas strategis dan kendala dalam rangka pengkatan PAD dalam rapat ini,” tukasnya.
Ia menambahkan sebagaiman filosofi mengatakan hari ini dan tahun ini akan lebih baik dari tahun yang lalu sehingga kita dapat lebih memberikan makna dala rangka mewujudkan pembangunan bagi masyarakat Landak yang berkualitas dan masyaraat kita sejahtera sebagaimana yang kita cita-citakan bersama. (wan)

Read more...

Gelar Doktor, Merupkan Beban Yang Teramat Berat

16.29 Reporter: HERI IRAWAN 0 Responses

Bupati Landak Wisuda Dokter (3)
MENDAPAT gelar Doktor, memang satu kebanggana yang tiada tara. Untuk meraihnya tidak sedikit yag harus dikorbankan, terutama tenaga, pikiran dan uang. kesemuanya menjadi satu berbaur untuk menjadikan yang namnya meraih gelar Doktor. Hal demikian pula yang dialami Bupati Landak DR. Drs. Adrianus AS, M.SI. sejak mendapat gelar Doktor, diwisuda pada hari Kamis 28 Agustus 2008 di Universitas Padjajaran (Unpad) Bandung. Sudah pasti beban yang teramat berat, prilaku, perbuatan dan pikiran harus mencerminkan seorang Doktor.
HERI IRAWAN, BANDUNG
BUPATI Landak DR Drs Adrianus Asia Sidot MSi usai mendapat gelar Doktor dari Universitas Padjajaran (Unpad) Bandung, sudah pasti dirinya dan keluarga merasa bangga karena dengan beberapa tahun menimba ilmu akhirnya rampung dan di wisuda pada Kamis 28 Agustus 2008 pekan lalu.
Namun, di sisi-sisi lain orang nomor satu di Negeri Intan, gelar Doktor dengan ilmu-ilmu sosial konsentrasi ilmu pemerintahan ini, mengaku merasa berat untuk mempertanggungjawabkannya.
“Kita punya beban yang luar biasa berat. Karena, pertanggungjawaban saya bukan hanya untuk akademik seperti para guru besar dan para profesor serta promotor lagi. Tapi pertanggungjawaban yang pertama adalah kepada diri saya sendiri, apakah saya mampu berpikir, bertindak dan bertingkah laku sesuai dengan derajat kesarjanaan saya,” tuturnya.
Adrianus mengungkapkan, gelar Doktor yang baru saja diterima dari Unpad Bandung itu, selain untuk dipertanggungjawabkan kepada keluarga, khusus bagi anak-anaknya, di sisi lain anaknya juga merasa punya beban.
“Masak bapaknya doktor anaknya sarjana S-1 saja tak tamat. Pasti orang akan ngomong begitu, setidak-tidaknya tak mampu menyaingi doktor, paling tidak S-1 atau S-2,” kelakar Adrianus.
Selanjutnya, pertanggungjawaban yang paling berat adalah kepada masyarakat. “Karena saya sebagai bupati, tentu akan kepada masyarakat dari cara saya memimpin. Bagaimana saya bisa mampu melahirkan konsep-konsep yang bermanfaat untuk pembangunan daerah dan masyarakat Kabupaten Landak,” ungkapnya.
Seraya mengatakan, kinerja sama dengan yang tamat SMA, tentu orang akan mengatakan percuma bupati menyandang gelar doktor. “Pada intinya saya harus memikirkan konsep yang tepat dalam rangka pembangunan yang ada di Landak,” tandasnya.
Kesuksesn meraih gelar Doktor ini, ditambahkan bupati, tidak lain pesan yang masih dipegang dan menjadi prinsip hidupnya, yaitu pesan dari orang tua, jangan patah semangat dan berlaku disiplin yang tegas. Namun, untuk mendidik anak-anaknya, bupati, tidak menerapkan sistim seperti yang dilakukan oleh orangtunya. “Cukup saya sendiri, dengan cara berbeda saya mendiudik anak-anak saya, buktinya anak-anak saya sekarang sudah ada yang selasai S1,” ungkapnya bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas kehendak-Nya ini terjadi. (tamat)

Read more...

