NGABANG- Pasca pengumuman hasil ujian tingkat SMA/MTs, meninggalkan kesesalan yang teramat dalam. Pasalnya SMK Terpadu Ngabang Kabupaten Landak, Kalimantan barat, tingkat kelulusanya mencapai 14 orang yang lulus dari 67 siswa mengikuti ujian nasioanl, artinya angka kelulusan dipresentasikan hanya 20,90 persen.
Kenyaaataan pahit ini menjadi perhatian serius bagi kalangan Komisi C Dewan Perwakilan rakyat daerah (DPRD) Kabupaten Landak. Malah dalam watu dekat komisi yang salah satunya membidangi pendidikan ini, akan melakukan hering bersama dengan Diknas Pendidikan. “Itu memang benar, saya dalam waktu tidak terlalu lama akan mengajak teman-teman di Komisi C DPRD Landak. Sedapatnya melakukan hering dengan Kepala Dinas Pendidikan maupun guru-guru di SMK Terpadu Ngabang, dimana kita meminta klarifikasi apa yang sebenarnya terjadi,” kata Waki Ketua Komisi C DPRD Landak Mingku. S, kepada wartawan Kapuas Post, di ruang kerjanya kemarin.
Dijelaskanya, ketidak lulusan itu tidak sembandingan perjuangan dan kerja keras dilakukan oleh panitia anggaran, dimana tidak sedikit dana diberikan kepada SMK Terpadu, dengan harapan sekolah pertama SMK itu, menjadi sekolah paporit masyarakat Kabupaten Landak. Kenyataannya apa, justru terbalik, kata Ketua DPC PIB Kabupaten Landak ini, angka kelulusan SMK Terpadu Ngabang jeblok. “Kami minta kedepannya Kadis Pedidikan Landak harus bertanggungjawab atas kegagalan SMK Terpadu Ngabang. Saya menyarakan supaya kepala sekolahnya SMK Terpadu diganti, dia gagal membina dan membimbing anak didiknya, tbukan hanya itu saja kepala kurikulamnya diganti, ” saran dia seraya mengatakan kegagalan itu berakibat memukul anggota di Legeslatif.
Mingku mengaku, tidak mengatakan kepala sekolah SMK Terpadu Ngabang bodoh, tetapi kita melihat ketidak ada serius kepala sekolah untuk melaksanakn tugas dan tanggungjawabnya sebagai seorang tenaga pendidikan. “Kepala Sekolah SMK Terpadu, sebelumnya pernah menjabat kepala sekolah di Kota Pontianak. Mengapa di sana berhasil , kok di Ngabang tidak bisa, “katanya terheran-heran.
Malah, dibandingkan dengan pelajar sekolah swata di dalam Kota Ngabang lulus dengan predikat 100 persen. “Kalau faktor anak-anak saya kira tidak ada masalah, sekolah swasta yang notabene bioaya dari anak didik bisa berhasil, mengapa sekolah dibayai pemerintah tidak bisa, inikan aneh namanya,” tegasnya.
Sementara itu Kadis Pendidikan Landak Drs. Lukas kanoh MM, ketika dikonfirasi Kapuas Post, menyatrakan siap bila mana Komisi C DPRD Landak melakukan hering dengan Dinas Pendidikan. “Pada intinya kami siap, dan kami tidak lupa mengucap banyak terima kasih atas kepeduliannya terhadap dunia pendidikan Kabupaten Landak,” kata Lukas Kanoh, via HP, kemarin, ketika itu dia berada di Kota Bandung Jawa Barat.
Sebelumnya diberitakan kapuas Post, di beberapa SMA/MTs dalam Kota Ngabang, ada sekolah tingkat kelulusan mencapai 100 persen, sebaliknya ada pula sekolah tingkat kelulusan hanya mencapai 70 persen.
Seperti yang dialami SMK Terpadu Ngabang, menurut Kepsek SMK Terpadu, Drs. Paulus Djbudjang menerangkan sekolah yang dipimpinnya hanya 14 siswa lulus, dari 67 siswa mengikuti Ujian. Dengan rincian ada 2 jurusan mengikuti ujian tahuan pelajaran 2007-2008 di SMK Terpadu, yaitu jurusan Budidaya Tanaman 2 siswa lulus dan jurusan Otomotif 12 siswa lulus. “Kalau kita presentasikan tingkat kelulusan sekolah kita hanya 20, 90 persen, sedangkan presentasi tidak lulus mencapai angka 70.10 persen,” katanya.
