Perayaan Cap Go Meh digelar di Ngabang, Kabupaten Landak, Kalimantan Barat. Perayaan ini dimeriahkan dengan atraksi ketangkasan oleh Tatung. Tatung adalah orang yang dirasuki roh dewa atau leluhur
Acara Robo-robo SMP Negeri 2 Ngabang
Bupati Landak DR Drs Adrianus AS MSi, berhasil menerima penghargaan kategori Program Peningkatan Beras Nasional (P2BN) tahun 2008
Bupati Landak DR Drs Adrianus AS MSi menyerahkan penghargaan kepada pemenang Bujang Dara dalam Festival Budaya Landak tahun 2008
POST-DESCRIPTION-HERE
Kabupaten Landak tahun 2009 akan segera membangun stadion sepak bola

KANTOR BUPATI KABUPATEN LANDAK

Foto kantor bupati kabupaten Landak
IMAGE-TITLE-HERE

PERAYAAN CAP GO MEH

Perayaan Cap Go Meh digelar di Ngabang, Kabupaten Landak, Kalimantan Barat. Perayaan ini dimeriahkan dengan atraksi ketangkasan oleh Tatung. Tatung adalah orang yang dirasuki roh dewa atau leluhur
IMAGE-TITLE-HERE

RIAM MANANGAR

Riam Manangar merupakan slah satu obyek wisata di Kabupaten Landak
IMAGE-TITLE-HERE

BUPATI LANDAK DALAM PANEN RAYA

Bupati Landak DR Drs Adrianus AS MSi, berhasil menerima penghargaan kategori Program Peningkatan Beras Nasional (P2BN) tahun 2008
IMAGE-TITLE-HERE

1 Tahun Lagi Landak Tidak Merasakan Buah Durian

NGABANG- Maraknya penembangan kayu Durian tanpa pengntroalan dari pihak terkait, membuat khwatir Pemerintah Kabupaten Landak. Terhadap kelangsungan hidup pohon Durian beberapa tahun mendatang, ...

7 Tersangka Pengerusakan Mapolsek Mandor Siap Ditangkap/a>

NGABANG- Kapolres Landak AKBP Drs Tony EP Sinambela M.Si menyatakan 7 tersangka dalam kasus pengerusakan Mapolsek Mandor, berinisial Jl, Sr, CC, Ln, Ay, Mr dan Al. Terindikasi kuat dalam pengerusakan, berdasarakan keterangan para saksi.....

Pelajar Harus Meraih Prestasi Setinggi-Tingginya

NGABANG – Pembangunan olahraga merupakan bagian integral dari pembangunan manusia Indonesia seutuhnya yang diarahkan pada peningkatan kesegaran jasmani, mental, dan rohani untuk pembentukan waktak, kepribadian, ...

Siap Mendulang Emas

Siap Mendulang Emas TEKAD untuk meraih prestasi yang paling tinggi, terpacar pada 13 atlet Kempo Kabupaten Landak. Mereka ingin meraih prestasi pada Kejuaraan Kempo Kalbar di Kabupaten Sintang 25-26 Juni 2009, sama dengan hasil di Porprov tahun 2006 ...

Manusia Terkaya செடுனியா

16.45 Reporter: HERI IRAWAN 0 Responses

SENSASI baru di tanah air, sehabis isu Blue Energy? Mungkin iya.... Achmad Zaini Suparta SH, seorang pria berusia 52 tahun yang berasal dari Tasikmalaya ini konon dikabarkan mempunyai harta sebesar 20 kali jumlah APBN Indonesia. Ya!!! APBN Indonesia yang sebesar Rp 900 Triliun itu. Tinggal kalikan sendiri aja, berarti seorang Achmad Zaini mempunyai kekayaan sekitar Rp 18.000 Triliun.

Mengutip dari DetikBandung, Achmad Zaini mengaku mempunyai dana dalam bentuk kolateral emas yang berasal dari warisan orangtuanya. Dia mengetahui warisan ini setelah membuka map yang diwariskan orangtuanya setelah 1.000 hari kematian orangtuanya dan berisi dokumen tersebut. Dia mengklaim dana yang dimilikinya 20 kali lipat APBN Indonesia. Wow!!! Edaaaannnnnnn....!!!

Mencomot dari namanya, mirip dengan seorang petinggi gedung dewan sana yang tersandung kasus skandal seksual dengan seorang biduanita dangdut tanah air. Mereka adalah Yahya Zaini dan Maria Eva. Hehehehe.. Achmad Zaini Suparta rupanya sedang menghipnotis media-media cetak dan elektronik dan dunia blogsphere untuk memperbincangkan nama dan kehebohan yang melekati dirinya.. Hm... Harta sebanyak itu.... Bisa jadi ia akan dinobatkan sebagai manusia terkaya di jagad ini... Ah.. Seandainya berita itu benar adanya, dan bukan HOAX semata... Hehehe...

Kalau memang benar.... wah hutang Indonesia bisa lunas segera nih......

Read more...

Kadis Hutbun Landak Jadi Tersangka

10.14 Reporter: HERI IRAWAN 0 Responses


* Kasus Pengadaan Bibit Sawit fiktif
NGABANG- Perkembangan kasus korupsi pengadaan 19.500 bibit sawit tahun anggaran 2005-2006, Dusun Singkut Buluh Desa Rabak Kecamatan Sengah Temila Kabupaten Landak merugikan negara senilai Rp 200 juta . Melibatkan Kadis Hutbun Landak, MK dan pihak pemborong, SS (pemili CV. CGJ, red). Kini dalam tahapan memanggil para saksi-saksi lainnya, sebelumnya Kadis Hutubun Landak dan pihak pemborong sudah dipanggil sebanyak 2 kali. Dalam pemanggilan pertama hanya sebatas sebagai saksi, selanjutnya pemanggilan kedua, Kadis Hutbun Landak bersama pemborong dinyatakan sebagai tersangka.
“Kadis Hutbun maupun pihak pemborong sudah kita panggil, dan pemanggilan ini tidak sekali, baik Kadishutbun maupun pemborong pemanggilan kedua sudah termasuk dalam tersangka, artinya pemanggilan ini ada 2 (dua) berkas, ” kata Kajari Ngabang SR. Nasution, SH, kepada Kapuas Post, belum lama ini.
Dikatakannya, setelah beberapa saksi-saksi lain dipanggilan, dan semua berkas lengkap. Kelanjutan kasus korupsi ini, dilanjutkan dengan audit BPP RI, karena mereka yang berhak mengaudit tentang kebocoran negara tersebut. “Target kita kasus ini minimal selesai bulan Juni 2008, dan diberikan olah pimpinan teratas sejak bulan Januari 2008,” kata pria kelem ini.
Tidak Ada Istilah Politisir
Alidin, SH, anggota DPRD Landak menegaskan terkuaknya kasus korupsi ini, berkat hasil laporan kerja Pansus LKPJ Bupati Tahun 2006. Kebetulan, ketika itu Alidin menjabat sebagai ketua Pansus LKPJ Bupati Tahun 2006. Dalam temuan itu didapat pengadaan bibit sawit untuk petani sejumlah 19.500 bibit sawit, melalui Dinas Hutbun Landak, ternyata realisasinya dilapangan tidak ada, padahal bibit itu akan diberikan untuk petani di Dusun Singkut Buluh Desa Rabak Kecamatan Sengah Temila. Akhirnya Pansus membuat rekomendasi bahwa temuan ini perlu di tindak lanjuti secara serius. Menurut Aleg pemilihan Landak empat ini, selama terbentuk Pansus, bersama Komisi B DPRD Landak, sudah pernah memanggil Kadis Hutbun Landak guna meminta kejelasan masalah itu, namun panggilan itu tidak pernah ditanggapi dengan baik oleh Kadis Hutbun. “Malah kami mendengar Kadis Hutbun akan menyalurkan bantuan itu pada pada bulan Desember 2006, sampai detik inipun penyaluran itu tidak ada, malah sekarang sudah masuk tahun 2008,” katanya.
Aleg dari PSI ini menambahkan, akhirnya kasus ini dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri Ngabang (Kajari), dan memang benar adanya dalam temuan Kejari, tidak ada pengadaan bibit sawit yang diterima oleh masyarakat.
Disinggung ungkapan salah satu media Koran local Kalbar, menyatakan bahwa kasus korupsi pengadaan bibit sawit oleh Kadishutbun dan pemilik CV. CGJ dipolitisir oleh anggota DPRD Landak? Alidin merasa gerah, wartawan tersebut jangan hanya menyebut anggota dewan, seharusnya si wartawan itu gentle , tunjukkan siapa anggota DPRD itu, sebut namanya jangan hanya menulis nama lembaga. Sebagai anggota DPRD Landak, Alidin bersama teman lainnya merasa keberatan. “Kalau perlu wartawan ini kami laporkan, kami tidak terima. Dasar-dasar wartawan menyatakan mempolitisir harus ada, kalau memang Alidin apa dasarnya, ” tegas Alidin, mencontohkan dirinya seraya mengatakan tidak ada niat lain, malah kasus-kasus ini demi kepentingan daerah Kabupaten Landak.
Alidin juga menyinggung masalah Kejaksaan, ia melihat sudah pro aktif dan sudah menunjukkan kinerja positif dalam mengungkap kasus-kasus korupsi. Ini terbukti dari penyidik, dan penyelidian, Kadis Hutbun Landak bersama pemborongnya sebagai tersangka. Dalam media Koran itu menulis penyediaan bibit tanaman sawit, terrealisasinya bibit sawit bukan 19. 500 baatang, malah menjadi 2.500 batang. Tentunya Alidin bertanya, siapa penerimanya, dimana dan kapan tanggal penerimaanya. Bila penyaluran itu setelah menjadi kasus, tegas Alidin lagi, bukan menghilangkan kasus, sebaliknya bila penyaluran sebelum kasus, Alidin akan menerima, tetapi kenyatan dilapangan bibit itu belum disalurkan.
Perumpamaan oleh Alidin bila seorang pencuri mengembalikan barang curiannya, sementara kasusnya sudah masuk di Polisi, apakah perbuatan dia menyelesaikan kasus itu. Sebaliknya, bila sebelum pengaduan kasus ke pihak Polisi, tetapi barang itu sudah dikembalikan, Alidin rasa akan menerima. “Saya minta wartawan itu jangan asal buat berita, taatilah etika pers,” harap Alidin. (wan)

Read more...

PERSIPAN NGANTAR TUMPANG:

10.10 Reporter: HERI IRAWAN 0 Responses

Tumpang tidak asing bagi warga Ngabang, karena ritual ini 1 kali setahun digelar dalam acara tumpang nageri. Ngantar tumpang ini bertujuan agar masyarakat Kabupaten landak jauh dari balak dan kehidupanya setiap tahun lebih baik.

Read more...

Data Penerima BLT

09.54 Reporter: HERI IRAWAN 0 Responses

NGABANG- Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Landak Rosihan Anwar DPSc mengatakan data penerima BLT Landak 2005 sudah kita serahkan kepada Pemkab sejak 2007 berjumlah 40.066 RTS. Sedangkan sistem penyaluran akan beda dengan 2005 yakni kartu BLT yang memberikan Kantor Pos. Jadi, BPS hanya menyerahkan data saja,” ungkap belum lama ini.
Anwar menjelaskan, data penerima BLT 2008 ini pihaknya tidak ada melakukan pendataan atau pemuktahiran lagi. Karena sesuai instruksi dari pusat, data yang digunakan dari BLT 2005 lalu. “Maka untuk BLT 2008 ini yang lebih berperan adalah pihak kantor Pos dan Pemkab,” ujar Anwar.
Kendati belum ada kejelasan kapan Landak mendapat kucuran BLT , tapi sistem penyaluran adalah terhitung mulai Juni 2008 ini. Penyaluran Rp 100 ribu per bulan itu tahap pertama untuk tiga bulan yakni Juni-Agustus dan tahap kedua langsung empat bulan dari September-Desember. “Dana BLT penyaluran langsung dari Menteri Sosial langsung di Kantor Pos Pusat, kemudian disalurkan hingga di kantor pos yang ada di daerah,” ungkap Anwar.
Anwar berharap kepada instansi terkait baik seperti Kecamatan dan Desa di Kabupaten Landak agar bisa melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang BLT yang ada saat ini. Sedangkan untuk pemuktahiran data penerima BLT baru akan dilakukan tahun 2009 mendatang dan itu juga amanah dari pemerintah pusat. “Jadi, instansi kita harapkan bisa saling koordinasi dengan pihak BPS selaku penyedia data, dan pembagian kartu BLT sekaligus penyalurnya adalah pihak Kantor Pos,” kata Anwar. (wan)

Read more...