Kebutuhan Tenaga Pendidik di Upaya Bersama

16.27 Reporter: HERI IRAWAN 0 Responses
NGABANG – Kondisi Pendidikan yang ada di daerah Kabupaten Landak saat
ini, dari waktu ke waktu sudah mengalami peningkatan. Walaupun
sebenarnya, masih banyak yang harus di benahi namun dari sisi, kemajuan
memang sudah dapat di lihat dari hasil pencapaian yang secara nyata
sudah dapat di rasakan bersama.
Kepada Kapuas Post, Aspansius, Kabud Dikmen (Pendidikan Menengah) Dinas Pendidikan Kabupaten Landak mengatakan, peningkatan pada hasil yang di capai selama ini secara khusus pada bidang pendidikan menengah dapat di lihat pada APK (Angka Partisipasi Kasar) dalam rangka penuntasan Wajar 9 Tahun yang di hasilkan dari hasil yang di capai sudah mengalami peningkatan dari tahun ke
tahun. “Kemajuan itu sendiri ini khusus pada bidang Dikmenlah ya, dapat
kita lihat perbandingannya dengan beberapa tahun atau pada setiap
tahunnya dimana pada 3 tahun terakhir sebagai perbandingan dari tahun
2005 ke 2006 APK untuk SLTP berjumlah 75,13 persen sedangkan di tahun
2006/2007 APK kita menjadi 79,18, sedangkan di tahun 2007/2008 menjadi
83,05 persen,” ujarnya.
Selanjutnya dari perbandingan hasil yang di peroleh dari peningkatan
tersebut, artinya terus mengalami peningkatan serta memberikan
kesempatan kepada masyarakat kita untuk mengikuti pendidikan juga dari
tahun ke tahun juga terus menglami peningkatan. Kendati demikian
katanya, dari hasil pencapaian tersebut juga merupakan salah satu
indicator untuk mengukur kemajuan pendidikan yang selama ini ada di
daerah kabupaten Landak. Selain hasil APK kemajuan itu juga dapat di
lihat pada peningkatan nilai pada UAN yang di laksanakan dari tahun ke
tahun juga terus mengalami peningkatan. “Sebenarnya untuk mengukur
kemajuan pada pendidikan itu ada 2 yaitu dari APK dan nilai hasil UAN
dan 2 indikator inilah yang di pakai untuk mengukur kemajuan pada dunia
pendidikan. Sedangkan ke-2 indikator itu untuk daerah Landak terus
meningkat,” katanya.
Lebih jauh dia mengatakan untuk sistim pendidikan yang di gunakan
di daerah Kabupaten Landak selama ini secara umum tidak mengalami
masalah. Lataran system tersebut juga harus di bangun dari arus bawah
yang artinya dari segi pembinaan maupun pengawasan juga dapat di lakukan
dengan baik bahkan tidak ada hal yang bearti sehingga dalam
pelaksanaannya di seluruh sekolah yang ada dapat berjalan baik. Memang
ungkapnya kalau di lihat dari segi pengawasan sekolah memang dapat di
katakana belum dapat di laksanakan secara optimal, sedangkan untuk biaya
pendidikan juga hingga saat ini masih belum dpapat di lakukan pada
tingkat yang ideal atau masih sangat minim, hal tersebut juga di latar
belakangi dengan kondisi daerah yang ada. “Memang salama ini ubtuk biaya
pendidikan memang masih belum dapat kita lakukan secara optimal. Karena
katakanlah kenaikan itu sekitar 20 ribu saja di unit kosnya di setiap
komponen daerah maka dana untuk pendidikan dalam Kabupaten Landak itu
sudah mencapai Milyaran,” terangnya.
Hanya saja, katanya, untuk mendekati dana ideal pada setiap sekolah, maka pihaknya juga sudah menghimbau kepada setiap sekolah untuk dapat menjual program pendidikannya pada masyarakat. Dimana program tersebut dapat di tawarkan melalui komite sekolah yang dapat di tawarkan berdasarkan program serta sumber dana yang ada.
Sementara itu untuk bagian kepengawasan sekolah pihaknya juga sudah
berusaha bahkan menghimbau di mana pada setiap sekolah yang di tangani
dalam jangka waktu 3 tahun harus dapat di jadikan sekolah unggulan. “Ini
memang sudah kita rancang bagaimana setiap sekolah yang di awasi oleh
tenaga pengawas setidaknya harus dapat menjadi sekolah unggulan dan
tentu secara tehnis upaya mereka ada dengan pengawas masing mabagmana
kita-kiat atau strategi yang mereka miliki,”katanya.
Sehingga mengenai kekurangan tenaga pendidik yang masih terus mengalami
kekurangan, sedangkan untuk penambahan tenaga itu sendiri bukan
kewenangan dari Pemda melainkan hingga saat ini kewenangan tersebut
masih berada pada Menpan dan BKN.
Terkait dengan itu seraya juga meminta agar para wakil rakyat (DPR, red) Kabupaten Landak, maupun Propinsi harus dapat membantu bagaimana memperjuangkan untuk mendapatkan penambahan tenaga pendidik, apalagi katanya dengan perkembangan pendidikan yang semakin pesat otomatis kebutuhan tenaga guru juga terus mengalami peningkatan. Dia berharap untuk memperjuankan kemajuan pembangunan di bidang pendidikan maruslah di lakukan secara bersama-sama dan beriringan sehingga akan dapat tercapai apa yang di harapkan bersama. (wan)

Read more...

Masda : Kita buktikan bahwa Landak Kota Intan

16.25 Reporter: HERI IRAWAN 0 Responses
NGABANG – Julukan Kota Intan yang di sandang oleh Kota Ngabang yang nota
benenya Ibu Kota Kabupaten Landak, memang harus dapat di buktikan secara
langsung terutama pada masyarakat luar yang ingin melihat potensi maupun
intan yang di hasilkan oleh daerah ini. Kendati menurut Ir.Masda Kabid
Industri Disprindagkop Kabupaten Landak ketika di hubungi Kapuas Post di
sela-sela kegiatan pelatihan pengasahan Intan rabu (03/09) kemarin
mengungkapkan, tujuan pelatihan tersebut tidak lain agar potensi yang di
miliki selama ini betul-betul dapat di munculkan serta di kembangkan
dengan baik sehingga dapat secara langsung di lihat oleh masyarakat yang
ingin mengetahui intan yang di hasilkan di daerah ini. “Selama inikan
Ngabang memang di kenal sebagai kota intan. Tetapi secara nyata
masyarakat dari luar yang ingin melihat secara langsung bagaimana
bentuknya dan di mana bisa di lihat kan masih susah dan ini karena kita
belum ada tempat khusus untuk mengasah serta galeri intan, padahal kota
intan tapi dimana intannya sehingga inilah yang harus kita
munculkan,”ujarnya. Kendati ungkapnya tenaga senior pengasah intan yang
ada di Ngabang saat ini hanya berjumlah 2 orang sehingga untuk melakukan
kegiatan tersebut masih memerlukan banyak tenaga yang memang harus
terampil dalam bidang pengasah intan. Selain itu dengan melihat realita
yang ada selama ini pihaknya juga sudah berusaha terutama untuk
pengadaan alat yang di butuhkan untuk mengasah intan juga sudah
dimiliki oleh Kabupaten Landak yang merupakan bantuan dari pemerintah
pusat. “Mengenai mesin pengasah intan juga sudah kita miliki dan ini
merupakan bantuan dari pemerintah pusat. Upaya ini kita lakukan agar
potensi yang di miliki oleh daerah kita dapat di mempaatkan dengan baik
yang kedepannya akan dapat memberikan mempaat pada daerah. Kita harus
berbuat bagi daerah dan masyarakat kita,”ungkapnya.
Hanya saja ungkapnya, untuk mengembangkan kegiatan tersebut memang harus
butuh biaya yang cukup besar, sehingga pelaksanaan kegiatan ini juga
dapat berjalan dengan baik. Terutama untuk penempatan peralatan pengasah
intan yang sudah di miliki Kabupaten Landak mestinya harus pada tempat
yang memadai. “Dengan keterbatasan dana yang kita miliki inilah
merupakan kendala terbesar yang kita hadapi. Kita ingin berbuat tetapi
mengalami keterbatasan dana. Sedangkan mesin penggosok intan yang di
Bantu oleh pusat sudah kita miliki hanya mengenai tempatnya saja yang
harus kita upayakan. Dan ini memang sudah kita ajukan pada Bapak Bupati,
ya mudah-mudahanlah dapat di kabulkan,” harapnya.
Selain itu menurutnya, kegiatan pelatihan pengasah intan yang di lakukan tersebut di ikuti 12 orang peserta di mana di harapkan dari ke- 12 orang tersebut harus ada
yang mampu menyerap keterampilan yang di miliki oleh tenaga pelatih yang
sudah senior. Sehingga kedepannya generasi yang memiliki keterampilan
mengasah intan tidak lagi dari daerah luar tetapi cukup dari Ngabang.
Kendati katanya sudah saatnya Kabupaten Landak berupaya memempaatkan
potensi yang di miliki daerah terutama Intan sehingga apa yang di miliki
itu akan dapat memberikan manfaat yang sekaligus menambah PAD. (wan)

