NGABANG- SPBU Ngabang mulai normal seperti biasa, ya… begitulah kira-kira yang terjadi di lapangan, Kamis (16/7), kemarin. Kegusaran warga Ngabang dan sekitarnya, karena tidak ada suplai BBM dari Kota Pontianak sejak tiga hari lalu, mulai terobati. 3 (buah) buah mobil tengki BBM, merat dikekat SPBU Ngabang.
Pemantaun Kapuas Post dilapangan, pemandangan langka ini, dimana antrian panjang sejak pukul 06.00 WIB, mulai terjadi. Antrian paling dominant tidak lain kendaraan roda dua, disusul kendaraan roda empat.
Menurut Dedi salah seorang warga Ngabang, dirinya harus bangun pagi-pagi untuk pergi ke SPBU Ngabang guna mengisi kendaraan roda dua kesayangannya. Sesampai di SPBU, lanjutnya, antrian panjang sudah terjadi. Tidak heran bila ia harus rela antria selama lebih kurang 4 jam, baru bisa memenuhkan tengki kendaraanya. “Cukup lelah juga menunggu, tapi asik kok bang, banyak orang-orang kita juga bisa berbicara dengan warga, malah ada teman sekolah dulu, sudah lama tidak jumpa, ketemu di SPBU Ngabang,” aku pria 2 anak ini.
Tidak sampai disitu, berhasil membawa pulang full bensin di kendaraan roda duanya, Dedi, selang beberapa menit dia kembali lagi ke SPBU Ngabang, untuk memenuhkan kendaraan roda empatnya, lagi-lagi dia harus bersabar bersama warga yang berasal dari berbagai tempat, mendapat giliran mengisi mobilnya.
Ada pengalaman menarik dalam pantuan dilapangan kemarin, terlihat di SPBU Ngabang kemarin, sempat ada warga membawa jerigen, tapi ditolak mentah-entah oleh warga yang sedang antri. Karena terdesak, akhirnya pria itu sekonyong-konyong pergi tanpa pamitan, karena malu.
Pasca kelangkaan BBM di Ngabang kemari juga, jarang ditemukan kios-kios kecil menjual bensin ecerannya. Kendati BBM sulit, masih bisa ditemuai satu atau dua kios kecil menjual bensin, tetapi harga yang ditawarkan cukup membuat kita menelan air liur, untuk bensin yang ditawarkan Rp. 20.000 per liter. Malah, ada laporan warga malam sebelumnya, harga bensin di sekitar Km 9 Ngabang, telah menjual bensin Rp. 35.000 per liter, akibat masih langkanya bensin ketika itu, banyak pengojek di Ngabang harus rela tidak turun, karena susah mencari bensin. “Bensin di motor tinggal sedikit, saya takut tidak mendapat bensin, akhirnya tidak jadi turun,” kata Hendra jaya, salah seorang pengojek motor. Lain lagi dengan pengojek lainnya, seperti Deni, nasibnya masih beruntung, ketika orang-orang sibuk mencari bensin, dia mendapat bensin sebanyak 2 liter, dengan harga Rp. 10.000 per liter. “Saya bersyukur dapat bensin, tapi tidak banyak 2 liter saja, kendati sedikit tapi saya patut bersyukur karena dapat beli bensin,” ucapnya.
Pantuan Kapuas Post dilain tempat, khusunya di Jalur Dua Ngabang, ditemukan kendaraan patroli polisi harus ditinggalkan sementara tepatnya didekat jembatan kiri jalan raya , diduga mobil itu mengalami kehabisan bensin. (wan)
You can leave a response, or trackback from your own site.

0 Response to "Tiga Hari Tak Ada BBM, SPBU Ngabang Terjadi Antrian Panjang Hingga Ratusan Meter,"


Powered by www.tvone.co.id