Taati Aturan Lalu Lintas

09.52 Reporter: HERI IRAWAN 0 Responses
NGABANG- Masyarakat Kabupaten Landak diharapkan menyadari pentingnya berlalu lintas dengan benar. Hal itu untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan yang selama ini meningkat di wilayah hukum Polres Landak. Sebab selain pertumbuhan penduduk meningkat, juga volume kepemilikan kendaraan sangat banyak.
“Kita saat ini melakukan program simpatik untuk bisa menumbuhkan kesadaran masyarakat dalam berlalu lintas,” Kapolres Landak melalui AKP. Luki Fardiansyah, SH, belum lama ini.
Ia mengimbau kepada masyarakat Kabupaten Landak agar sadar akan pentingnya berlalu lintas dengan benar. “Program simpatik kepada masyarakat seperti melakukan sosialisasi bagaimana tata cara berlalu lintas yang benar, dan menyampaikan saran di sekolah-sekolah yang ada di Kabupaten Landak,” katanya seraya mengatakan kita akan lakukan pada tahun ajaran baru mendatang.
Mantan Sekpri Polda ini, menambahkan, pihaknya juga melakukan pemasangan sejumlah spanduk tentang imbauan berlalu lintas, seperti penggunaan helm standar dan lain sebagainya. Pihaknya juga menyebarkan sejumlah brosur-brosur tentang tata cara berlalu lintas. Maka bisa bekerjasama dengan dealer sepeda motor yang ada di Kabupaten Landak. “Tujuan ini tidak lain adalah dalam upaya untuk menyadarkan masyarakat kita,” kata Luki. (wan)

Read more...

Program PPIP di Harapkan Berkelanjutan

09.46 Reporter: HERI IRAWAN 0 Responses

NGABANG – Ketertinggalan daerah yang berada di daerah pedalaman lebih banyak di sebabkan oleh faktor belum tersedianya imprastruktur, baik jalan maupun jembatan. Belum tersedianya prasarana tersebut, secara otomatis program pembangunan yang maupun pergerakan roda pergerakan perekonomian masyarakat tidak dapat berjalan dengan semestinya. “Sebenarnya kendala kita di daerah kan itu masih minimnya imprastruktur, dan kalau pada tahun 2006 kita ada program PPIP, (Program pembangunan Imprastruktur perdesaan) dan ini memang sangat membantu kita membuka jalan perdesaan yang ada,” kata Erani, ST, Kasi Bangunan Gedung dan Imprastruktur Perdesaan Dinas PU Kabupaten Landak, kepada Kapuas Post , belum Lama ini.
Menurutnya program tersebut pada tahun 2006 umumya dapat berjalan dengan baik bahkan hingga saat ini mempaat dari pembangunan program tersebut sudah dapat di rasakan oleh masyarakat yang ada di daerah sasarannya. “Untuk tahun ini memang nampaknya program tersebut sudah tidak berjalan lagi kendati dapat di lihat dari tidak adanya respon terhadap sejumlah acuan yang sudah di usulkan di pusat mengenai usulan terhadap pembangunan jalan perdesaan yang ada di wilayah Kabupaten,” katanya
Landak.
Memang kita tidak tahu bagaimana kebijakan pemerintah dalam hal ini, kemungkinan tidak di hilangkan hanya saja caranya saja yang di ubah menjadi program apa jadi kita sampai saat ini belum mengetahui seperti apa perubahan yang ada kalaupun ada perubahan.
Sedangkan kalau di lihat dari segi kebutuhan, sebenarnya masyarakat
umumnya di kabupaten Landak memang masih sangat membutuhkan karena hingga saat ini masih sebagian kecil saja daerah yang sudah tersentuh pembangunan jalan. Sedangkan kalau program tersebut masih berjalan seperti apa yang di harapkan maka pembangunan imfrastruktur perdesaan akan dapat lebih di percepat. Kendati kalau mengharapkan dari Pemda kemungkinan saja akan sangat membutuhkan waktu karena kemampuan dari pemerintah daerah yang ada sekarang masih sangat terbatas. “Terus terang kita masih sangat membutuhkan bahkan masih mengharapkan program itu ada karena jalan ini merupakan kebutuhan yang sangat di perlukan dalam arti dapat di kategorikan kebutuhan utama dalam bidang transportasi,” harapnya.
Untuk itu seraya berharap agar dalam mempercepat serta mendukung
pelaksanaan pembangunan baik jalan maupun jembatan pada daerah perdesaan di harapkan ada bantuan dari pemerintah pusat sehingga untuk mewujutkan percepatan pembangunan di daerah yang masih tertinggal akan dapat berjalan cepat dan sesuai dengan apa yang di harapkan. Sedangkan untuk pembangunan yang sudah terselenggara seraya juga berharap terutama kepada masyarakat agar dapat memelihara serta merawat hasil pembangunan yang sudah ada. Mengingat untuk untuk menyelenggarakan pembangunan memang cukup sulit untuk itu supaya apa yang sudah di miliki hendaknya dapat di pelihara dengan baik sehingga akan dapat memberikan mempaat kepada masyarakat. (wan)

Read more...

Allidin: Tidak Benar Dewan Landak Pangkas Dana Pengawas Guru Sekolah Dasar

09.39 Reporter: HERI IRAWAN 0 Responses

NGABANG- Anggota DPRD Landak Alidin, SH, merasa tidak terima terhadap ulah oknum staf Dinas Pendidikan Landak. Pasalnya, tersiar kabar kalau dana pengawas dan koreksi Ujian Nasional (UN) tingkat Sekolah Dasar (SD), anggaran Tahun 2008 dipangkas oleh anggota DPRD Landak. “Salah seorang staf Dinas Pendidikan Landak datang ke Darit Kecamatan Menyuke menemui para kepala sekolah, dimana dia menyebutkan bahwa anggaran pengawasan dan korekjsi UN tingkat SD dipangkas anggota DPRD Landak,” kata Alidin mulai menerangkan.
Sepengetahuan Aleg dari PSI Landak ini, dirinya bersama anggota DPRD Landak, tidak pernah melakukan rapat bersama panitia anggaran Eksekutif maupun Legeslatif, guna membahas APBD Kabupaten Landak Tahun 2008. “Seharusnya ada rapat-rapat gabungan seperti biasanya, tapi entah mengapa tidak dilakukan rapat. Jelas sekali disini, tidak ada istilah pemangkasan dana, dan tolong siapa yang memangkas itu,” tegasnya.
Sebagai Aleg dari Pemilihan Landak 4 (empat), ia merasa agak tersinggung, mengingat dirinya dari pemilihan Landak 4 terdiri dari Kecamatan Menyuke dan kecamatan Meranti. “Seakan-akan dia mengadu domba DPRD dengan para guru yang ada di Kecamatan Menyuke,” bebernya.
Alidin juga hingga sampai detik ini merasa kecewa, belum mendengar kalau Dinas Pendidikan Landak membayar dana tunjangan fungsional, atau istilah dulunya uang porsenil guru dianggaran sebesar Rp. 80.000 per guru, dan telah disetujui DPRD Landak. “Sampai saat ini kami belum mendengar pihak terkiat membayar dana tersebut. Setelah kami mendengar kabar burung, ternyata terjadi polemik di Diknas, dimana mereka saling ngotot siapa yang berhak membayarnya, kata lain penataan birokrasinya tidak jelas, ” katanya seraya mengaku sudah konfirmasi dengan Kadis Pendidikan Landak Lukas Kanoh, bahwa akan segera melakukan pembayaran. Alidin juga sempat mendengar ada ungkapan ada anggota DPRD Landak dulnya dari guru tapi tidak membantu guru. Sudah pasti kabar ini, berimbas pada diri Alidin. Padahal, kalau Alidin mau jujur, sebetulnya ada anggota DPRD Landak dari figure guru, dari kalangan guru sendiri tidak mendukungnya. “Contonya saya, dulu dari guru, tapi ketika saya mencalonkan diri, ada berapa guru yang mendukung saya, tetapi saya tidak dendam politis, saya harus mementingkan kepentingan masyarakat banyak. Karena saya tidak mau kinerja guru saja yang dituntut, tapi sementara kesejahteraan maupun ekonomi mereka tidak diperhatikan,” katanya. (wan)

Read more...

Kajari Ngabang Tetapkan Kadis Hutbun Landak Sebagai Tersangka

07.33 Reporter: HERI IRAWAN 0 Responses
NGABANG- Perkembangan kasus korupsi pengadaan 19.500 bibit sawit tahun anggaran 2005-2006, Dusun Singkut Buluh Desa Rabak Kecamatan Sengah Temila Kabupaten Landak merugikan negara senilai Rp 200 juta . Melibatkan Kadis Hutbun Landak dan pihak pemborong (pemili CV. CGJ, red). Kini dalam tahapan memanggil para saksi-saksi lainnya, sebelumnya Kadis Hutubun Landak dan pihak pemborong sudah dipanggil sebanyak 2 kali. Dalam pemanggilan pertama hanya sebatas sebagai saksi, selanjutnya pemanggilan kedua, Kadis Hutbun Landak bersama pemborong dinyatakan sebagai tersangka.
“Kadis Hutbun maupun pihak pemborong sudah kita panggil, dan pemanggilan ini tidak sekali, baik Kadishutbun maupun pemborong pemanggilan kedua sudah termasuk dalam tersangka, artinya pemanggilan ini ada 2 (dua) berkas, ” kata Kajari Ngabang SR. Nasution, SH, kepada Kapuas Post, belum lama ini.
Dikatakannya, setelah beberapa saksi-saksi lain dipanggilan, dan semua berkas lengkap. Kelanjutan kasus korupsi ini, dilanjutkan dengan audit BPP RI, karena mereka yang berhak mengaudit tentang kebocoran negara tersebut. “Target kita kasus ini minimal selesai bulan Juni 2008, dan diberikan olah pimpinan teratas sejak bulan Januari 2008,” kata pria kelem ini.
Tidak Ada Istilah Politisir
Alidin, SH, anggota DPRD Landak menegaskan terkuaknya kasus korupsi ini, berkat hasil laporan kerja Pansus LKPJ Bupati Tahun 2006. Kebetulan, ketika itu Alidin menjabat sebagai ketua Pansus LKPJ Bupati Tahun 2006. Dalam temuan itu didapat pengadaan bibit sawit untuk petani sejumlah 19.500 bibit sawit, melalui Dinas Hutbun Landak, ternyata realisasinya dilapangan tidak ada, padahal bibit itu akan diberikan untuk petani di Dusun Singkut Buluh Desa Rabak Kecamatan Sengah Temila. Akhirnya Pansus membuat rekomendasi bahwa temuan ini perlu di tindak lanjuti secara serius. Menurut Aleg pemilihan Landak empat ini, selama terbentuk Pansus, bersama Komisi B DPRD Landak, sudah pernah memanggil Kadis Hutbun Landak guna meminta kejelasan masalah itu, namun panggilan itu tidak pernah ditanggapi dengan baik oleh Kadis Hutbun. “Malah kami mendengar Kadis Hutbun akan menyalurkan bantuan itu pada pada bulan Desember 2006, sampai detik inipun penyaluran itu tidak ada, malah sekarang sudah masuk tahun 2008,” katanya.
Aleg dari PSI ini menambahkan, akhirnya kasus ini dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri Ngabang (Kajari), dan memang benar adanya dalam temuan Kejari, tidak ada pengadaan bibit sawit yang diterima oleh masyarakat.
Disinggung ungkapan salah satu media koran MK, menyatakan bahwa kasus korupsi pengadaan bibit sawit oleh Kadishutbun dan pemilik CV. CGJ dipolitisir oleh anggota DPRD Landak? Alidin merasa gerah, wartawan tersebut jangan hanya menyebut anggota dewan, seharusnya si wartawan itu gentle , tunjukkan siapa anggota DPRD itu, sebut namanya jangan hanya menulis nama lembaga. Sebagai anggota DPRD Landak, Alidin bersama teman lainnya merasa keberatan. “Kalau perlu wartawan ini kami laporkan, kami tidak terima. Dasar-dasar wartawan menyatakan mempolitisir harus ada, kalau memang Alidin apa dasarnya, ” tegas Alidin, mencontohkan dirinya seraya mengatakan tidak ada niat lain, malah kasus-kasus ini demi kepentingan daerah Kabupaten Landak.
Alidin juga menyinggung masalah Kejaksaan, ia melihat sudah pro aktif dan sudah menunjukkan kinerja positif dalam mengungkap kasus-kasus korupsi. Ini terbukti dari penyidik, dan penyelidian, Kadis Hutbun Landak bersama pemborongnya sebagai tersangka. Dalam media koran MK juga tertulis penyediaan bibit tanaman sawit, terrealisasinya bibit sawit bukan 19. 500 baatang, malah menjadi 2.500 batang. Tentunya Alidin bertanya, siapa penerimanya, dimana dan kapan tanggal penerimaanya. Bila penyaluran itu setelah menjadi kasus, tegas Alidin lagi, bukan menghilangkan kasus, sebaliknya bila penyaluran sebelum kasus, Alidin akan menerima, tetapi kenyatan dilapangan bibit itu belum disalurkan.
Perumpamaan oleh Alidin bila seorang pencuri mengembalikan barang curiannya, sementara kasusnya sudah masuk di Polisi, apakah perbuatan dia menyelesaikan kasus itu. Sebaliknya, bila sebelum pengaduan kasus ke pihak Polisi, tetapi barang itu sudah dikembalikan, Alidin rasa akan menerima. “Saya minta wartawan itu jangan asal buat berita, taatilah etika pers,” harap Alidin. (bersambung)

Read more...