Read more...

PT. IPM Diminta Hengkang Dari Kabupaten Landak

16.22 Reporter: HERI IRAWAN 0 Responses
NGABANG- Untuk yang kesekian kalinya, warga Sebadok, dan sekitarnya, melakukan aksi damai, Rabu (3/9/8). Kali ini aksi damai itu tidak dilakukan di Gedung DPRD Landak, melainkan di kantor Bupati Landak di Jalan Km3 Ngabang. Tentunya kehadiran ratusan orang itu membuat seisi kantor bupati panik, mengingat bersamaan di samping aula bupati sedang berlangsung rapat koordinasi tim peningkatan pendapatan asli daerah (pad). Untuk mengamankan situasi, tampak berjaga-jaga puluhan anggota kepolisian di bawah kantor bupati, maupun di dalam gedung. Kedatangan mereka kali ini, menindak lanjuti pertemuan di Gedung DPRD Landak beberapa bulan, yang lalu, yang mana tuntut mereka terhadap PT. Indoresin Putra Mandiri (IPM) yang juga masih termasuk dalam anak perusahan dari Wilmar Grup.
Pantuan Kapuas Post, ketika mereka hendak masuk, secara berdesak-desakan , sempat mereka dicegat oleh aparat keamanan. Dalam situasi semacam itu, beberapa menit suasana agak tegang, untunglah pihak keamanan bisa meredam amarah warga. Warga yang hadir kemarin meliputi warga Sebadok, Temahar, Berinang, Gorak dan sekitarnya.
Dalam tuntutan warga, meminta supaya PT. IPM, bila tidak ada niat baik dengan warga, lebih baik hengkang dari Kabupaten Landak.
Plt. Kadis Hutbun Landak Vinsensius, S.Sos, MM, ketika di hadapan warga berharap untuk bisa tenang dan bersabar, mengingat masalah ini tidak bisa diselesaikan begitu saja. Ia menyarakan supaya ada beberapa perwakilan untuk melakukan rembuk bersama.
Hal yang sama dikatakan Asisten I V. Jian, S.Sos, MM, supaya masalah ini cepat selesai, diminta 5-6 orang perwakilan warga untuk duduk bersama-sama membut satu kesepakatan bersama.
Tidak beberapa lama kemudian, tampilah perwakilan mereka sekitar 6-8 orang, mereka duduk berhadapan dengan para pejabat Kabupaten Landak. Tampak juga disana hadir Kadis Tibum dan Kesbang Drs. Edwar Ramukdin. Melalui rapat yang alot, akhirnya Asisten I berhasil menghubunggi Bupati, dalam ucapannya bupati berjanji akan bertemu dengan warga pada hari Kamis tanggal 4 September 2008 pada pukul 10.00 Wib (hari ini, red). Kehadiran wargapun tidak semuanya, bupati meminta hanya perwakilan saja, antara 6-8 orang. Setelah dari rapat itu, baru perwakilan melaporkan hasil pertemuan kepada warga.
Ditempat berbeda Ketua DPRD Landak Minsen, SH, menyatakan, hadirnya warga di kantor bupati merupakan hak mereka. Kendati demikian, permintaan warga supaya PT. IPM, hengkang dari Kabupaten Landak, harus dikaji secara matang-matang oleh Pemerintah Kabupaten Landak. “Pemerintah harus bijaksana bila mana mau mencabut ijin satu perusahaan. Kalau memang dari perusahaan sudah melangar aturan yang ditetapkan, saya kira Pemda Landak jangan ragu, tapi sebaliknya bila main cabut ijin perusahaan, kedepanya akan berakibat patal dengan Kabupaten Landak,” jelasnya seraya mengatakan permintaan warga ini harus benar-benar dipelajari, jangan hanya gara-gara dari satu pihak pemerintah main cabut ijin perusahaan.
Bila pemerintah gegabah mengambil keputuan, maka perusahaan bisa menuntut balik kepada pemerintah daerah. Selanjutnya, bila kesalahan perusahaan tidak begitu besar, tiba-tiba pemerintah mencabut ijinnya, maka perusahaan yang lain yang antri ingin menanamkan modalnya berpikir 5 kali ingin masuk di Kabupaten Landak. “Saya kira pemerintah harus bijak menyikapi masalah ini,” katanya sambil mengakhir ucapanya.
Ditambahkan Wakil Ketua DPRD Landak Klemen Apui, S.IP, pemerintah, perusahaan dan warga harus bisa duduk satu menja. Dari perusahaan jangan menghadirkan perwakilan, tetapi orang penentu kebijakan. “Selama ini yang hadir dari perusahaan hanya perwakilan, kerika terjadi aksi demo, tidak ada jalan keluarnya, orang perwakilan dari perusahaan tidak bisa berbiat banyak, hanya bisa menyampaikan hasil pertemuan saja, yang akhirnya masalah ini terus menurus berlarut-larut,” tukasnya. Sampai diturun berita ini, warga masih berada di Kantor Bupati Landak dan mereka berjanji akan tetap tinggal di kantor bupati. (wan)

Read more...

