NGABANG- Secara nasional dan bahkan dalam skala regional Kalimantan, kondisi pembangunan di Kalimantan Barat masih jauh tertinggal. Pada tahun 2007 lalu, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di bumi Khatulistiwa ini hanya 67,5 atau menduduki peringkat 29 secara nasional dan peringkat akhir di Kalimantan. “Itulah data terakhir kondisi sosial ekonomi di Kalbar dan kita harus mengakuinya. Namun demikian kita perlu berbesar hati karena telah mampu mengurangi jumlah penduduk miskin menjadi 12,91 persen atau dibawah rata-rata nasional 16,58 persen,” ujar staf ahli Gubernur Kalbar bidang politik dan hukum Togi Lumban Tobing yang membacakan arahan Gubernur Cornelis saat Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kabupaten Landak, Rabu lalu di aula Kantor Bupati Landak. Bahkan, lanjutnya, upaya Kalbar dalam mengurangi jumlah penduduk miskin tahun 2008 menjadi 12,51 persen, ternyata menurut statistik angkanya 11,07 persen. Demikian juga dengan angka pengangguran yang diprediksi menjadi 6,96 persen pertahun untuk tahun 2008, tapi menurut statistik hanya 5,41 persen.
Berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kalbar tahun 2008-2013, pertumbuhan ekonomi Kalbar untuk tahun 2010 ditargetkan mencapai 6,30 persen dan untuk IPM ditargetkan sebesar 73,9 persen. “Dengan tidak mengeyampingkan data yang telah dipublikasikan statistik sebagaimana yang saya ungkapkan tadi, dan tetap konsisten dengan target sasaran yang telah ditetapkan dalam RPJMD Kalbar tahun 2008-2013, pertumbuhan ekonomi dan nilai IPM tadi diharapkan akan menurunkan angka kemiskinan menjadi 11,54 persen dan pengangguran menjadi 6,92 persen,” harapnya.
Untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi Kalbar tahun 2010, maka pertumbuhan ekonomi Landak paling tidak didorong agar dapat mencapai angka 5,37 persen.
Oleh karena itu Gubernur mengharapkan kepada agar Pemkab Landak beserta para stakeholder dapat mengoptimalkan sumber-sumber daya yang dimiliki dengan tetap memperhatikan aspek-aspek keadilan, pemberdayaan dan keberlangsungannya. “Sangatlah tidak bijaksana jika mengekploitasi sumber daya alam tersebut secara tidak bertanggungjawab. Hal ini perlu diupayakan agar tidak meninggalkan permasalahan, terutama bagi generasi penerus,” katanya.
Gubernur menyadari bahwa krisis keuangan global yang terjadi sekarang ini telah menjalar ke seluruh dunia, bahkan rakyat Indonesia turut merasakan imbasnya. Walaupun menurut beberapa ahli bahwa krisis tersebut baru akan benar-benar dirasakan pada pertengahan tahun 2009 ini, namun bagi rakyat Indonesia bagaimana mengubah krisis itu menjadi peluang. “Hal ini sangat penting dan mungkin untuk kita lakukan, mengingat krisis yang terjadi adalah krisis pangan dan energi. Artinya adalah krisis ini akan menjadi bencana bagi daerah-daerah yang miskin sumber daya alam, tetapi berkah bagi daerah-daerah yang kaya sumber daya alamnya, termasuk Landak,” tukasnya.
Gubernur mengingatkan bahwa kualitas proses dan hasil perencanaan pembangunan tidak hanya diukur dari kualitas pelaksanaannya, tetapi juga didalam mendapatkan dukungan yang luas dari masyarakat. “Saya yakin apabila masyarakat ikut terlibat dalam proses perencanaan dan didorong punya rasa memiliki terhadap hasil perencanaan pembangunan, maka denagan sendirinya dukungan akan diberikan didalam tahap implemenatsinya,” pungkasnya. (wan)
You can leave a response, or trackback from your own site.

0 Response to "Berharap Pertumbuhan Ekonomi Kalbar 2010 Ditargetkan 6,30 Persen"


Powered by www.tvone.co.id