BLT Lebih Dialihkan Ke Bibit Karet

07.25 Reporter: HERI IRAWAN 0 Responses

KEHADIRAN Bantuan Langsung Tunai (BLT), bagi masyarakat miskin di negara tercinta ini. Tidak habis-habisnya menjadi buah pembicaraan baik dikalangan warga tingkat bawah, maupun kalangan LSM. Kali ini, tanggapa serius diungkapkan Yohanes, dari anggota DPRD Landak. Dia mengatakan kenaikan harga BBM dunia, berimbas terhadap perekonomian di Indonesia, akibantnya peemerintah kembali mengulirkan program BLT. “Kalau kita mau jujur, saya kurang sependapat dengan program BLT, sebaikinya dana BLT itu diberikan kepercayaan kepada daerah mengelolanya, artinya ini tepat sasaran,” kata Aleg dari PSI ini.
Ia mencontohkan pembelian pertama bibit karet, karet-karet ini diberikan kepada warga yang tidak mampu. Mungkin, pembangian selanjutnya, pemerintah memberi pupuk. “Saya rasa bila program ini jalan, akan lebih bermanfaat, dan lebih membantu, ketimbang warga langsung menerima uang senilai Rp 300 ribu per orang,” katanya.
Biasanya, lanjut Aleg dari pemilihan Landak 3 (tiga) ini, setelah warga menerima uang, uang itu tidak sampai kerumah, dimana uang itu akan digunakan keperluan lainnya. Dari kenyataan ini, Yohanes, beranggapan kehadiran BLT oleh pemerintan, sebetulnya tidak membantu warga tidak mampu, malah justru akan menjerumuskan dan menciptakan masalah. “Pengalaman terdahulu, pembangian BLT tidak jujur, orang yang berhak menerima tidak mendapat, sebaliknya orang yang tifak berhak mendapatkan dana BLT. Jelas, ini tidak benar, dan ini perbuatan salah, cuman karena ketidak berdayaan orang-orang pedalaman tidak bisa berbuat banyak guna membeli hak mereka,” katanya. (wan)

Read more...

Dukung Sektor Pertanian Landak

07.22 Reporter: HERI IRAWAN 0 Responses

Dinas PU Siapkan Dana 17 M Untuk Irigasi
NGABANG – Dalam rangka peningkatan pembangunan di sector pertanian
khususnya di Kabupaten Landak terutama dalam bidang irigasi Pemda Landak
untuk tahun anggaran ini sudah menganggarkan 17 M untuk pembanguna
ataupun perawatan irigasi yang ada di daerah ini. Kendati dalam
pembangunan lahan – lahan pertanian yang ada saat ini sudah sangat
membutuhkan pengairan yang cukukp sehingga sangat akan membutuhkan
saluran air atau irigasi yang memadai. “Untuk tahun ini kita sudah
menyiapkan anggaran sebesar 17 M untuk irigasi yang selebihnya untuk air
bersih. Dan memang di daerah kita tidak ada pembangunan baru tetapi
semuanya bersipat perawatan atau pemeliharaan,” kata Ir. Bride Alorante
Kabid Pengairan Dinas PU Kabupaten Landak, kepada Kapuas Post, Kamis
(29/05) kemarin.
Dikatakan untuk pembangunan baru di daerah Kabupaten Landak memang sudah
tidak ada karena rata daerah sudah memiliki irigasi yang sudah di bangun
hanya saja yang terpenting adalah perawatan pada pembangunan yang ada.
Kendati dalam pembangunan irigasi yang ada di daerah ini memang tidak
ada pembangunan irigasi yang sipatnya berskala besar tetapi rata-rata
berskala kecil kacuali pembangunan irigasi yang berada di sengah
beberapa waktu lalu yang bersakala besar dan pembangunannyapun tidak di
lakukan oleh daerah melainkan di lakukakan oleh pusat yang menggunakan
dana APBN. “Hanya itu saja yang berskala besar seperti yang ada di
sengah yang menggunakan dapa dari APBN tetapi itupun sudah tidak
berjalan sedangkan yang ada sekarang ini menggunakan dana dari APBD yang
skalanya kecil,” paparnya.
Adanya pembangunan itu terutama dalam bidang irigasi di harapkan
dapat akan mendukung keberhasilan para petani yang ada terutama dalam
rangka pengingkatan kinerja serta hasil yang memuaskan. “Kita dari pemda
tetap akan berusaha bagaimana mendukung aagar para petani kita yang ada
saat ini mampu meningkatkan penghasilan, untuk itu upaya tersebut juga
akan terus kita upayakan kalau kita dari dinas PU menyiapkan saluran
irigasinya sedangkan dari Dinas Pertanian melakukan penyediaan benih
bibit, serta hal-hal yang bersipat tehnis dan ini kita lakukan secara
bersama-sama supaya para petani kita kedepannya akan dapat lebih
berhasil,” harapnya.
Menurutnya, untuk pembangunan saluran irigasi yang ada pada tahun ini memang belum dapat di lakukan karena hari ini (Kamis, red) masih di lakukan perlelangan secara terbuka yang di lakukan di Aula, Dinas PU. Untuk itu harapnya dalam pelaksanaan nanti seraya juga berharap kepada masyarakat aga dapat juga mengawasi pembangunan irigasi yang ada di daerahnya masing – masing, yang tujuannya agar pembangunan
tersebut dapat berjalan lancer serta dapat mencapai hasil yang meksimal
sesuai dengan yang di harapkan. “Kepada masyarakat juga kita harapkan
agar dapat mengawasi pembangunan yang di lakukan oleh kontraktor dan ini
kita lakukan supaya hasil pembangunan tersebut dapat lebih baik sesuai
yang kita harapkan. Saya juga berhara agar masyarakat dapat berperan aktip memelihara apa yang sudah di lakukan oleh pemerintah seperti pembangunan bukan hanya masalah pembangunan irigasi saja tetapi pembangunan di segala sektor,” harapnya.
Khusus untuk irigasi ini, ia meminta jangan hanya menunggu petugas pengairan yang membersihkan saluran yang ada tetapi pranserta masyarakatlah yang sangat penting. “Ini memang harus kita sadari bersama sehingga pembangunan yang sudah di lakukan tersebut dapat memberikan mempaat serta tetap terjaga dengan baik yang kedepannya akan dapat memberikan kontribusi bagi masyarakat itu sendiri,” imbuhnya. (wan)

Read more...

Potensi Desa Perlu di Kembangkan

07.20 Reporter: HERI IRAWAN 0 Responses
NGABANG- Kekayaaan Potensi yang di miliki satu Daerah merupakan keterpaduan dari potensi yang di miliki oleh masing – masing desa yang tergabung dalam satu wilayah pemerintahan. Pentingnya pengelolaan potensi yang di miliki memang sudah merupakan keharusan, sehingga baik sumber daya alam, bahan galian maupun potensi lainnya akan dapat termempaatkan dengan baik.
”Kalau di lihat dari potensi yang kita miliki memang cukup melimpah hanya saja potensi tersebut belum bisa termempaatkan dengan baik namun,bagaimanapun juga potensi ini akan kita olah dengan baik, ” kata M Ibrahim A Kades Amboyo Selatan Kecamatan Ngabang, kepada KP, kemarin.
Menurutnya, rencana pengelolaan berbagai potensi yang di miliki desa tersebut terutama di bidang perkebunan seperti kelapa sawit dan bidang pertanian dibidang tanaman pangan seperti padi palawija dan budidaya ikan air tawar merupakan program yang akan di kembangkan oleh Kepala Desa Amboyo Selatan.
“Beberapa potensi tersebut merupakan salah satu potensi yang memang sudah di kelola oleh masyarakat hanya sangat perlu dukungan dari pihak pemerintah,” katanya.
Selain memberikan manfaat bagi masyarakat, dalam hal ini para petani, sudah terbiasa dengan tanaman ini sehingga sudah tidak canggung lagi dalam hal memelihara tanaman kelapa sawit.
Hanya saja dalam pengembangan tanaman tersebut hingga saat ini masyarakatnya di Desa Amboyo Selatan tentu juga sangat merasa kesulitan karena di samping kemampuan yang memang sangat terbatas. ”Bagaimanapun kuatnya kemauan kita untuk membuka lahan yang sipatnya pribadi atau sendiri itu pasti akan terkendala terutama modal yang kita miliki selain itu juga kemampuan yang sangat terbatas, ” ungkapnya.
Rencana pengembangan berbagai potensi yang ada di desa khususnya Desa Amboyo Selatan memang membutuhkan dukungan dari pemerintah terutama dalam hal tehnis pengelolaan,serta tehnis lainnya maupun pola dalam mengelola potensi tersebut sangat di butuhkan.Sedangkan potensi yang sangat menjanjikan apabila di kembangkan dengan baik serta tehnis yang tepat adalah di sector perikanan air tawar.di mana sector ini juga merupakan sector yang sudah menyatu dengan masyarakat sehingga sangat tidakdi ragukan lagi apabila bisa di fasilitasi oleh pemerintah.hanya yang merupakan kendala besar yang di alami oleh masyarakat saat ini masih sangat terbatasnya baik kemampuan maupun SDM yang di miliki oleh masyarakat masih sangat terbatas. ”Minat mereka cukup tinggi untuk menekuni sector ini namun berbagai keterbatasan juga merupakan tantangan bagi mereka baik di bidang kemampuan modal,pengetahuan,maupun tehnis pengelola juga belum di kuasai oleh masyarakat kita, ” imbuhnya.
Untuk itu mengenai rencana pengelolaan berbagai potensi yang ada di Desa Amboyo Selatan, lanjutnya lagi, sudah di pastikan tidak bisa di lakukan tampa adanya kerja sama dengan pihak Pemda khususnya dari dinas terkait,apalagi dalam pelaksanaan ataupun pengembangannya di lapangan sudah pasti masyarakat perlu berbagai pembekalan serta pengetahuan ayang memadai sehingga dalam pengelolaan potensi tersebut tidak lagi menggunakan pola tradisional tetapi sudah bisa menggunakan tehnik yang modern dan akan bisa meningkatkan efesien kerja dan tepat sasaran, namun sebaliknya jika dalam mengelola berbagai potensi tersebut tanpa adanya dukungan dari pihak Pemda terutama dukungan dari Instansi terkait apapun kegiatan yang sangat di minati oleh masyarakat pasti tidak akan tercapai apalagi kemampuan yang di miliki oleh masyarakat sangat terbatas baik SDM, kemampuan dari segi permodalan maupun tehnis dalam bidang pengelolaan yang masih menggunakan pola tradisional sudah di pastikan tidak akan efektif.
Ia sangat berharap agar upayanya dalam rangka mengelola potensi Desa di Amboyo selatan ini bisa dapat dukungan dari dinas terkait sehingga dalam pelaksanaannya nanti upaya tersebut bisa berhasil dan rencana menuju ke desa mandiri akan dapat terwujud. (wan)

Read more...

BBM Naik, UKM Makin Terjepit

09.26 Reporter: HERI IRAWAN 0 Responses



NGABANG -  Pemerintah pusat telah menetapkan kenaikan harga BBM. Ketetapan pemerintah ini membuat para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UKM) di Kabupaten Landak harus benar-benar mengencangkan ikat pinggang. Itu karena posisi mereka makin terjepit akibat melonjaknya harga sembako.
Iskandar, Ketua Kadin UMKM Landak kemarin mengatakan, kebijakan pemerintah menaikkan BBM tersebut sudah tidak bisa ditolak. Karena itulah, tinggal bagaimana pelaku usaha menyikapi kenaikan ini dengan melakukan strategi lebih baik. Misalnya dengan melakukan efisiensi dan efektivitas.
“Kan hal ini (kenaikan harga BBM, red) sudah menjadi kebijakan pemerintah. Jadi mau apa lagi. Kita berdemo juga tidak dihiraukan. Ya, akhirnya pasrah saja,” ucapnya kecewa.
Hanya saja, ia bersama kawan-kawan sesama pelaku UKM berharap agar pemerintah tidak hanya memberikan kompensasi kepada warga miskin melalui BLT. Tapi juga memberikan kompensasi kepada UMKM lewat pinjaman lunak, sehingga pelaku usaha tetap bisa bertahan.
Sebab dengan kenaikan BBM itu, maka lonjakkan harga sembako akan berada di kisaran 40 persen. Kondisi ini kenaikan harga sembako ini juga mendongkrak biaya produksi di kalangan para pelaku usaha kecil yang mencapai hingga 30 persen.
Sania, salah seorang pengusaha kecil produksi kue kering mengaku bingung dengan naiknya BBM yang cukup besar itu. Karena dampaknya, harga sembako akan melonjak dan tentunya berpengaruh pada kenaikan biaya produksi.
“Sekarang ini saja saya susah menjual produk. Kalau harga dinaikkan pasti penjualan akan makin menurun. Saya juga bingung bagaimana melanjutkan usaha ini,” akunya pasrah. (wan)

Read more...