Pasar Juadah Muncul Bulan Ramadhan

00.39 Reporter: HERI IRAWAN 0 Responses
Sebagai Mata Pencaharian Sebulan Penuh
BULAN Ramadhan adalah bulan yang mulia, dibulan ini umat manusia berlomba-lomba mencari pahala. Seiring datangnya bulan Ramadhan, maka sudah menjadi kebiasaan, diberbagai sudut kota Ngabang, akan bermunculan pasar juadah di dalam Kota Ngabang. Namun, dari sekian banyak pasar juadah yang ada, hanya pasar jauadah di depan terminal Ngabang, yang paling besar dan paling banyak pemintanya.
Laporan Heri Irawan-Ngabang
KESIBUKAN umat muslim di Kabupaten Landak, khususnya didalam kota Ngabang, tampak terasa sekali. Buktinya sejak tanggal 1 September lalu, telah berdiri kokoh tenda pasar juadah di terminal lama Ngabang. Pada umumnya banyak diantara mereka menjual aneka jenis makanan dan minuman. Dari sekian banyak menu disajikan, sudah pasti akan memanjakan para pembeli. Malah dalam suasana bulan suci Ramadhan ini, pembeli pasar juadah taidak hanya didominasi oleh umat muslim, umat lainpun, ketiban rejeki bisa membeli makanan atau minuman yang serba enak. Adapun jenis-jenis kue yang dijual seperti bakwan, lempar, keroket ubi, keroket mie, lepat pisang, lepalupis, cucor, kemudian air kelapq muda, air tahu, air kacang hijau, dan lain-lainnya. Dalam menjual aneka makanan dan minuman, si penjual biasanya menerima kue dari warga, mereka mengambil untuk tidak terlalu besar, tapi bila dikalikan dengan jumlah banyak, keuntungan berjualan di bulan suci Ramadhan semakin besar pula. Seperti yang dituturkan Atik, berjualan dipasar juadah Ngabang, sudah ditekuninya dalam beberapa tahun terakhir. Katanya, lumanyan untuk menambah biaya dapur dan untuk keperluan lebaran. “Saya berjualan sekitar 14.00 wib, sudah ada ditempat, dan anak saya ikut membantu,” ujar Atik, kepada Kapuas Post, kemarin.
Wiwit, salah seorang penitip kue di pasar jauadah Ngabang mengatakan , usaha jualan di bulan suci Ramadhan, 3 tahun terakhir dilakoninya. Adapun kue-kue yang dititipkan seperti bakwan, risoles, dan jenis-jenis lainnya. “Cukuplah untuk membantu kebutuhan sehari-hari, suami saya juga tak lupa ikut membantu saya dalam berjualan ini,” akunya dengan nada serius. Kue-kue yang dujual, kata Wiwit, rata-rata per jenis berjulah mencapai ratusan buah, sedangkan harga dijual Rp. 500. Berjualan katanya lagi, kadang habis kadang masih, tergantung rejeki pada hari itu. Kalau memang Tuhan menghendaki habis, maka jualan habis. “Yang penting kita berserah diri kepada-Nya, semoga jualan kita setiap hari bisa habis,” pintanya.
Lain halnya dengan Nurol, penjual kue di daerah Tungkul, bersama kelurga bersama-sama menjaga dan menjual aneka jenis makanan dan minuman . “Yang saya jual ini ada dari warga ada juga dari barang kami, harga cukup berpariasi tinggal tergantung minat si pembeli, mau beli harga yang murah atau harag yang mahal, semuan tersedia,” kataya sambil berpromosi. (*)

Read more...

Bersama Rombongan Bupati, Makan di Kampung Daun Bernuansa Alami

00.37 Reporter: HERI IRAWAN 0 Responses
Bupati Landak wisuda Dokter (2)
Selamat datang di kampung kami, Kampung Daun!”, itulah sapaan yang akan kita terima ketika memasuki areal Kampung Daun, sapaan yang menjadi salah satu ciri khas Restoran Kampung Daun dan menambah suasana pedesan terasa semakin kental
HERI IRAWAN, BANDUNG
USAI mengikuti acara Wisuda Bupati Landak, 2 buah mobil yang masing-masing kendaraan pertama sedan ada bupati, istri dan anaknya siap meluncur ke tempat makan dinamakan Kampung Daun. Sedangkan mobil lainnya, bersama wartawan Kapuas Post, dan beberapa rekan kontarktor. Sebelumnya kita merasa penasaran mengapa tempat makan itu dinamakan kampung daun, ternyata sampai di Kampung Daun, suasana sangat dingin. Mobil kami meluncur dengan kecepatan sedang, sekitar 45 menit perjalanan mobil kami sudah sampai ke tempat tujuan, tidak lain Kampung Daun. Kamipun langsung menghubungi pelayan, dan mempertanyakan apakah masih ada tempat untuk makan. Tentunya si pelayan menyambut kami dengan ramah, ditambah senyum manisnya. Setelah semuanya siap, tempat untuk bupati sudah dipesan, termasuk menu makan dan minuman. Saya ketika itu langsung merebah lelah di tempat istirahat berukuran 3 x 3 meter, tidak jauh dari tempat bupati makan bersama. Dua orang kontraktor menenami saya, ditambah rekan pers lainnya. Saya sempat terkejut, melihat areal Kampung Daun, si pengelola tempat begitu pandai memanfaatkan struktur tanah sehingga tempat ini cocok untuk beristirahat, ditemani makanan dan minuman khas daerah Bandung.
Saya nelihat Dengan konsep pedesaan yang disuguhkan sang pengelola,Kampung Daun berhasil memikat para pengunjung yang semakin banyak berdatangan. Tempat makan yang berada di kawasan obyek wisata Cihideng, Bandung Utara ini lokasinya ada di 4,7 KM dari mulut Jl. Sersan Bajuri. Bagi para wisatawan yang ingin mencoba makan makanan dalam suasana pedesaan, wajib datang ke sini.
Kampung Daun memiliki keunikan tersendiri dengan konsep tradisional, namun tetap terkesan mewah dan elegan yang sudah bisa kita rasakan ketika pertama kali masuk areal restoran ini. Tempat makan berupa saung-saung, dilengkapi air terjun dan jembatan yang berada di dalamnya membuat para pengunjung seperti benar-benar berada di kampung halaman sendiri, suatu hal yang sudah jarang dapat dirasakan oleh penduduk perkotaan
Di areal Kampung Daun juga terdapat tebing batu yang alami dan cadas gantung atau tebing batu yang menjulang. Di tempat makan yang satu ini, para pengunjung juga dapat menemukan berbagai pedagang keliling yang menjual gulali, harum manis, kue Ape', yang merupakan jajanan khas kota Bandung. Pengunjung biasa disuguhi oleh hiburan-hiburan asli setempat, seperti pengamen yang bermain harpa dan kecapi dengan jari mereka yang lentur dan berkeliling dari saung ke saung
Tempat yang alami, indah dan jauh dari hiruk pikuk kota telah membuat sang pegelola Kampung Daun terinspirasi membuat saung sederhana untuk tempat makan dan melepas penat. Awalnya, tahun 1999 hanya dibangun empat buah saung dengan surabi dan poffertjes sebagai makanan yang disajikan. Seiring berjalannya waktu, saung demi saung pun bertambah banyak. Kini, Kampung Daun memiliki 29 saung kecil, 4 saung besar dengan kapasitas 30-50 orang.
Bumi Cai (rumah di atas air), RB (rumah besar), Curug 2AB (curug A dan curug B, yang view-nya langsung ke arah air terjun), Balai Ageung (pendopo yang letaknya paling atas) dengan kapasitas 200-300 orang. Joglo Balai Ageung ini didapat dari Solo, dan diperkirakan sudah berumur 300 tahun. Ada 4 soko guru (tiang utama) dan tiap tiang memiliki koin VOC abad 17 sebagai aksesoris.
Bagi yang mau datang ke sini, disarankan untuk reserve tempat jauh-jauh hari sebelumnya, dikarenakan Kampung Daun sering dipenuhi pengunjung. Selain tempatnya yang asyik, makanannya juga lezat. Dengan harga Rp. 11.000,- s/d Rp. 85.000,- kita sudah bisa mencoba segala jenis makanan, khususnya khas Indonesia. Selamat mencoba! (bersambung)