Dijelaskannya juga, rata-rata nilai ujian di SMK Terpadu Ngabang bidang studi Bahasa Indonesia 5, 87 , Bahasa Inggris 4, 62 dan Matematika 3.42. Nilai terendah Bahasa Indonesia 3,20 , Bahasa Inggris 2,40 dan Matematika 2,00. Sedangkan nilai tertinggi Bahasa Indonesia 8,20, Bahasa Inggris 7,40 dan Matematika 5,50. (wan)
Kenyaaataan pahit ini menjadi perhatian serius bagi kalangan Komisi C Dewan Perwakilan rakyat daerah (DPRD) Kabupaten Landak. Malah dalam watu dekat komisi yang salah satunya membidangi pendidikan ini, akan melakukan hering bersama dengan Diknas Pendidikan. “Itu memang benar, saya dalam waktu tidak terlalu lama akan mengajak teman-teman di Komisi C DPRD Landak. Sedapatnya melakukan hering dengan Kepala Dinas Pendidikan maupun guru-guru di SMK Terpadu Ngabang, dimana kita meminta klarifikasi apa yang sebenarnya terjadi,” kata Waki Ketua Komisi C DPRD Landak Mingku. S, kepada wartawan Kapuas Post, di ruang kerjanya kemarin.
Dijelaskanya, ketidak lulusan itu tidak sembandingan perjuangan dan kerja keras dilakukan oleh panitia anggaran, dimana tidak sedikit dana diberikan kepada SMK Terpadu, dengan harapan sekolah pertama SMK itu, menjadi sekolah paporit masyarakat Kabupaten Landak. Kenyataannya apa, justru terbalik, kata Ketua DPC PIB Kabupaten Landak ini, angka kelulusan SMK Terpadu Ngabang jeblok. “Kami minta kedepannya Kadis Pedidikan Landak harus bertanggungjawab atas kegagalan SMK Terpadu Ngabang. Saya menyarakan supaya kepala sekolahnya SMK Terpadu diganti, dia gagal membina dan membimbing anak didiknya, tbukan hanya itu saja kepala kurikulamnya diganti, ” saran dia seraya mengatakan kegagalan itu berakibat memukul anggota di Legeslatif.
Mingku mengaku, tidak mengatakan kepala sekolah SMK Terpadu Ngabang bodoh, tetapi kita melihat ketidak ada serius kepala sekolah untuk melaksanakn tugas dan tanggungjawabnya sebagai seorang tenaga pendidikan. “Kepala Sekolah SMK Terpadu, sebelumnya pernah menjabat kepala sekolah di Kota Pontianak. Mengapa di sana berhasil , kok di Ngabang tidak bisa, “katanya terheran-heran.
Malah, dibandingkan dengan pelajar sekolah swata di dalam Kota Ngabang lulus dengan predikat 100 persen. “Kalau faktor anak-anak saya kira tidak ada masalah, sekolah swasta yang notabene bioaya dari anak didik bisa berhasil, mengapa sekolah dibayai pemerintah tidak bisa, inikan aneh namanya,” tegasnya.
Sementara itu Kadis Pendidikan Landak Drs. Lukas kanoh MM, ketika dikonfirasi Kapuas Post, menyatrakan siap bila mana Komisi C DPRD Landak melakukan hering dengan Dinas Pendidikan. “Pada intinya kami siap, dan kami tidak lupa mengucap banyak terima kasih atas kepeduliannya terhadap dunia pendidikan Kabupaten Landak,” kata Lukas Kanoh, via HP, kemarin, ketika itu dia berada di Kota Bandung Jawa Barat.
Sebelumnya diberitakan kapuas Post, di beberapa SMA/MTs dalam Kota Ngabang, ada sekolah tingkat kelulusan mencapai 100 persen, sebaliknya ada pula sekolah tingkat kelulusan hanya mencapai 70 persen.
Seperti yang dialami SMK Terpadu Ngabang, menurut Kepsek SMK Terpadu, Drs. Paulus Djbudjang menerangkan sekolah yang dipimpinnya hanya 14 siswa lulus, dari 67 siswa mengikuti Ujian. Dengan rincian ada 2 jurusan mengikuti ujian tahuan pelajaran 2007-2008 di SMK Terpadu, yaitu jurusan Budidaya Tanaman 2 siswa lulus dan jurusan Otomotif 12 siswa lulus. “Kalau kita presentasikan tingkat kelulusan sekolah kita hanya 20, 90 persen, sedangkan presentasi tidak lulus mencapai angka 70.10 persen,” katanya.
Dijelaskannya juga, rata-rata nilai ujian di SMK Terpadu Ngabang bidang studi Bahasa Indonesia 5, 87 , Bahasa Inggris 4, 62 dan Matematika 3.42. Nilai terendah Bahasa Indonesia 3,20 , Bahasa Inggris 2,40 dan Matematika 2,00. Sedangkan nilai tertinggi Bahasa Indonesia 8,20, Bahasa Inggris 7,40 dan Matematika 5,50. (wan)
Unknown Said,
artikel anda bagus dan menarik, artikel anda:
pendidikan terhangat
"Artikel anda di infogue"
anda bisa promosikan artikel anda di www.infogue.com yang akan berguna untuk semua pembaca. Telah tersedia plugin/ widget vote & kirim berita yang ter-integrasi dengan sekali instalasi mudah bagi pengguna. Salam!
Posted on 19 Juni 2008 pukul 11.31