Ajak Awasi BLT

09.19 Reporter: HERI IRAWAN 0 Responses

ANGGOTA DPRD Landak Suprman mengaku turut merasakan beratnya beban masyarakat setelah dinaikannya harga BBM. Namun demikian, anggota Fraksi PDI Perjuangan itu berharap agar situasi yang berat tersebut hendaknya disikapi dengan lebih bijak.
“Jangan justru memperkeruh suasana dengan membuat pernyataan yang dapat menimbulkan masalah lain,” ujarnya, Sela (28/5).
Menurutnya, hal terbaik yang harus dilakukan adalah mengawasi dan memantau agar Bantuan Tunai Langsung (BLT) dan program-program lainnya yang berpihak kepada masyarakat miskin sebagai kompensasi kenaikan BBM yang tepat sasaran. Untuk itu, Aleg dari daerah pemilihan Landakempat itu mengajak segenap lapisan masyarakat mengawasi penyaluran BLT tersebut. “Kita mendoakan semoga keputusan yang diambil pemerintah dengan menaikkan harga BBM merupakan keputusan terbaik,” katanya.
Suparman juga berharap BLT dapat direalisasikan sebagai kompensasi bagi masyarakat miskin, sehingga pemerintah dapat menyelematkan perekonomian negara yang kemudian perlahan-lahan dapat mempengaruhi kesejahteraan masyarakat. (wan)

Read more...

09.16 Reporter: HERI IRAWAN 0 Responses
Dampak Perubahan Iklam Global Bagi Masyarajat Adat di Kalbar (2)
* Perlu Adanya Penanganan Serius Iklim Global, Bila Tidak Masyarakat Adat Akan Tetap Miskin
AKIBAT curah hujan yang tinggi yang disertai dengan intensitas yang tinggi, menyebabkan banjir dan erosi. Daerah perhuluan sungai Kapuas (800 km dari tepi laut), tidak pernah banjir sebelumnya, namun dalam 5 tahun terakhir ini setiap tahunnya banjir. Demikian pula daerah Aliran Sungai Sambas dan daerah aliran sungai lainnya. Akibat banjir ini prasarana jalan raya rusak dibanyak tempat.
KAWASAN perkotaan seperti Pontianak setiap tahun banjir dan merusak prasarana yang ada seperti telepon dan air bersih. Dengan demikian perubahan iklim global menyebabkan pembiayaan pembangunan meningkat. Penderita penyakit seperti beri-beri, Typus, Cholera, Dysentri, demam berdarah meningkat. Di banyak kampung yang mengalami kekeringan lama di musim kemarau dan musim banjir penduduknya menderita penyakit TCD, sedangkan dimusim hujan yang menyebabkan kawasan pemukiman selalu tergenang air menyebabkan mewabahnya penyakit Demam berdarah.
Kesinambungan Pelayanan Alam telah berkurang seiring terjadinya perubahan iklim global yang ditandai oleh tidak menentunya volume sumber-sumber air, hal ini mendorong bahkan memperluas kemiskinan rakyat khususnya di kampung karena selain produktivitas pertanian yang rendah juga mengalami penderitaan akibat berbagai penyakit, dan ini merupakan ancaman jangka panjang. Eksistensi masyarakat Masyarakat Adat akan hilang karena alam tidak mampu melayani kehidupannya. Contoh nyatanya adalah serangan wabah hama belalang melanda sebagian besar pulau Kalimantan. “Wabah ini disebabkan oleh terjadinya perubahan iklim mikro yang sangat signifikan di Kalimantan karena hutan-hutan sudah banyak yang hilang,” ungkap Yohanes Supriadi. Bagi ekosistem Kalimantan Hutan adalah jantung dan napas kehidupan, sedangkan bagi Masyarakat Adat hutan merupakan guru, kehidupan dan apotik hidup bagi Masyarakat Adat (Bosco, 2004). Dari hutan Masyarakat Adat belajar tentang adat dan belajar berdamai dengan alam. Hutan juga merupakan kehidupan bagi Masyarakat Adat, karena hutan merupakan sumber nafkah. Selain itu hutan juga merupakan apotik, karena didalam hutan banyak terdapat tumbuhan yang dapat dijadikan obat dikala Masyarakat Adat sakit. Kini sandaran kehidupan Masyarakat Adat mendekati kepunahan. Hutan yang hilang dan telah terjadinya perubahan iklim global memicu berbagai wabah alam yang semakin mempersulit kehidupan masyarakat adat.
Produktivitas Petani Masyarakat Adat, tidak pernah beranjak dari kedudukannya yang sangat rendah untuk menjamin keselamatan dan kesejahteraannya sendiri. Bertentangan dengan penjelasan yang menyesatkan bahwa produktivitas kerja adalah cerminan sederhana dari tingkat teknologi dan efisiensi produksi. Rendahnya produktivitas petani Masyarakat Adat merupakan akibat dari telah berubahnya iklim secara signifikan disamping kebijakan-kebijakan Negara yang melakukan penekanan sistematis atas nilai tukar produk petani, pengurangan atau penghapusan subsidi input produksi, politik pengembangan wilayah dan sarananya yang diskriminatif terhadap bentuk-bentuk traditional hak dan kuasa rakyat atas tanah serta terhadap kemampuan lokal untuk menghasilkan bahan pangan. “Selama penanganan perubahan iklim global tidak ditangani serius dan politik produktivitas Pertanian tidak mendorong naiknya nilai kerja tani dan produk tani, dan selama pemerintah tidak menerapkan syarat perlindungan pada rakyat dari pengambilalihan untuk fungsi non pertanian dan kepentingan perusahaan besar, maka Masyarakat Masyarakat Adat akan tetap miskin,” beber Sekjen PAKAT Landak ini.
Sebelumnya, Masyarakat Adat terkenal sebagai manusia yang mencintai perdamaiaan. Hal ini terungkap dalam beberapa pribahasa yang mengungkapkan keariban local seperti; “ tidak mati ular mencuruk akar akar, kalau berpergian jangan membawa ayam jantan tetapi bawalah ayam betina. Namun karena dihimpit oleh permasalahan yang bertubi-tubi ditambah dengan alam yang semakin panas, membuat orang Masyarakat Adat berubah menjadi manusia yang tempramental dan emosional. Hal ini membentuk karakter kekerasan dalam diri Masyarakat Adat. (bersambung)

Read more...

Jembatan Munggu Tahap Finising, Peresmian Dilakukan Bulan Juni

09.11 Reporter: HERI IRAWAN 0 Responses


NGABANG – Pembangunan jembatan yang ada di Desa Munggu Kecamatan Ngabang
Kabupaten Landak dengan Panjang mencapai 130 Meter yang meliputi 85
meter rangka baja dan 46 meter gerder beton dengan luas 4x11,45 meter
sebanyak 4 bentang. “Saat ini sudah memasuki tahap finising atau sudah
dalam perampungan,” kata Ir. Irawadi, MM, Kabid Bina Marga Dinas PU Landak kepada Kapuas Post Selasa (28/05), kemarin.
Pembangunan jembatan yang menggunakan dana bantuan dari pemerintah pusat tersebut merupakan upaya dari Pemda Landak dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat serta untuk memenuhi kelancaran transportasi yang ada di daerah ini. “Saat ini pembangunan jembatan yang ada di Desa Munggu memang sudah memasuki tahap finising dalam arti sudah tahap perampungan dan memang jembatan itu sudah siap,” katanya.
Dikatakannnya, dengan telah memasuki masa finising pembangunan jembatan
tersebut hanya tinggal menunggu saat peresmian. Dimana menurut rencana
peresmian jembatan yang ada di Desa Munggu tersebut akan di lakukan oleh
Gubenur Kalbar Cornelis pada bulan juni ini. “Rencananya untuk peresmian
jembatan munggu akan di resmikan oleh bapak gubenur kita Cornelis pada
bulan juni ini hanya belum pasti tanggalnya kapan yang pasti akan di
lakukan pada bulan juni,” ungkapnya.
Sedangkan untuk peningkatan  jalan yang ada menurutnya, untuk saat ini
memang belum dapat di lakukan,kalaupun di lakukan pemeliharaan jalan
pasti akan secara bertahap kendati terkait dengan keterbatasan dana yang
di miliki oleh Pemerintah daerah.
Menurutnya, untuk masalah jalan memang merupakan prasarana yang sangat
di butuhkan oleh masyarakat namun setelah melihat ketersediaan anggaran
maka pembangunan untuk imprastrutur di lakukan dengan cara bertahap. “Ya
kalau menurut kita maunya masyarakat kita yang ada di daerah ini
sekarang sudah harus menikmati jalan yang bagus,lancar tetapi ya itu
tadi karena kemampuan kita masih sangat terbatas ya,mau tidak mau kita
lakukan secara bertahap,” ungkapnya.
Sedangkan untuk pembangunan baik jalan maupun jembatan pada daerah yang
hingga saat ini belum memiliki jambatan maupun jalan pasti akan di
lakukan hanya saja menunggu giliran dari pembangunan yang ada saat ini.
Sementara itu kepala Dinas PU Landak, Ir. Jakius Sinyor menyatakan untuk
pembangunan baik jalan maupun jembatan di beberapa daerah tetap akan
melihat potensi dari daerah tersebut namun demikian bukan bearti
pembangunan tersebut tidak di laksanakan tetapi akan di lakukan secara
bertahap. “Dalam pembangunan Imfrastruktur apakah itu jalan ataupun
jembatan untuk saat ini kita akan melihat dari potensi yang di miliki
daerah itu jadi yang kita prioritaskan memang kita lihat dulu bagaimana
prospek yang ada. Kalau memang perkembangan yang ada sangat mendesak
untuk di kembangkan maka kita juga akan berusaha tetapi kalau memang
tidak terlalu mendesak maka akan kita bangun secara perlahan bukan tidak
namun secara bertahap,” paparnya.
Ditambahkknya, untuk semua daerah yang ada di Kabupaten
Landak sesuai dengan visi dan misi maka di harapkan pada tahun 2011
mendatang semua daerah yang ada di wilayah ini sudah memiliki jalan
minimal sudah dapat di lalui kendaraan roda dua. (wan)

Read more...

BBM Naik Masyarakat Menjerit

09.02 Reporter: HERI IRAWAN 0 Responses

NGABANG – Setelah kenaikan harga (BBM) Bahan Bakar Minyak resmi di
umumkan oleh pemerintah beberapa waktu lalu. Ternyata cukup menpunyai
dampak yang luas terhadap masyarakat terutama terhadap harga sembako
{sembilan bahan pokok} yang ada di pasaran.
Berdasarkan pantauan Kapuas Post selasa kemarin harga sembako di pasaran
Kota Ngabang kenaikan harga yang cukup tajam terjadi pada bahan – bahan
bangunan. Sedangkan harga sembako yang ada saat ini tidak terlalu
mengalami kenaikan yang bearti dalam arti tidak terlalu tinggi seperti
beras dari Rp. 6.500 menjadi Rp.7.000/kg, gula masih pada posisi harga Rp
6.500/kg, daging sapi dari harga Rp 30 ribu/kg menjadi Rp.47 ribu /kg
tepung terigu dari Rp. 7 ribu menjadi Rp.9 ribu /kg sedangkan minyak
goreng kemasan masih pada harga stabil Rp.15-16 ribu/liter, untuk minyak
goreng curah dari harga Rp.11 ribu menjadi 13 ribu /kg sedangkan untuk
bawang merah  dari harga 19 ribu menjadi Rp 22 ribu/kg. “memang setelah
kenaikan harga BBM kita pedagang kecil ini merasa sangat sulit karena
semua harga barang mengalami kenaikan jadi kita juga begitu terpaksa
harus menaikan harga juga memang untuk saat ini harga sembako ada yang
masih stabil ada juga yang sudah naik,” jawab Martinah pedagang Sembako
di pasar rakyat Ngabang, kepada Kapuas Post Selasa (28/05), kemarin.
Menurutnya, dari dampak kenaikan harga BBM tersebut sebagai pedagang
kecil pihaknya memang serba salah karena kalau dari harga yang ada tidak
mengikuti kenaikan maka dengan sendirinya akan tekor tetapi mau di
naikan terlalu tinggi kwatir ditinggalkan para pembeli. Kalaupun di
naikan tetap tidak jauh dari patokan harga walaupun harus pulang modal
yang penting usaha dapat bertahan. (wan)

Read more...