Read more...

Bupati Resmikan Kantor BRI Cabang Pembantu Landak

14.03 Reporter: HERI IRAWAN 0 Responses

NGABANG- Keseriusan pihak BRI dalam pembangunan gedung baru di daerah Tungkul Kecamatan Ngabang patut dijadikan contoh bank-bank lain yang ada di Kabupaten Landak. Pembangunan inipun dapat dijadikan tolak ukur keseriusan BRI dalam memberikan pelayanan yang aman dan nyaman. Dalam acara Peresmian Gedug yang berdiri megah du tengah-tengah kota tersebut, Senin (1/9), kemarin. Pimpinana Cabang PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Sangau, Sigit Hastowo HD menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya Bupati Landak, DR. Drs. Adrianus AS, M.SI atas apresiasinya yang besar terhadap bank BRI, sehingga mau hadir dalam peresmian gedung baru BRI Cabang Pembantu Landak.
Sigit Hastowo HD juga melaporkan sebelum pembangunan gedung baru BRI Cabang Pembantu Landak, kantor BRI Unit Ngabang sudah lama hadir.
Dan sampai posisi bulan Juli 2008, sudah terhimpun dana saat ini sekitar 44, 1 miliar yang dihimpun dari pihak ketiga, dengan jumlah penabung kurang lebih 10 ribu nasabah. Kemudian BRI unit Ngabang untuk UKM pada tahun 2008, sekitar
26 miliar, dengan jumlah 1820 debitor.
Sigit Hastowo HD juga menghimbau para undangan yang hadir pada acara tersebut untuk bersama-sama menjaga serta memanfaatkan semasimal mungkin keberadaan Bank BRI Cabang Pembantu Landak tersebut.
Sementara itu, Bupati Landak Adrianus AS mengatakan kehadiran gedung baru BRI Cabang Pembantu Landak, menjadikan pelayanan BRI semakin meningkat, dan ini merupakan satu indikasi perekonomian Kabupaten Landak semakin membaik.
Bupati mengajak seluruh undangan dan masyarakat Kabupaten Landak, sebaik mungkin memanfaatkan kehadiran BRI Cabang Pembantu Landak. Dan jasa perbankan BRI ini sudah sampai kepelosok desa-desa. “Orang tua saya dulu memanfatakan BRI, untuk berbagai kepentingan,” katanya.
Bupati juga berharap kedepan sektor produktif lebih meningkat, karena efek penggandannya lebih besar, kalau yang disalurkan kredit produktif lebih besar dari pada kredit konsumtif. Tinggal bagaiman pengusaha Landak memanfaatkan jasa perbankan ini tidak hanyab BRI tapi juga bank-baik lain juga membantu meningkatkian perekonomian di Landak. “Kalau kita lihat tren di Landak dimana minat investasi cukup besar, diatas kertas bisa kita hitung, 2-3 triliun masuk. Semua kawasan budidaya sudah ada investor yang menanamkam modalnya, tapi sayang itu baru diatas kertas, kenyataan investasi yang masuk banyak mengalami kendala,” bebernya.
Tugas ini, lanjut mantan Kadis Pendidikan Landak ini, tidak hanya dari Pemda, tapi seluruh masyarakat Landak, bagimana investasi yang sudah masuk bersungguh-sungguh menciptakan satu situasi kondusif, sehingga investor yang masuk mau mewujudkan tekad membangun Daerah Landak.
Dalam acara peresmian itu dihadiri oleh jajaran Pemkab Landak, seperti Sekda Landak, Kadis PU, Kakan KB dan PKS, Kadis Kesehatan, Kepala Kantor BPKD, Kakan Tibum dan Kesbang, Tokoh Masyarakat, TNI/Polri, Tokoh Pemuda, dan nasabah BRI Kabupaten Landak. (wan/PK)

Read more...

