*Pelajar SMA Maniamas Terpaksa Mengisi Soal di Ruang UKS
NGABANG-Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) hari pertama bagi siswa Sekolah Menengah Atas (SMA), Madrasah Aliyah (MA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kabupaten Landak khususnya di Kota Ngabang berlangsung lancar dan tertib. Pantauan dibeberapa sekolah yang ada di Kota Ngabang, tidak ada permasalahan yang terjadi pada UN hari pertama tersebut. Hal inipun dibenarkan Kepala Dinas Pendidikan Landak, Aspansius yang ditemui Senin (18/4) ketika memantau pelaksanaan UN di SMK Negeri 1 Ngabang. “UN dihari pertama ini saya lihat sangat lancar dan tertib. Kitapun tetap berpedoman kepada aturan-aturan yang mengacu kepada prosedur operasional standar untuk pelaksanaan UN tahun 2011 ini,” jelas Aspan.
Ia mencontohkan prosedur operasional standar tersebut seperti dari segi peserta UN, denah kelas dan pengawas yang dilakukan secara sistim silang. Demikian juga mengenai aturan-aturan paket soal sudah baik dan tidak ada masalah atau kendala. “Nah, sesuai dengan pantauan kita di SMKN 1 Ngabang ini, jumlah peserta UN sebanyak 53 siswa. Tetapi didalam pelaksanaan UN hari pertama ini, siswa yang mengikuti UN sebanyak 51 siswa. Sedangkan dua siswa lainnya tidak ikut UN karena meninggal dunia dan satu orang lagi hamil,” jelasnya.
Namun demikian Aspan mengakui ia tidak tahu secara persis bagaimana pelaksanaan UN hari pertama di SMA, MA dan SMK yang ada di Landak. Sebab kemarin pagi ia baru memantau pelaksanaan UN di SMKN 1 Ngabang. “Tapi saya yakin pelaksanaan UN dihari pertama sampai terakhir nanti berjalan lancar dan tertib. Demikian juga dengan pendistribusian soal UN ke sekolah penyelenggara berjalan dengan lancar dan tertib. Apalagi pendistribusian soal UN ini dikawal ketat oleh pihak kepolisian,” katanya.
Disinggung beredarnya kunci jawaban UN baik melalui SMS maupun internet, ia mengatakan modus seperti itu memang sering terjadi menjelang pelaksanaan UN. Namun pada kenyataannya tidak ada. “Kita sudah memberikan sosialisasi hal tersebut kepada peserta UN melalui Kepsek masing-masing. Kalau ada mendapatkan kunci jawaban UN melalui SMS atau internet janganlah dipercaya. Hal ini mungkin saja ada sebuah gerakan yang ingin melakukan sabotase pelaksanaan UN,” ujar Aspan mengira-ngira. Ia menambahkan, kunci jawaban UN ini bersifat rahasia dan tidak ada pihak yang tahu.
Disinggung lagi kekhawatiran beberapa Kepsek mengenai soal UN yang memakai sistim 5 paket, ia mengatakan kekhawatiran para Kepsek itu bersifat fleksibel atau tidak baku. “Jadi ini tugasnya daripada pengawas UN untuk membagikan paket-paket soal tersebut, asalkan paket soal itu dicantumkan pada Lembar Jawaban Ujian Nasional (LJUN), saya rasa itu tidak ada masalah. Makanya pengawas itu selalu mengingatkan kepada peserta UN supaya tidak lupa mencantumkan nomor paket soal di LJUN,” jelasnya, seraya menghimbau kepada para semua Kepsek penyelenggara UN supaya setiap hari melakukan brifing kepada pengawas UN sebelum UN dimulai. “Jadi jangan Kepsek ini tidak tanggap dengan situasi pelaksanaan UN pada saat itu. Sayapun mengingatkan kepada peserta UN untuk berhati-hati mencantumkan identitasnya dan nomor paket soal pada LJUN,” ucapnya.
Sementara itu pantuan koran ini di SMA Manimas salah seorang pelajar SMA Maniamas Gresensiana Biata jurusan IPS sekitar pukul 11.45 wib, harus rela mengisi lembaran jawaban mata pelajaran Sosiologi di ruang Unit Kesehatan Sekolah (UKS). Mengingat saat mengisi soal Ujian Nasioan jam kedua ini, mendadak kesehatan pelajar ini tiba-tiba pucat dan badanya lemah. Untunglah saat ditanya dewan guru ia masih bisa mengisi soal-soal tersebut. Informasi yang dihimpun, Gresensiana Biata sakit akibat gara-gara ia ke sekolah tidak sarapan pagi, tidak heran saat mengsi lembaran jawab yang diberikan pengawas ia harus dibawa ke UKS untuk istrahat dan mengerjakan soal-soal.
Kepada wartawan Kepala SMA Manimas Urbanus menyatakan hal-hal kecil tdidak sarapan biasanya dianggap sepele pelajar. Padahal hal kecil ini yang bisa menyebabkan seseorang bisa sakit. “Kita minta kepada siswa urusan sarapan harus dilakukan dirumah masing-masing demi kelancaran siswa bisa mengikuti UN,” harap Urbanus.
juga menambahkan khusus untuk SMA Manimas Ngabang, jumlah siswa yang terdafatr mengikuti UN ada 156 pelajar, dan yang mengikuti UN Senin (18/04/11), 154 pelajar, dimana ada 2 orang pelajar putri tidak mengikut UN, dengan alasan ingin berumah tangga. “Untuk program IPA ada 30 pelajar dan program IPS 126 pelajar yang mengikuti UN,” kata Urbanus. (wan)