08.56 Reporter: HERI IRAWAN 0 Responses
Kebun Rakrat Harus Digalakkan, Tanaman Karet Tetap Jadi Andalan

NGABANG – Upaya peningkatan pendapat dan peningkatan di sector ekonomi
bagi masyarakat yang ada di daerah Kabupaten Landak tetap merupakan
perhatian utama bagi Pemda Kabupaten Landak. Hal itu terlihat dengan
makin gencarnya upaya untuk menggalakkan berbagai program dalam bidang
perkebunan terutama tanaman karet yang memang merupakan tanaman
primadona setelah kelapa sawit yang memang sudah di kembangkan oleh
pihak perusahaan yang ada di daerah ini. Sedangksn karet,koko,kelapa dan
kopi akan di kembangkan melalui masyarakat. “Karet ini kan sipatnya
tanaman familiar yang santa mudah di kembangkan oleh masyarakat apakah
itu dikembangkan secara berkelompok ataupun secara perorangan sedangkan
hasilnya juga cukup menjanjikan apalagi harga sekarang,” kata Vinsensius
Kabid Perkebunan Dishutbun Kabupaten Landak, kepada Kapuas Post belum
lama ini.
Menurutnya, selain tanaman karet pihaknya juga akan mengajak masyarakat
untuk membudidayakan tanaman kelapa,kopi dan coklat, karena dari
beberapa komoditi ini memang akan sangat mempunyai prospek yang cukup
cerah. Hanya saja rencana ini masih akan di sosialisasikan kepada
masyarakat. Kendati selama ini masyarakat hanya mengenal tanaman
tersebut tetapi tidak di kembangkkan secara berkala dalam arti dalam
jumlah kebun yang standar. “Memang selama ini dari beberapa komoditi ini
sudah di kembangkan oleh masyarakat tetapi itu hanya dengan jumlah yang
kecil untuk memenuhi kebutuhan sendiri sedangkan kemauan kita kan,
bagaimana supaya masyarakat kita yang ada dapat mengembangkan komoditi
ini dengan jumlah yang besar sehingga bukan hanya untuk memenuhi
kebutuhan sendiri tetapi dapat memenuhi kebutuhan pasar ini yang kita
harapkan,” harapnya.
Untuk itu dalam rangka mengembangkan usaha perkebunan rakyat tersebut, untuk tanaman karet pihaknya {pemda}sudah menyediakan kebun Entris pada setiap kecamatan yang tujuannya agar dalam mengembangkan bibit karet Unggul masyarakat tidak lagi harus bersusah payah mencari entries untuk melakukan kegiatan okulasi terhadap bibit karet yang di miliki. Karena dengan ketersediaan kebun entries yang ada
di setiap kecamatan yang ada di Kabupaten Landak ini maka kedepannya
akan bisa di gunakan dengan baik oleh masyarakat. “Kita tetap berupaya
bagaimana supaya masyarakat kita kedepannya akan lebih baik. Karena
tidak ada yang bisa mengubah nasib seseorang kalau bukan dirinya sendiri
yang berusaha. Untuk itu mari kita berusaha dari sekarang agar apa yang
menjadi harapan kita akan dapat tercapai.sedangkan kita dari pihak Pemda
akan tetap berupaya membimbing serta mengarahkan masyarakat apakah
melalui sosialisasi ataupun bimbingan teknis lainnya yang tujuannya
supaya masyarakat kita dapat lebih berdaya,” pintanya. (wan)  

Read more...

Dampak Perubahan Iklam Global Bagi Masyarajat Adat di Kalbar (1)

14.49 Reporter: HERI IRAWAN 0 Responses
Dekada Tahun 60 an Masyarakat Adat Mengalami Krisis Lahan Pertanian
PULAU Kalimantan dihuni oleh penduduk asli Masyarakat Adat. Diseluruh Pulau Kalimantan diperkirakan populasinya sekitar 6 000 000 jiwa. Mereka terdiri lebih dari 400 sub-suku. Kelompok yang besar seperti Iban, Kanayatn, Kenyah, Kayan, Taman, Ngaju, Kadazan. Mereka hidup dengan cara bertani. Sistem pertanian mereka masih menerapkan metode tebas-bakar (slash-and-burn atau swidden) dan metode rotasi . Metode ini berkaitan ersat dengan kesuburan tanah dan keseimbangan alam.
DI daerah Kalimantan yang minus gunung berapi, kesuburan tanah bergantung pada humus yaitu; penguraian unsur-unsur kesuburan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. Metode tebas-bakar mempercepat proses penguraian ini. Abu hasil pembakaran pepohonan dan tetumbuhan ini menjadi unsur penyubur tanah. Sistem rotasi lebih ditekankan pada pengaturan siklus hutan – ladang - hutan. Rotasi yang baik memberi kesempatan pada bidang tanah tertentu untuk mengembalikan kesuburannya sebelum digunakan kembali untuk budidaya padi lewat proses pembawasan (fallowing). Ideal atau tidaknya “jeda” pembawasan ini akhirnya tergantung pada luas tidaknya lahan yang tersedia bagi satu komunitas.
“Sejak tahun 1967, hutan-hutan Kalimantan mulai dieksploitasi oleh Perusahaan HPH, HTI, Perkebunan sawit berskala besar. Sejak itulah masyarakat Masyarakat Adat mengalami krisis lahan pertanian. Karena lahan pertanian semakin berkurang, menyebabkan pertanian dengan system rotasi tidak dapat berjalan secara sempurna,” kata yohanes Supriadi, Ketua Palma Institute Pontianak
Artinya, kata dia, masyarakat Adat terpaksa harus kembali menggarap tanah yang sebenarnya belum saatnya untuk digarap lagi. Selain itu pada saat itu pulalah masyarakat Masyarakat Adat mulai mengalami krisis perubahan iklim sebagai akibat dari penebangan hutan secara besar-besaran. Iklim berubah secara tidak teratur musim kemarau dan musim hujan hampir tidak bisa dipisahkan lagi. Musim kemarau dan musim hujan menjadi lebih panjang dari waktu yang seharusnya. Hal ini mengakibatkan banjir atau musim kemarau secara berkepanjangan. Saat tanaman membutuhkan air justru musim kemarau, sebaliknya saat tanaman membutuhkan sinar matahari justru terjadi musim hujan. Sistim pertanian Masyarakat Adat terhimpit oleh tekanan berkurangnya lahan pertanian oleh berbagai mesin perusahaan kayu dan tertekan pula oleh berubahnya iklim global.
Dalam hal hubungan antara tanah Kalimantan dengan kenyataan bahwa hutan di pulau ini (dahulu) adalah hutan-hutan yang lebat, Victor T. King menjelaskan bahwa hal ini merupakan hasil dari siklus pelapukan yang cepat dari tumbuh-tumbuhan hutan yang dibantu oleh suhu dan kelembaban yang tinggi1. Unsur-unsur hara tersedia karena pembusukan tetumbuhan yang cepat terjadi lantaran kelembaban yang tinggi yang dikarenakan curah hujan yang tinggi dan suhu yang tinggi. Unsur penyubur tanah ini bertumpuk-tumpuk di dasar hutan dan tidak pergi tersapu air karena terhalang oleh akar-akaran berbagai tanaman besar dan kecil. Unsur penyubur tanah tersebut juga tidak “menguap” karena tertutup oleh dedaunan pohon-pohon yang tinggi.
Kalender pertanian dan kalender budaya berubah. Ada 23 tahapan kegiatan pada perladangan Masyarakat Adat (Atok,2000), khususnya Masyarakat Adat kanayatn di Kalimantan Barat. Tahapan-tahapan ini sangat dipengaruhi oleh ikllim yang selama ini terjadi di Kalimantan. Tahapan pertama adalah Ngaranto yaitu pencarian lokasi ladang yang sesuai, yang dilakukan berdasarkan ilmu perbintangan dan musim yang sesuai. Kegiatan ini dilakukan pada awal musim kemarau (lihat juga Nieuwenheuis, 1894). Dilakukan bulan Maret. Saat ini dilakukan b ulan Mei atau juni. Karena perubahan waktu ngaranto ini maka seluruh tahapan berikutnya juga berubah. Akibat perubahan yang signifikan ini, maka event-event budaya yang mengikuti ritual perladangan ini akhirnya hilang, karena pada saat tersebut kondisi alam sudah tidak sesuai lagi dengan ritual budaya yang seharusnya terjadi. Hilangnya budaya ini menyebabkan anak-anak Masyarakat Adat sangat mudah mengadopsi budaya asing, akibatnya telah terjadi krisis kebudayaan yang hebat bagi Masyarakat Adat.
Padi dan serealia umumnya sangat peka terhadap perubahan suhu udara meskipun kecil. Bagian reproduktif yang dinamakan spikelet akan menjadi steril jika suhu meningkat, sehingga mempengaruhi produktivitasnya (Murdiyarso,2003). Dengan semakin berkurangnya hutan dan perubahan iklim global, maka pertanian padi masyarakat Masyarakat Adat semakin berkurang produktivitasnya. Hal ini sangat berkaitan dengan kalender pertanian di atas. Iklim tidak menentu, sehingga pengetahuan local yang selama ini dianut menjadi tidak mampu lagi menjangkaunya. Dengan demikian perubahan iklim global mempunyai andil yang besar terhadap hilangnya kearifan dan pengetahuan local Masyarakat Adat
Selain pada padi, pohon buah-buahan juga sangat mudah dipengaruhi perubahan iklim global, dalam 10 tahun terakhir ini, Durian berbunga sepanjang tahun namun hanya sedikit yang menjadi buah dan kualitas buahnya sangat rendah. Akibatnya harga jual juga rendah . Dulu setahun sekali, buahnya banyak sekali. Dalam 10 tahun ini, tidak ada pohon durian yang berbuah banyak, banyak bunganya gugur.
Iklim global berpengaruh pula pada perikanan rakyat, khususnya yang menggunakan system keramba. Banyak usaha perikanan rakyat model ini bangkrut karena pengaruh suhu air yang meningkat menyebabkan ikan-ikan mati (APPost, senin 9 Maret 2004). (bersambung)

Read more...

JERUK SAMBAS:

14.21 Reporter: HERI IRAWAN 0 Responses

Jeruk Sambas sudah tidak asing kedengaranya ditelinga kita, tidak heran bila jeruk ini menjadi buruan ibu-ibu rumah tangga, mengingat cita rasa jeruk ini sangat manis.

Read more...

Ziricon Produk Unggulan

14.19 Reporter: HERI IRAWAN 0 Responses
NGABANG – Kekayaan potenti Alam yang di miliki Kabupaten Landak saat ini ternyata cukup melimpah,baik berupa sumber daya Alam seperti Air Terjun yang tersebar di seluruh wilayah yang ada kekayaan alam lainnya berupa bahan galian seperti Bauksit, Ziricon, Emas, Intan dan lainnya merupakan salah satu potensi yang di miliki hampir seluruh daerah di kawasan Kabupaten Landak. Ketika, Kadis Pertambangan Enerji dan Lingkungan Hidup masih dipimpin V. Sa’anan pernah mengatakan di daerah Kabupaten Landak cukup kaya akan berbagai potensi, hanya saja hingga saat ini potensi tersebut masih belum bisa dimanfaatkan dengan baik. Ketika itu di juga mengatakan untuk bahan galian yang sudah dimanfaatkan saat ini adalah Ziricon dan elminit yang berada di Kecamatan Mandor, sedangkan untuk bahan galian yang lainnya hingga saat ini masih belum bisa dimanfaatkan dengan baik terutama Emas dan Intan yang merupakan salah satu kekayaan potensi alam yang paling banyak di daerah ini.
Walaupun hasil tambang tersebut sudah bisa di manfaatkan oleh masyarakat tetapi masih tidak punya ijin tetap saja di katakan illegal karena hasil dari usaha tersebut tidak ada memberikan kontribusi atau menambah pendapatan Asli Daerah ( PAD ).
Apabila usaha mereka memiliki ijin sesuai dengan ketentuan yang berlaku maka usaha yang mereka miliki saat ini baik pertambangan Emas maupun pertambangan Intan maka tidak mungkin di sebut illegal, mengingat usaha tersebut tidak memiliki ijin maka di sebut illegal.”Bagaimana tidak kita katakana illegal karena mereka tidak memiliki ijin dan kita juga tidak tahu seberapa banyak pemasukan dari hasil usaha itu bahkan tidak ada masukan untuk Daerah maunya kita kan agar mereka segera mengurus ijin usaha mereka,” katanya.
Dikatakannya juga dari beberapa sumber potensi yang sudah termanfaatkan seperti ziricon saat ini sudah di exsport keluar negeri terutama Cina. “Dengan adanya pemanfaatan sumber daya alam berupa bahan galian tersebut selain dapat menambah PAD, dapat membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat yang intinya akan menambah pendapatan serta meningkatkan perekonomian masyarakat,” ungkapnya. (hers)

Read more...