Melepas Lelah di Kampung Daun

14.00 Reporter: HERI IRAWAN 0 Responses

USAI mengikuti prosesi Wisud Diktor, Bupati Landak DR. Drs. Adrianus AS, M.SI, bersama rombongan, memutskan utuk menuju Kampoung Daun. Desa ini, agak jauh dari kebisingan kota, sekitar 45 menit, pengendara road empat sudah sampai du lokasi. OLEH pemilik Kampung Daun, berwarga negara Jepang, tempat enak ini diciptakan sesuai dengan aslinya. Artinya konsep sebuah perkampungan tradisional Indonesia yang menyaut dengan lingkungan memberikan nuansa alami. Kehidupan kampong senantiasa menjujung tinggi nilai dan morma seni budaya Indonesia. Kerendahan natipun warga selalu hadir menemai para baranya berkunjung melepas penat. Kesan kekeluargaan menjadi cirei khas kampong bercerminakan melalui sajian hidangan tradisional dan modern serta, pagelaran seni budaya Indonesia mengiring santap malam/siang menghapus kerinduan para baraya akan suasana damai dan tentram. Tak hanya itu,dalam brosur Kampung daun, para paramulayan tapil bagaikan penari alam keluar dari gerbang warung melenggoak, dengan lincah menyuguhkan sesuatu tampilan yang bersahabat, membawakan aneka sajian panganan , yang diolah para pakar cita rasa merupakan suatu suguhan yang akan memuaskan rasa lapar dan dahaga dari setiap isan berkunjung. Bila anda ingin ke Bandung, jangan lupa merasakan suasana alami dan makan yang enak. Alamtanya Jalan. Sersan Bajuri Km. 4,7 Triniti Villas Bandung 40154. (wan)

Read more...

Rame-Rame Beli Bunga Untuk Berikan Ucapan Selamat

13.58 Reporter: HERI IRAWAN 0 Responses
Bupati Landak Wisuda Doktor (1)
WAJAH Bupati Landak Adrianus AS, begitu ceria, ketika dirinya keluar di Gedung Graha Sanusi Hardjadinata Universitas Padjadjaran Bandung, Kamis (28/8), pukul 16.00 wib. Hari bahagia itu, tidak lain adalah hari, wisuda Bupati Landak atas keberhasilan meraih gelar Doktor Ilmu Sosial. Dalam Sidang Senat Terbuka Universitas Padjadjaran Bandung Wisuda Gelombang IV Tahun Ajaran 2007/2008, sebanyak 3.555 orang untuk jenjang diploma, S-1, dan Pascasarjana.
Laporan Heri Irawan, Bandung
DISAMPING bupati, tampak hadir istri tercinta Maria Bernadetha Adrianus, bersama si buah hati anak pertama Grace Dirgahaty Pabayo Adrianus As dan beberapa kerabat dekat bupati. Sebelum bupati jeluar dari ruang wisuda. Diluar tampak sanaksudara yang tidak bisa menyaksikan secara langsung prosesi wisuda, mengingat dari pihak panitria hanya menyediakan undangan untuk 2 orang. Malah dari mengumunkan tidak boleh membawa anak-anak dibawah 10 tahun, ini menginat demi kelancaran acara wisuda. Disamping kanan Graha Sanusi Hardjadinata Universitas Padjadjaran Bandung, ada beberapa penjual bunga dadakan, untuk memberikan ucapan selamat yang diwisuda. Wartawan Kapuas Post, sempat menwarkana kepada sahabt bupati, maupun rekan-rekan kontraktor untuk membeli bunga, diberikan kepada bupati. Usulan wartawan Kapuas Postpun disambut dengaqn baik, salah seorang rekan kontraktor membeli beberapa buah bunga segara yang cantik dipandang mata, dan dibagikan kepada teman-temannya. “Saya kira bunga mahal. Tidak tahunya cukup murah, saya beli saja sekitar 6 bunga,” kata salah seoarang rekan kontraktor. Melihat reka-rekan kontraktor membeli bunga, beberapa Kepala Kantor, Kabag, tidak mau ketinggalan membeli bungga. “Rugi rasanya tidak nenbeli bungga, peluang ini tidak setiap tahun,” ungkap salah seorag Kabag asal Landak ini. Saking banyaknya bungaq diberikan, ketika bupati Landak keluar dari Graha Sanusi Hardjadinata Universitas Padjadjaran Bandung, bupati sempat kewalahan membawa bunga, untunglah salah seorang kontraktor meminta kepada bupati, supaya kembang bunga itu dirinya yang membawa. “Biar saya saja yang bawak pak,” ujar pria berbadan tambun ini.
Usai memberikan selamat, bupati diajak untuk befoto bersama, diabadikan oleh juru kamera dan wartawan kapuas Post, dari depan Graha Sanusi Hardjadinata Universitas Padjadjaran Bandung, sampilah ke depan pintu masuk ruang kuliahn bupati. Saking banyak fose, wartawan kapuas Post, lupa foto bareng dengan orang nomor satu di Bumi Intan. Untunglah rekan wartawan lainnya, mau mengabadikan wartawan Kapuas Post dengan bupati, kendati foto ini bersama orang-orang dekat bupati maupun sanak saaudara bupati. Usai berfose bersama, tampak wajah bupati masih ceria, walaupun pukul sudah menunjukan hampir pukul 16.00 wib. Rasa lelah tampak diwajah bupati maupun bersama rombongan, untuk menghilangkan rasa kepenatan itu, bupati mengajak makan bersama disalah satu tepat makan bernuansa alami, dengan nama Kampung Daun (Culture Gallery & café). Untuk menempuh perjalanan menuju Kampung daun, dari Kota Bandung hampir menempuh waktu sekitar 45 menit. Ketika sudah berada dilokasi, suasana didingn sangat tearsa sekali. Wartawan Kapuas Post, bergabung dengan para kontraktor asal Landak, mengunakan kendara roda empat merek Suzuki yang disopiri oleh Kang Wawan asal Kota Bandung.
Setengah jam, kemudian baru muncul rombongan Bupati, tepat untuk makan sudah disedikan sekitar 20 an orang. Aneka jenis makan dan minuman sudah tersedia. Ketika beberapa menit berlalu, rombongan bupati santam malam, hadir pula Dan Yon Armed Ngabang,didampinggi istri, yang kebetulan sudah lama di Bandung mengikuti pendidikan. (bersambung)

Read more...