Kompersi Lahan Plasma Harus diLakukan

14.16 Reporter: HERI IRAWAN 0 Responses

NGABANG – Permasalahan yang terjadi di PT. Kebun Aria selama ini, salah satu kesalaan yang lebih banyak di sebabkan oleh perusahaan itu sendiri. Batapa tidak permasalahan tersebut terjadi karena di sebabkan oleh ketidak tepatan janji yang merupakan komitmen antara masyarakat dengan perusahaan. Sehingga berpotensi menyebabkan berbagai hal yang sudah terjadi.
Menurut Vinsensius, Kepala Bidang Perkebunan Dishutbun Kabupaten Landak, mengatakan dari Pemerintah Daerah Kabupaten Landak sendiri memang sudah berupaya keras , sebagai fasilitator sudah berupaya keras memberikan yang terbaik kepada para investor terutama kepada Perusahaan PT.Aria. Hanya saja sangat di sayangkan ternyata apa yang sudah di upayakan oleh pihak Pemda ternyata tidak di lakukan oleh pihak perusahaan. “Seperti inilah yang terjadi Pemdakan sudah berupaya, Pemda itu hanya sebagai fasilitator dan Pemda ingin agar antara perusahaan itu jangan ada masalah, dalam arti masyarakat senang pihak perusahaan juga tenang tidak seperti sekarang,” katanya seraya mengatakan apa yang sudah menjadi kesepakatan ternyata tidak di lakukan, maka wajar saja akan terjadi permasalahan.
Terkait dengan demo yang di lakukan oleh masyarakat petani yang ada di PT. Kebun Aria hari Senin lalu? Pria kelem ini mengatakan bisa saja kejadian kemarin sebagai puncak dari ketidak sabaran dari masyarakat untuk mendapatkan apa yang sudah menjadi hak para petani yang mengiginkan agar kebun yang menjadi masyarakat dapat segera di realisasi.
“Kita tegaskan supaya PT. Aria segera membagikan apa yang menjadi hak petani dan kita akan menghitung luasan lokasi kebun yang rill dan kita arahkan supaya segera di lakukan pembagian inti plasma.sebenarnya kita sudah cape di buat seperti ini karena yang kita tangani bukan hanya Aria dan kita mintalah supaya perusahaan sadar diri serta tidak menyepelekan persoalan,” pintanya.
Ia juga menegaskan Pemda sudah melihat dan menerima laporan dari masyarakat tentang bagaimana perkembangan yang di lakukan oleh pihak perusahaan. Dengan kurang transpsrannya hal ini,maka sudah pasti berbagai permasalahan antara masyarakat dengnan perusahaan akan bahkan sudah terjadi.
“Untuk perusahaan tersebut juga di minta untuk lebih konsisten lagi melakukan kegiatan hanya saja perusahaan juga tidak mungkin di beri ijin untuk penambahan lahan namun lebih di tekankan untuk mengelola lahan yang ada,” ungkapnya.
Sedangkan dari luasan lahan yang rill dalam arti yang di kelola oleh perusahaan tetap akan menjadi milik perusahaan sementara lahan yang sudah di telantarkan oleh perusahaan bisa saja di berikan kepada perusahaan lain yang memang betul-betul punya keinginan serius untuk membangun perusahaan bersama masyarakat. Karena tujuan utama dalam hal ini adalah ingin meningkatkan pendapatan dan peningkatan perekonomian masyarakat terutama yang berada pada kawasan perusahaan. Tetapi jika seperti ini yang terjadi bukan hal itu yang ada melainkan kesengsaraan yang di dapatkan masyarakat.
Dengan realita yang ada seraya ungkapkan akan melihat keseriusan dari pihak perusahaan untuk mengelola pola akuan yang juga merupakan kesepakaan antara perusahaan dan masyarakat. “hal ini yang masih kita akan melihat bagaimana keseriusan dari perusahaan serius atau tidak kalau ternyata juga masih tidak serius di tangani pola akuan, maka Pemda akan mengambil langkah untuk mengelola kebun yang ada bersama dengan masyarakat dan ini merpakan langkah terakhir,” tegasnya.
Dikatakannnya, sesuai dengan impormasi yang ada terkait dengan demo penuntutan hak yang di lakukan oleh masyarakat petani terhadap perusahaan Senin lalu, dimana ternyata dari pihak perusahaan ternyata belum bisa memberikan kepastian tentang kapan pembagian plasma dapat di realisasi.untuk itu seraya tegaskan agar hal tersebut harus segera di lakukan karena jika tidak maka bisa saja masyarakat akan mengambil apa yang menjadi haknya. Apalagi penantian masyarakat yang sudah cukup lama dan seolah-olah di permainkan olleh pihak perusahaan sehingga hal ini akan menjadi alasan kuat. Karena selama ini perusahaan Aria juga sudah sangat menyengsarakan baik pemerintah daerah apalagi masyarakat. Kendati berbagai peluang untuk memperbaiki dan menangani masalah yang ada, hanya sangat di sayangkan peluang yang sudah begitu lama ternyata juga tidak dapat di laksanakan oleh pihak perusahaan. Sehingga berangkat dari semua ini maka sudah sangat sulit untuk menagani permasalahan yang ada. (wan)

Read more...

Kabupaten Landak Belum Pasti Mendapat BLT

14.14 Reporter: HERI IRAWAN 0 Responses
NGABANG- Gembar gebur masaalah Bantuan Langsung Tunai (BLT) di tanah air. Secara spontan beribas kepada Kabupaten Landak. Namun sangat disayangkankan, BLT untuk Kabupaten Landak belum ada kejalasan. Bagaiman dengan data orang yang berhak menerima, ternyata masih mengunakan data lama, yaitu data BLT tahun 2005. “Untuk jumlah penerima BLT 40.066 Rumah Tangga Sasaran (RTS).
Data penerima BLT Landak 2005 sudah kita serahkan kepada Pemkab sejak 2007 berjumlah 40.066 RTS. Sedangkan sistem penyaluran akan beda dengan 2005 yakni kartu BLT yang memberikan Kantor Pos. Jadi, BPS hanya menyerahkan data saja,” ungkap Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Landak Rosihan Anwar, DPSc kepada beberapa wartawan, Selasa (27/5) kemarin.
Dikatakannya, data penerima BLT 2008 ini pihaknya tidak ada melakukan pendataan atau pemuktahiran lagi. Karena sesuai intruksi dari pusat, data yang digunakan dari BLT 2005 lalu. “Maka untuk BLT 2008 ini, yang lebih berperan adalah pihak kantor Pos dan Pemkab,” ujar Anwar.
Kendati belum ada kejelasan kapan Kabupaten Landak mendapat kucuran BLT , tapi sistem penyaluran adalah terhitung mulai Juni 2008 ini. Penyaluran Rp.100 ribu per bulan itu tahap pertama untuk tiga bulan yakni Juni-Agustus dan tahap kedua langsung empat bulan dari September-Desember. “Dana BLT penyaluran langsung dari Menteri Sosial langsung di Kantor Pos Pusat, kemudian disayurkan hingga di kantor pos yang ada di daerah,” ungkap Anwar.
Anwar berharap kepada instansi terkait baik seperti Kecamatan dan Desa di Kabupaten Landak agar bisa melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang BLT yang ada saat ini. Sedangkan untuk pemuktahiran data penerima BLT baru akan dilakukan tahun 2009 mendatang dan itu juga amaha dari pemerintah pusat. “Jadi instansi kita harapkan bisa saling koordinasi dengan pihak BPS selaku penyedia data, dan pembagian kartu BLT sekaligus penyalurnya adalah pihak Kantor Pos,” kata Anwar.
Tempat berbeda, Kepala Kantor Pos Ngabang Edi S dikonfirmasi tidak bisa memberikan keterangan lengkap,dia mengaku hingga saat ini belum mendapat inforamasi tentang BLT. “Coba tanya saja dengan PT Kantor Pos Pontianak,” ucapnya singkat.
Ditempat yang berbeda sebelumnya, Bupati Landak DR. Drs. Adrianus Asia Sidot, M,SI mengatakan efek akibat dari satu kebijak pemerintah, dimana bangsa kita ini dikenal sebagai oportunis, mengambil kesempatan dan kesempitan, sehingga belum saja pemerintah mengumumkam menaikkan harga BBM, BBM di satu daerah termasuk di Ngabang, sudah langka atau sudah naik.
“Kelakuan jelek ini seharusnya sudah kita tinggal mulai saat ini, jangan sampai moment ini diambil untuk kepentingan atau keuntungan pribadi,” kata Adrianus, menanggapi kenaikan BBM di Ngabang.
Dikatakannya, pemerintah sudah punya sekema-sekema, yang sudah disiapkan, dan kalau rakyat percaya dengan sekeman itu, tidak akan menjadi masalah. “Bahwa BBM kita naik memang ia, akibat dari kenaikan harga minyak dunia. Dan pemerintah sudah cukup arip dan bijaksana dengan memberikan kompensasi, ” katanya.
Rakyat sendiri, tidak ditinggalkan, tetap diperhatikan mendapat porsi yang cukup. Dimana dana dulu untuk mengsubsidi minyak, bila ingin jujur banyak dinikmati oleh kalangan orang kaya, pejabat-pejabat tinggi, termasuk dirinya, menikmati bensin tersebut. Namun rakyat miskin dipedesaan juga ikut menanggung beban. “Dengan ditariknya subsidi BBM, dengan harapan orang-orang kaya atau pejabat tinggi menanggung beban sama dengan rakyat kecil, sedangkan rakyat mendapat kompensasi berupa program pengentasan kemiskinan, salah satunya adalah BLT,” katanya. Menyinggung Bantuan Langsung Tunai (BLT)? Bupati berharap kedepan di Kabupaten Landak tidak lagi terulang perstiwa memilikan seperti penerimaan BLT tahun 2003, 2004 dan 2005, tetapi hendaknya ini dilihat rakyat, bahwa pemerintah begitu peduli terhadap orang yang tidak mampu. “Saya menghimbau bagi masyarakat yang mampu jangan mau berebut masuk dalam program BLT. Kepada petugas untuk mendata orang miskin, lakukan itu dengan benar, jangan dia sudah kaya dicatat masuk menjadi program BLT, akan menimbulkan kecemburuan. Artinya program ini tidak tepat sasaran, seharusnya untuk orang yang miskin,” katanya seraya mengatakan paling tidak dengan BLT tersebut masyarakat bisa menikmati dana untuk kebutuhannya sehari-hari. Kapolres Landak AKBP Drs. Subnedih, SH mengatakan guna mengantisipasi kenaikan harga BBM, sejumlah aparat penegak hukum dalam hal ini polisi melakukan penjagaan ketat di SPBU Ngabang. “Kita komitmen untuk menjaga keamanan, apa lagi dalam hal akan naiknya harga BBM,” kata Kapolres Landak AKBP Drs. Subnedih, SH, kepada sejumlah wartawan, kemarin.
Diakuinya, beberapa waktu lalu, telah dipanggil beberapa pengusaha BBM, dimana dalam pertemuan itu, diminta untuk tidak menimbum BBM, sehingga masyarakat bisa membeli seperti sedia kala. “Apa bila menyimpan, tolong disalurkan, jangan sampai ketika ada razia, kami dari penegak hukum akan mengambil tindakan tegas sesuai dengan hukum berlaku,” tegasnya. (wan)

Read more...

Merasa Ditipu, Petani Demo PT. Aria

12.01 Reporter: HERI IRAWAN 0 Responses





NGABANG – Merasa di kecewakan oleh pihak perusahaan, sekitar ratusan
warga petani plasma yang berasal dari Ambarang dan sekitarnya. Senin (26/5), kemarin mendatanggi kantor PT. Kebun Aria di Dusun Pulau Bendu Desa Hilir Tengah Kecamatan Ngabang, sekitar pukul 10.30 WIB.
Pantuan kapuas Post dilapangan, sebelum kedatangan warga, aparat kepolisian sudah berjaga-jaga disekitar kantor pusat perusahaan tersebut. Pelan tapi pasti, menggunakan 2 (buah) truk ditambah puluhan kendaraan roda dua, masa berhasil didepan kator perusahaanya. Sangat disayangkan, dalam pertemuan yang kesekian kali ini, warga agak kecewa, ternyata tidak satupun perwakilan pihak perusahaan yang muncul,
sehingga hal itu pula yang membangkitkan amarah masa, menyebabkan
masa melempari kaca jendela kantor perusahaan. Suasana gaduh dan hangar bingar pun tidak bisa dielakkan, aparat kopolisian dari Polres dan Polsek melakukan pengamanan ekstra, untuk meminta warga untuk bisa tenang.
Namun aksi lempar. Akibat pelemparan itu, stidak lama kemudian muncul Suharto Wakil Direktur PR. Aria, guna menenangkan masa.
Menurut pengakuan dari sejumlah petani yang berdemo tersebut, bahwa pihaknya merasa di kecewa dan di tipu olleh pihak perusahaan karena janji yang merupakan kesepakatan antara pihak perusahaan dengan masyarakat untuk membagikan lahan plasma kepada masyarakat ternyata hingga saat ini tidak tereallisasi. “Kami selalu di tipu oleh prusahaan
selain hak kami tidak di berikan oleh pihak perusahaan pembagian kebun
plasma yang menjadi hak petani juga tidak pernah terealisasi dan hanya
sebatas janji,” ungkap Lebes Mario Korlap (Kordinator Lapangan) yang
juga petani di PT.Aria.
Menurut anggota DPRD Landak ini, sebagai anggota masyarakat dia pula yang pertama kali menyerahkan lahan kepada pihak perusahaan. Dengan maksud semata-mata ingin agar keadaan perekonomian masyarakat dapat ada peningkatan namun, ternyata apa yang
menjadi impian belum dapat terwujud lataran hingga saat ini belum juga ada jawaban yang pasti. “Awalnyakan perusahaan mengatakan dalam pola tersebut petani akan mendapat setelah tanaman kelapa sawit berumur 48 bulan. Lalu kalau di hitung dari sekarang umur kelapa sawit yang ada sudah mencapai ratusan bulan juga belum ada realisasinya. Dan kami sudah berusaha dengan menyampaikan keluh kesah melalui demo dan pertemuan dengan pihak perusahaan,pemda tetapi sampai saat ini juga belum ada
jawaban dari perusahaan,” kesalnya.
Selain upaya tersebut, pihak petani juga berusaha semaksimal dengan mengadakan pertemuan dengan DPRD Landak tanggal maret tahun 2006 dimana dalam pertemuan tersebut juga sudah di sepakati bahwa kebun Aria, mau tidak mau,siap atau tidak
karena kondisi seperti itu tidak memenuhi syarat konversi maka di berikan lah satu kebijakan kepada pihak perusahaan untuk melaksanakan pola Akuan. Walau pola tersebut tidak masu dlalam perjanjian perusahaan dengan masyarakat.
Mengingat masyarakat masih mempunyai sikap yang arip, maka untuk mengatasi masalah ini memang memerlukan kearipan supaya pihak perusahaan dapat melakukan hal tersebut tidak dengan terburu-buru. “Terkait dengan kondisi kebun yang ada apa masuk akal, jika para petani mendapatkan hasil dari kebun yang ada hanya 5-10
ribu /bulan per kapling karena kebun yang tidak terawat. Karena
perjanjian awal 70 untuk perusahaan dan 30 % untuk masyarakat, tetapi
kenyataannya sampai sekarang hal itu hanya janji saja,” paparnya.
Selain itu di mengatakan, selain memplasmakan kebun yang ada perusahaan
juga akan membuat berbagai fasilitas yang di butuhkan oleh masyarakat
yang salah satunya sudah di lakukan di daerah nyayum dan ternyata juga
tidak berjalan seperti yang di harapkan. Dengan melihat realita yang ada
maka pihak masyarakat juga sudah menyampaikan kepada pihak pemda supaya
dapat meninjau kegiatan dari pihak perusahaan yang selalu mengecewakan
masyarakat petani. Karena hal tersebut jelasnya akan sangat berdampak
pada iklim investasi yang ada di daerah ini apakah layak di katakan
perusahaan atau tidak karena kedepannya jangan sampai masyarakat yang
akan menjadi korban. “Dengan demikian hingga saat ini ternyata tidak
sedikitpun upaya yang sudah menjadi kesepakatan bersama pihak Pemda.
Sebenarnya kami tidak bisa menerima kesepakatan waktu itu sebab sudah
bukan saatnya lagi ada kesepakatan seperti apa pola yang di pakai,
kalaupun kebun itu sudah tidak layak lagi di bagi itu bukan kesalahan
pada masyarakat tetapi pada perusahaan,” tandasnya.
Lebih lanjut di katakannya karena memburuknya manajemen yang ada pada perusahaan bahkan terjadi pembohongan antara PT. Aria dan pihak Lion Group yang imbasnya
tetap kepada masyarakat.
Dalam pertemuan tersebut juga wakil direktur Suharto mengaku tidak bisa memutuskan apa yang menjadi keinginan masyarakat karena dirinya bukanlah piahak yang berwenang dalam mengambil keputusan. “Saya tidak bisa memutuskan pertemuan ini, tapi saya akan menyampaikan hasil pertemuan bapak-bapak kepada pimpinan tertinggi kami,” ujarnya.
Hadir dalam pertemuan itu Wakapolres Landak, Kasat Reskrim Landak, Kapolsek Ngabang dan perwakilan Hutbun Landak. (wan)

Read more...

ANTRIAN JERIJEN:

11.58 Reporter: HERI IRAWAN 0 Responses

Tampak antrian jerijen panjang, didampinggi pemiliknya di SPUB Ngabang, pemandangan ini setiap hari terjadi.

Read more...

Tahun 2009 Landak Punya Stadion

11.55 Reporter: HERI IRAWAN 0 Responses

KEPALA Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Landak Ir. Jakius Sinyor, menegaskan, Kabupaten Landak tahun 2009 akan segera membangun stadion sepak bola. Pembangunan ini, kata Jakius, sebagai upaya pemerintah untuk peduli terhadap dunia olahraga. “Pembangunan ini akan mengunakan APBD tahun 2009, kalaupun tidak bisa selesai selama satu tahun, tahun kedua yaitu tahun 2010 selesai pengerjaannya,” kata Jakius belum lama ini.
Dikatakannya, rencana pembangunan ini akan diberitahukan kepada Bupati Landak Drs. Adrianus AS, M.SI, dan mengenai lokasi tidak ada masalah tepatanya di sekitar LP Ngabang. “Tahun 2009 harus dilaksanakan, dengan lahan yang kita punya sekitar 11 Ha ,” tegasnya seraya mengatakan sekitar bulan Juni 2008, Dinas PU Landak akan meresmikan berapa buah jembatan rangka besi, oleh Gubernur Kalimantan Barat Drs. Cornelis, MH. (wan)

Read more...

Pembajakan Kaset Perlu Penertiban, Studio Rekaman Perlu di Berdayakan

11.54 Reporter: HERI IRAWAN 0 Responses
NGABANG – Dengan maraknya aksi pembajakan kaset VCD danselenisnya yang
di lakukan oleh oknum-oknum tertentu bahkan, kebanyakan koleksi lagu-lagu yang tengah ngetop di pasaran saat ini pun juga bukan lagi klip yang asli, melainkan sudah hasil dari bajakan. Dengan demikian wajar saja jika para pemilik dan pengusaha studio rekaman mengaku berang dengan kegiatan ini. Karena akibat dari aktivitas para pemgajakan tersebut para pengusaha yang bergerak di bidang ini juga mengaku
mengalami kerugian karena hasil yang di produksi tidak dapat di serap pasar dengan baik. “Sebenarnya kegiatan ini sangat merugikan pihak studio rekaman dan ini memang harus segera di tangani. Hanya saja sebelum menertiban hal itu yang perlu di lihat apakah perusahaan itu sudah mempunyai ijin belum dan ini perlu ada kejelasan,” kata Drs. FK.Hariadi, Kakan Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Landak kepada
Kapuas Post belum lama ini.
Hingga saat ini pihaknya belum menerima kabar dari pihak studio rekaman bahkan copyan dari hasil produksinya juga belum ada yang sampai. Padahal kalau di lihat dari segi kepentingan kantor kearsipan merupakan instansi yang harus menerima kopian hasil rekaman yang sudah di hasikan oleh studio rekaman kendati dari kopian tersebut akan menjadi bukti bahwa sejumlah lagu sudah dapat di sebar atau di pasarkan kepada masyarakat. “Ini wajib di berikan oleh pihak produsen kepada kami dan ini akan menjadi arsip kami karena melalui arsip inilah akan kita ketahui bagaimana perkembangan industri musik yang ada di daerah ini. Tetapi kalau begini,bagaimana mungkin kita
akan mengetahui perkembangan apa yang ada,” katanya.
Sehingga lanjutnya sebagai kantor yang menangani kearsipan akan bisa
menyimpan berbagai koleksi apakah itu berbentuk Drama,Film ataupun lagu-
lagu kedaerahan yang sudah tersalur ke masyarakat. Selain itu mengenai
hak cipta juga merupakan hal yang terpenting harus di atur. Kendati hal
itu pulalah yang akan mempertegas mengenai Hak seorang pencipta sehingga
tidak mudah di gandakan oleh pencipta lain. “Kalau mengenai hak cipta
ini juga hal penting yang harus di tegaskan. Karena kalau tidak maka dari lagu yang ada, katakanlah lagu Dayakng Male’en yang awalnya di ciptakan oleh si A tetapi karena lagu tersebut sangat laris di pasaran maka yang lain juga mengatakan bahwa itu karya dia dalam versi lain tetapi lirik dalam lagu itu masih tetap sama,” ungkapnya.
Kedepannya, ia berharap semua aturan yang khusus mengatur hal-hal tersebut
memang segera harus ditegaskan karena hanya dengan demikianlah industri
musik yang ada akan dapat lebih meningkatkan kreatifitas mereka. Selain
itu , merupakan rumah produksi kehadiran studio rekaman yang ada
di daerah khususnya Kabupaten Landak merupakan salah satu kegiatan
yang mempunyai pranan penting. Karena dari tempat inilah akan muncul
bibit serta kemampuan para generasi yang memiliki bakat dalam seni tarik
suara. Sehingga dengan melihat realita yang ada maka kedepannya
kehadiran studio rekaman ini memang sudah harus di berdayakan. “Memang
kita dari Pemda bersukur terutama dengan pihak studio rekaman diamana
sudah mampu melahirkan para generasi kita yang berbakat dan lewat inilah
mereka sampai mampu bersaing dengan yang ada di luar daerah. Dan ini
harus di berdayakan. Bahkan kami juga sudah berencana untuk melakukan
kerja sama dengan pihak studio rekaman yang ada. Cuma bagaimana
tehnisnya kita juga masih belum tahu ini masih dalam
perencanaan,” katanya seraya berharap kembali kepada pihak yang melakukan kegiatan pembajakan terutama pembajakan kaset VCD dan sejenisnya untuk dapat menyadari kegiatan yang selama ini di lakukan merupakan kegiatan yang merugikan
pihak lain. (wan)

Read more...

Penerapan Pola Kebun PT. Saban Sawit Subur Tak Jelas, Warga Masih Kebingungan

11.49 Reporter: HERI IRAWAN 0 Responses


NGABANG- Kabupaten Landak kaya akan Sumber Daya Alam (SDA), tentunya kekayaan alam ini menjadi daya tarik investor untuk menanamkan modalanya di bidang pertanian dan perkebunan. Tidak heran sudah puluhan perusahaan swasta memberanikan diri di bidang perkebunan kelapa sawit. Namun, dari sekian banyak masih ditemukan perusahaan yang belum benar serius dalam menyakinkan kepada masyarakat, terutama komitmen mereka dalam pola yang akan diterapkan, seperti yang dilakukan oleh PT. Saban Sawit Subur (SSS). “Masyarakat masih kebingungan dengan keseriusan PT. SSS, dalam pola yang diterapkan, kalaupun memang menganut pola kemitraan yang bagimana,” kata tokoh pemuda Nahayak, Ir. Sudinato, mengadu kepada Kapuas Post, kemarin.
Biasanya pola kemitraan, betul-betul menguntungkan kedua belah pihak, artinya perusahaan tidak rugi dan petani yang punya lahan untuk perkebunan tidak merugi. “Masyarakat Sebirang dan sekitarnya, merasa binggung pola yang diterapkan kalau memangnya kemitraan yang bagaimana. Sekarang saja tidak jelas, pihak perusahaan kalau memang ingin membangun Kabupaten Landak, benar-benar serius, lakukan sosialisasi yang baik, jangan sentengah-setengah. Banyak kejadaian di Landak, belum apa-apa, perusahaan sudah main gusur,” katanya tidak ingin kedepan peristiwa pahit itu menimpa warga Sebirang dan sekitarnya.
Apa lagi, saat ini pihak Dinas Hutbun Landak, akan segera memberlakukan Perda yang mengatur usaha perkebunan. “Jika ditelaah secara detil, Perda ini akan membuat perusahaan tidak main-main terhadap pemilik lahan. Disini ditegakan perusahaan harus bisa memberikan kesejahteraan dan kemakmuran, jangan hanya mau untungunya saja,” tegasnya. Bahkan, bila perushaan tidak kuat, maka dengan sendirinya tidak mampu bertahan akan hengkang dari Bumi Intan. (wan)

Read more...

TERTATA RAPI:

11.02 Reporter: HERI IRAWAN 0 Responses


Mobil-mobil ini tertata rapi, ketika berada di depan Kantor Bupati Landak di Km 3 Ngabang. Kehadiran mobil ini juga menambah keindahan di sekitar bangunan termegah di Kalimantan Barat ini.

Read more...