Ganti Rugi Tanah dan Bangunan Diharapkan Tidak Terlalu Berat

13.56 Reporter: HERI IRAWAN 0 Responses
NGABANG- Peran serta masyarakat memang sangat diharapkan untuk mewujudkan suatu pembangunan yang ada di daerahnya. Sebab jika tidak ada dukungan dari masyarakat, tentunya pemerintah akan menemui kesulitan untuk mewujudkan pembangunan tersebut. Salah satu bentuk dukungan masyarakat tersebut yakni bersedia menyerahkan lahan untuk kepentingan pelaksanaan pembangunan suatu proyek. Namun dengan catatan ganti rugi yang ditetapkan tidak merugikan pemerintah maupun masyarakat sendiri. Masalah ganti rugi lahan dan bangunan inilah yang menjadi pokok permasalahan dalam pertemuan guna membahas kelanjutan pengerjaan jembatan Kecamatan Air Besar, Kecamatan Kuala Behe dan pengerjaan jembatan di Desa Tebedak Kecamatan Ngabang.
Pertemuan yang dipimpin Asisten I Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Landak Drs. Vinsensius Jian, MM itu berlangsung Rabu (27/8) di aula Dinas Pekerjaan Umum (PU) Landak.
Hadir dalam pertemuan itu Kepala Dinas PU Landak, Kepala Bappeda Landak, Kepala Dinas Ketertiban dan Kesatuan Bangsa (Distib dan Kesbang) Landak, Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga PU Landak, Kepala Bagian (Kabag) Pemerintah Setda Landak, Badan Pertanahan Nasional (BPN) Landak, Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Landak, anggota DPRD Landak, Camat dan Kapolsek Ngabang, Camat Air Besar, Camat dan Kapolsek Kuala Behe dan konsultan pengawas.
Ditemui usai rapat, Kadis PU Landak Ir. Jakius Sinyor mengatakan ganti rugi lahan milik masyarakat di Desa Serimbu Kecamatan Air Besar yang terkena proyek pengerjaan jembatan sudah disepakati antara masyarakat dan Pemkab Landak. “Jadi sebelum pengerjaan jembatan, kita sudah mengadakan sosialisasi dengan masyarakat untuk membahas ganti rugi lahan tersebut. Dengan demikian masalah ganti rugi lahan ini tidak ada masalah lagi,” ujarnya.
Dijelaskan Jakius, masyarakat yang tanahnya terkena kegiatan proyek tersebut berkewajiban untuk menyiapkan semua surat-surat yang berkenaan dengan bukti kepemilikan tanah. Setelah semua surat-surat tanah tersebut disiapkan, barulah dilaksanakan proses ganti rugi tanah yang diserahkan tersebut. “Ganti rugi atau kompensasi yang kita berikan kepada masyarakat sesuai dengan nilai pajak dari tanah milik masyarakat tersebut. Jadi kita tidak main kira-kira dalam pemberian kompensasi kepada masyarakat,” katanya.
Ditambahkan Jakius, kompensasi yang diberikan kepada masyarakat Serimbu hanya tanah saja, tidak ada bangunan masyarakat yang terkena pengerjaan proyek tersebut.
Sedangkan pengerjaan proyek jembatan di Kuala Behe, tanah Kantor Polsek Kuala Behe terkena juga proyek pengerjaan jembatan itu. Namun demikian tanah Kantor Polsek Kuala Behe itu akan digunakan untuk pengerjaan jalan yang menghubungkan ke jembatan. “Ganti rugi tanah milik Polres Landak inipun akan kita selesaikan dengan sebaik-baiknya. Ganti rugi inipun akan kita sesuaikan dengan sertifikat kepemilikan tanah yang ada. Namun demikian untuk menghindar secara teknis terhadap ganti rugi tersebut memang sulit. Jadi opsi kita berapa tanah milik Polres Landak yang terpakai, itu akan kita kembalikan. Dengan demikian tidak diganti dengan uang,” jelasnya.
Demikian juga dengan ganti rugi tanah milik masyarakat Kuala Behe juga sudah disosialisasikan. Pada dasarnyapun masyarakat setempat mendukung adanya pembangunan proyek pembangunan jembatan tersebut.
Sementara itu untuk pengerjaan proyek jembatan di Desa Tebedak Kecamatan Ngabang yang pengerjaannya terbengkalai kerena terbentur soal ganti rugi tanah dan bangunan milik masyarakat setempat, Jakius mengatakan pengerjaan proyek tersebut memang kewenangan provinsi. Namun untuk pembebasan lahan menjadi tanggung jawab Pemkab Landak sendiri tentunya mempunyai kewajiban untuk mensukseskan pembangunan proyek tersebut. “Masalah ini tentunya bisa kita atasi, asalkan masyarakat menyadari adanya pembangunan proyek di daerahnya. Masyarakat harus mengerti. Intinya, pemerintah jangan dipersulit dan masyarakat tidak dirugikan. Kalau memang ada bangunan dan tanah masyarakat terkena pengerjaan proyek, tentunya ganti rugi akan disesuaikan dengan luas bangunan, jenis bangunan dan luas tanah,” katanya. Ia menambahkan, ganti rugi yang diberikan kepada 7 masyarakat Desa Tebedak hanya bangunan saja dengan jumlah 9 bangunan. Sedangkan tanah milik 7 masyarakat tersebut belum diketahui bagaimana statusnya. Untuk mengetahui status tanah tersebut, sepenunya akan diserahkan kepada BPN Landak.
“Setelah kita hitung-hitung, total dana ganti rugi tersebut sebesar Rp. 74.280.000. Tapi masyarakat tetap ngotot bahwa ganti rugi yang diberikan berkisar antara Rp. 15 ribu hingga 25 ribu permeter kubik,” jelasnya.
Ia mengakui pada saat hendak mengerjakan jembatan Tebedak itu, provinsi memang tidak ada koordinasi dengan Pemkab Landak. Kemudian timbulah permasalahan ganti rugi bangunan dan tanah milik masyarakat, sehingga pengerjaan jembatan itu menjadi terkendala sampai sekarang. “Seharusnya sebelum provinsi mengerjakan jembatan itu, harus ada koordinasi dengan Pemkab Landak. Kemudian barulah kita sosialisasikan kepada masyarakat supaya tidak terjadi seperti ini. Kalaupun terjadi permasalahan, tentunya tidak begitu berat, sebab penyelesaian awalnya sudah ada. Tapi ini bangunan sudah dikerjakan, sekarang baru timbul permasalahan. Tentunya inikan menjadi berat,” tukasnya.
Namun ia berharap masyarakat bisa berpartisipasi untuk mensukseskan pembangunan jembatan itu. Ia juga menegaskan jika masyarakat tetap bertahan dengan harga yang diinginkan masyarakat sendiri, tentunya Pemkab Landak akan mengambil tindakan tegas yang sesuai dengan aturan.
Untuk menyelesaikan polemik pengerjaan jembatan Tebedak ini, Camat Ngabang Wibersono Lazarus Djait, S.Sos, Jumat ini akan mengadakan pertemuan yang kesekian kalinya dengan 7 masyarakat Tebedak tersebut. (wan)

Read more...