27 Mei, Akhir Pendaftaran Panwaslu

10.59 Reporter: HERI IRAWAN 0 Responses


ANGGOTA KPU Landak baru memang belum diumumkan, Kini saatnya dicari anggota Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kabupaten Landak dan Kecamatan se Kabupaten Landak. Pendaftarannya dilaksanakan 22 sampai 27 Mei 2008.
Ketua KPUD Landak, Ir. Sudianto mengatakan berdasarkan perintah pusat penerimaan calon anggota Panwaslu dipercepat, karena itu dalam waktu dekat pihaknya membentuk kelompok kerja (Pokja) seleksi anggota Panwaslu Kabupaten Landak. “Pokja segera kita bentuk, sebab tanggal 27 Mei 2008,” jelasnya kepada Kapuas Post, belum lama ini.
Berbeda dengan pemilu periode sebelumnya, anggota Panwaslu lima orang, kali ini hanya tiga orang. Pasalnya, untuk perwakilan dari Polri dan Kejaksaan ditiadakan.
Sementara persyaratan calon anggota Panwaslu berdasarkan UU No.22/2007 antara lain berusia minimal 35 tahun, pendidikan S1 untuk provinsi dan SLTA untuk panwaslu kabupaten/kota. Kemudian berdomisili di provinsi atau kabupaten yang bersangkutan, memiliki pengetahuan dan keahlian dibidang yang berkaitan dengan pengawasan. (wan)

Read more...

Konfersi Lahan , PT. Aria di Minta Serius

10.54 Reporter: HERI IRAWAN 0 Responses

NGABANG-Rencana pembangian lahan plasma kepada para petani yang tergabung di perusahaan perkebunan PT.Aria,perusahaan perkebunan kelapa sawit yang ada di kecamatan Ngabang yang direncanakan pada tanggal 22 mei yang lalu ternyata harus tertunda. Adapun alasan penundaan tersebut dikarnakan Aria lebih menginginkan lahan Inti. “Sebenarnya ini hanya kesalahan di intern mereka karena PT.Aria mengiginkan lahan inti lebih banyak sementara Lion Group menginginkan lahan plasma dan hal inilah yang menjadi permasalahan, sehingga dalam hal ini akan selalu ada silang pendapat,” kata Vinsensius Kabid Perkebunan Dishutbun Kabupaten Landak kepada Kapuas Post sabtu lalu. Menurutnya kesalahan yang ada saat ini terjadi dengan Aria bukan di sebabkan oleh masyarakat atau di sebabkan masalah social lainnya melainkan lebih di sebabkan oleh masalah internal atau menejerial yang tidak prosional. Sehingga dengan adanya kesalahan tersebut maka masayarakat yang tergabung dalam perusahaan tersebut ikut terseret akibat dari ketidak beresan bahkan permasalahan pembagian lahan plasma yang statusnya untuk masyarakat ternyata sampai saat ini masih belum dapat di realisasi. “Kalau sudah beginikan yang kasihan itu masyarakat, masyarakat sudah menunggu cukup lama bahkan sudah tidak sabar menunggu janji dari pihak perusahaan. Tetapi bagaimana dengan perusahaan hasilnya selalu di tunda,” kesal pria yang tegas ini.
Dengan demikian seraya mengharapkan agar pihak perusahaan tidak selalu menunda apa yang sudah menjadi kesepakatan dengan masyarakat serta dapat lebih serius dalam mengelola sebuah usaha. Kendati tujuan utama yang akan di capai baik masyarakat maupun pihak perusahaan tidak lain ingin mendapatkan hasil yang maksimal sesuai dengan keinginan. Namun kalau permasalahannya seperti yang ada pada saat ini serta tidak dapat di selesaikan, maka yang terjadi justru sebaliknya bukan hasil yang akan di capai melainkan permasalahan yang akan terjadi. Untuk itu menurutnya Pemda mengharapkan keseriusan pihak perusahaan mengambil langkah secepatnya untuk menyelesaikan masalah yang ada sehingga apa yang menjadi harapan masyarakat saat ini akan dapat terselesaikan dengan baik. “Kita harapkan pihak perusahaan serius dan harus cepat menangani maslah ini. Karena sebelum kita mengambil kebijakan karena selama ini yang ada pada perusahaan itu hanya janji sementara realita atau kenyataan itu tidak ada padahal ini yang terpenting bukan janji tapi kenyataan,” ungkapnya.
Terkait dengan permasalahan tersebut sebenarnya bukan hanya terjadi dengan perusahaan ARIA saja tetapi juga beberapa perusahaan lain yang juga mengalami hal yang sama. Hanya saja perusahaan lain sebagian sudah di realisasi kan tetapi masih belum sepenuhnya dapat di laksanakan. Sehingga, Seraya berharap terutama kepada perusahaan yang masih mengalami hal tersebut untuk segera menyelesaikan apa yang sudah menjadi kewajiban mereka. “Kita terus terang saja kalau memang ini tidak di tangani cepat maka kita akan mengambil langkah karena kesempatan yang di berikan oleh pemerintah itu sudah cukup lama tapi sampai sekarang ternyata masih saja belum dapat di genahkan. Maka, sementara ini kita masih memberikan peluang untuk perusahaan agar segera mengenahkan apa yang menjadi kewajiban mereka dan kita tidak mau lagi hal ini di tunda-tunda kasian masyarakat mereka sudah cukup lama menunggu apa yang seharusnya mereka dapatkan,” sesalnya. Seraya berharap untuk membagun sebuah kebersamaan dalam arti mencapai keberhasilan sudah seharusnya baik antara masyarakat,perusahaan dan pemerintah harus selalu ada kerja sama yang baik sehingga akan tercipta hubungan yang harmonis dan kedepannya akan tercipta keberhasilan yang baik pula. (wan)

Read more...

LSM Tetap Awasi Aktivitas Perusahaan

10.53 Reporter: HERI IRAWAN 0 Responses
NGABANG – Penyelenggaraan pembangunan di bidang perkebunan bukan hanya mengandalkan kemauan semata. Tetapi harus di dasari oleh berbagai aturan yang sudah di tetapkan baik pemerintah daerah maupun pemerintah pusat. Kendati dalam pembangunan usaha di bidang perkebunan mesti banyak paktor yang harus di utamakan terutama paktor lingkungan yang ada dalam dalam lingkungan perusahaan tersebut. Dengan demikian, selain paktor lingkungan, masalah social,kesehatan dan masalah lainnya terkadang akan menjadi permasalahan yang terkadang akan timbul di kemudian hari. Untuk itu dalam membangun usaha yang betul-betul serius tidak cukup hanya di lakukan oleh satu pihak saja melainkan keterlibatan semua pihak itu yang di harapakan. “Terus terang saja kita dari Wilmar group sangat terbuka dengan siapa saja kita tidak mau menutupi permasalahan dengan demikian kita sangat mendukung kehadiran dari LSM yang saat ini ada di beberapa perusahaan wilmar group,” ungkap Gregorius Uus .
Menurutnya, kehadiran para LSM tersebut segaja untuk memantau bagaimana pelaksanaan kegiatan perkebunan yang saat ini di lakukan. Kendati dalam pelaksanaan tersebut menurutnya harus sesuai dengan apa yang sudah menjadi aturan pemerintah, terutama mengenai perhatian perusahaan terhadap lingkungan yang ada maupun jarak penggarapan dari sungai. Dengan demikian dikatakannya, dengan kehadiran LSM tersebut pihaknya dari perusahaan merasa sangat terbantu dan bisa mengetahui batasan-batasan yang harus di lakukan oleh pihak perusahaan. Karena dalam pelaksanaan pembangunan tersebut tidaklah cukup kalau hanya mengandalkan kemampuan pihak perusahaan tanpa ada yang membantu. Untuk itu setidaknya kehadiran pengawasan dari LSM akan sangat membantu. “Mereka inikan memang melihat langsung bagaimana pelaksanaan kegiatan perusahaan dan kita harus bersukur karena mereka sudah ikut membantu kita dalam pelaksanaan kegiatan karena melalui mereka kita akan mengetahui di mana letak kekurangan dan kelebihan kita,” paparnya.
Walaupun perencanaan penanaman yang seharusnya sudah dapat di lakukan oleh perusahaan terpaksa harus di tunda menurutnya bukan hal yang merugikan namun sebaliknya akan bisa di lakukan pada bulan juni mendatang. Karena semula penanaman tersebut memang akan di lakukan secepatnya namun karena harus ada yang di perhatikan maka harus di tunda sementara. Dengan demikian untuk perusahaan yang tergabung dalam Wilmar group pada bulan juni mendatang dapat di lakukan secara serentak. Kendati memang bibit yang sudah di persiapkan harus segera di tanami. “Sebenarnya, kita akan segera melakukan penanaman karena bibit kita juga sudah tersedia. Namun karena ada kedatangan tamu dari LSM maka sementara kita tunda dulu dan penanaman itu akan kita lakukan pada bulan juni mendatang serentak di seluruh wilmar group,” jelasnya.
Ia berharap, untuk menyelenggarakan pembangunan yang baik dan ramah lingkungan,maka di harapkan keterbukaan semua pihak baik pihak perusahaan maupun masyarakat dalam arti masyarakat juga dapat mengawasi kegiatan perusahaan yang ada sehingga dengan demikian akan terjadi hubungan dan kerja sama baik antara pemerintah, perusahaan maupun dengan masyarakat yang kedepannya akan dapat menciptakan suasana yang baik demi tercapainya keberhasilan, baik membuka lapangan kerja bagi masyarakat maupun peningkatan di sector pendapatan dan peningkatan prekonomian masyarakat. (wan)

Read more...

Potensi Karet Mesti di Kembangkan, Bantuan Pusat Akan Berakhir

10.51 Reporter: HERI IRAWAN 0 Responses
NGABANG – Tanaman karet yang merupakan komoditi Unggulan setelah kelapa sawit sudah seharusnya selalu di kembangkan. Mengingat tanaman tersebut merupakan salah satu komoditi yang menjadi sector andalan masyarakat di daerah ini bahkan sudah di kembangkan oleh masyarakat sejak ratusan tahun yang lalu, bahkan sampai saat ini sector ini juga menjadi sector yang masih menjadi mata pencarian masyarakat. “kalau untuk tanaman karet selain upaya swadaya masyarakat Pemda juga tetap berupaya untuk mengembangkannya. Memang ada bantuan tetapi itu bukan dari Pemda tetapi dari pemerintah pusat dan untuk tahun ini kita sudah mengajukan sekitar 400 Hektar memang kalau kita lihat dari pengajuan dari masyarakat itu cukup banyak hanya saja inikan perlu kita lihat potensi dan keseriusan dari masyarakat itu sendiri,” kata Suardi kasi Ekonomi Bappeda Kabupaten Landak kepada Kapuas Post Jum’ at (23/05), kemarin.
Dikatakannya, untuk bantuan bibit karet saat ini masih dalam tahap pengusulan sehingga di akuinya pihak nya juga belum bisa memastikan seberapa besar yang akan di berikan kepada masyarakat,karena program ini merupakan program dari pemerintah pusat yang pada dasarnya sulit untuk di frediksikan. “Kalau menurut maunya kita harus banyak itu lebih baik tetapi inikan program pusat dan pusat yang menentukan berapa untuk Landak. Walaupun kita mengajukan banyak ternyata harus di kurangi ya kita juga tidak bisa berbuat banyak karena memang itulah yang di anggarkan. Tetapi untuk tahun ini kita harapkan supaya dapat lebih besar,” harapnya.
Kendati menurutnya, untuk program tersebut untuk tahun ini ada kemungkinan akan berakhir dalam arti pemerintah pusat tidak lagi menyalurkan bantuan bibit karet. Tetapi juga bantuan tersebut akan di alihkan dalam bentuk lain.
Hanya saja seraya berharap, dalam program bantuan yang di salurkan selama ini memang sebaiknya dapat di pertahankan dalam bentuk bantuan bibit karet karena alas an tersebut sangat mendasar terutama di daerah Kabupaten Landak sendiri merupakan daerah yang potensi untuk pengembangan karet. Selain itu tanaman karet juga merupakan sector andalan yang sangat mendukung peningkatan pendapatan masyarakat di daerah ini. Sehingga kalaupun bantuan tersebut di alihkan pada bentuk lain di kwatirkan tidak nyambung dengan kondisi masyarakat. “Kalau menurut saya sebaiknya Pemerintah tetap mempertahankan bantuan ini berbentuk bantuan bibit karet karena kalau di alihkan bentuk lain kita berpikir bisa nyambung atau tidak di masyarakat tetapi kalau Karet ini mempunyai potensi yang sudah dapat di rasakan oleh masyarakat bahkan saat ini masyarakat berlomba-lomba mengembangkan tanaman ini,” harapnya.
Hanya saja seraya juga berharap terutama kepada kelompok masyarakat yang selaku penerima bantuan bibit karet agar dapat mempergunakan atau merawat apa yang sudah di dapatkan. Kendati selama ini masih saja terdapat hal yang kurang beres di lapangan sehingga akan sangat merugikan, bahkan tidak jarang pula bantuan yang ada juga tidak jelas keberadaannya bahkan lokasi yang sudah di tentukan juga kadang tidak di temukan. Padahal menurutnya, tujuan program dari pemerintah baik pusat maupun daerah ingin agar dapat meningkatkan tarap perekonomian masyarakat serta dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang ada. Dengan demikian sangat di harapkan kepada masyarakat dapat mengelola bantuan yang sudah di dapatkan sehingga kedepannya akan dapat mendukung peningkatan di sektor pendapatan masyarakat itu sendiri. (wan)

Read more...


Powered by www.tvone.co.id