Satpol PP Bukan Semata Jaga Rumah Dinas Pejabat

13.54 Reporter: HERI IRAWAN 0 Responses
NGABANG- Peran dan fungsi Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) memang sangat diperlukan dalam menyelenggarakan ketentraman dan ketertiban umum serta penegakan Peraturan Daerah (Perda) sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-undang (UU) No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah.
Untuk mewujudkan itu semua, pendidikan bagi Satpol PP ini memang harus dilaksanakan. Seperti yang dilakukan terhadap Satpol PP Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Landak. Senin (25/8) bertempat di Sekolah Polisi Negara (SPN) Pontianak, Satpol PP Pemkab Landak mengikuti Pendidikan Latihan Dasar (Diklatsar) Satpol PP. Pembukaan Diklatsar itu sendiri dilakukan Bupati Landak DR. Drs. Adrianus Asia Sidot, M.Si yang diwakili Sekretaris Daerah (Sekda) Landak Drs. Ludis, M.Si.
Dalam sambutan Bupati Landak yang disampaikan Sekda mengatakan UU No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah telah mengamanatkan bahwa fungsi penyelenggaraan ketertiban umum ditingkat Pemerintah Daerah serta upaya penegakan Perda dan kepala daerah menjadi tanggung jawab Satpol PP yang dibentuk berdasarkan PP N. 32 tahun 2004. “Dengan demikian dapat dipahami bahwa terbentuknya Satpol PP dengan peraturan yang bersifat nasional membuat jajaran Satpol PP sudah memiliki wadah mandiri sebagai bagian dari birokrasi Pemerintah Daerah dengan tugas pokok dan fungsi yang jelas yakni sebagai pengawal ketentraman dan ketertiban umum serta penegak Perda dan Keputusan Kepala Daerah. Jadi jelas tugas dan fungsi Satpol PP bukan hanya semata tukang piket di pos-pos jaga yang telah ditentukan,” ujarnya.
Sebagaimana diketahui bahwa Peraturan Pemerintah (PP) No. 32 tahun 2004 tentang pedoman Satpol PP dengan jelas telah menetapkan beberapa fungsi strategis dari Satpol PP. Pertama, pelaksana kebijakan pemeliharaan dan penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban. Kedua, pelaksana kebijakan penegakan Perda dan Peraturan Kepala Daerah. “Ketiga, Pelaksana koordinasi pemeliharaan dan penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum serta penegakan Perda dengan aparat kepolisian, Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) dan atau aparatur lainnya. Terakhir, pengawas terhadap masyarakat agar mematuhi dan mentaati Perda dan Peraturan Kepala Daerah,” jelas Ludis.
Secara spesifik, kata Ludis, apabila dikaitkan dengan eksistensi Satpol PP, maka tak dappat dipungkiri bahwa hingga saat ini masih ada berita-berita miring dan kurang proporsional yang menampilkan Satpol PP pada aksi lapangannya dalam melaksanakan tugas. Berita-berita tersebut cenderung memunculkan stigma negatif bvahwa Satpol PP sebagai sosok yang menjadi momok bagi sekelompok masyarakat, terutama mereka yang selama ini berprofesi sebagai Pedagang Kaki Lima (PKL) maupun sekelompok lain yang berprofesi sebagai Pekerja Seks Komersial (PSK) atau masyarakat penghuni gubuk-gubuk liar. “Dalam hal ini saya (bupati, Red) selaku pembina Satpol PP Landak mengharapkan sekaligus mengingatkan bahwa kondisi ini hendaknya tidak menimbulkan perasaan keraguan dan kemudian menurunkan semangat kerja pengabdian personil Satpol PP terhadap pelaksanaan tugas dan fungsinya,” imbau Sekda. (wan)

Read more...

Jam Kantor Selama Ramadan Belum Jelas

13.52 Reporter: HERI IRAWAN 0 Responses
NGABANG- Seperti tahun-tahun sebelumnya selama bulan suci Ramadan, jadwal masuk, istirahat dan pulang kantor bagi aparatur pemerintah berubah dari jadwal biasanya. Namun memasuki bulan Ramadan tahun 2008 ini, belum ada kejelasan apakah ada perubahan jam kantor tersebut.
Menurut Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Landak Drs. Ludis, M.Si yang ditemui Kamis (28/8) di kantornya mengakui sejauh ini memang belum ada petunjuk dari pemerintah pusat yang mengatur jam kantor selama bulan Ramadan.
“Biasanya memang ada petunjuk, tapi sampai saat ini Pemkab Landak belum mendapat petunjuk. Namun demikian perubahan jadwal masuk kantor itu sudah rutin dilakukan setiap tahunnya dan selalu ada,” ujar Ludis. Ditambahkannya, mengingat bulan puasa semakin dekat, Pemkab Landak nantinya akan berkoordinasi dengan provinsi mengenai perubahan jam kantor tersebut.
Berkenaan dengan bulan suci Ramadan ini, Ludis mengimbau kepada seluruh aparatur Pemkab Landak dan seluruh masyarakat di bumi intan ini untuk menghormati bulan yang penuh berkah ini. “Bagi yang tidak berpuasa, hormatilah orang yang sedang menjalankan ibadah puasa. Sedangkan bagi yang berpuasa, laksanakanlah ibadah yang mulia itu dengan sebaik-baiknya,” pesan Ludis. (wan)

Read more...


Powered by www.tvone.co.id