KPU Landak Sempat Diancam Bom
NGABANG- Ancaman Bom, sempat menimpa KPU Landak. Pada rapat rekapitulasi hasil perhitungan suara PPK Ngabang di KPU Landak, Selasa (21/4) malam. Sehingga acara kemarin sempat molor. Ancaman ini memang tidak banyak mengetahuinya, pasalnya ancaman tersebut hanya diberikan kepada sejumlah anggota KPU Landak, termasuk ketua KPU Landak Ir. Sudianto.
Dari pesan SMS bernada ancaman bom inilah, wartawan dapat mengetahui keadaan yang sebenarnya, bahwa pada malam itu suasana disekitar KPU Landak sudah termasuk katagori sangat rawan. Adapun isi dari SMS tersebut menyatakan “Disekitar kpud landak sudah disiapkan peledak siap untuk diledakkan, camkan itu! Jgn dianggap gertak sambal”.
Terjadinya kelambatan rekapitulasi di tingkat KPU Landak, karena ada beberapa PPK belum menyerahkan hasil rekapitulasi kepada KPU Landak. Berdasarkan jadwal KPU, rekafitulasi tinggat KPU Landak diberikan waktu selama tiga hari yaitu mulai dari tanggal 17-19 April 2009. Kenyataanya, sama seperti Pemilu terdahulu, selalu ada keterlambatan dari PPK menyerahkan hasil rekafitulasi dari desa-desa, dengan alasan adanya hambatan-habatan yang tidak bisa dielakkan.
Awalnya, teror bom ini, Selasa malam, bermula KPU Landak akan melakukan rekafitulasi terakhir dari 13 kecamatan di Kabupaten Landak, takan dilakukan perhitungan suara di tingkat PPK Ngabang. Perhitungan ini juga disaksikan beberapa pejabat tinggi Landak, hanya gara-gara saksi dari PNBKI melakukan protes suara mereka hilang, suasana di KPU Landak sempat tegang, dan tidak berselang lama, munculah isi SMS nada ancaman bom, ke salah satu perangkat penyelenggara Pemilu.
Menanggapi masalah ini ketua KPU Landak Ir. Sudianto menyatakan proses rekapitulasi pada Selasa malam sudah sesuai dengan mekanisme yang ada. Dari Berita Acara (BA) disampikan oleh PPK, lanjut Sudianto, kemudian oleh Partai Politik (Parpol) melakukan keberatan, atas keberatan itu dilakukan klarifikasi, dari hal ini dicek and ricek BA C, dan bisa dilihat dengan teliti. Ternyata disana memang terbukti, bahwa ada beberapa suara ditingkat TPS, salah satu parpol yang melakukan protes suaranya tidak tertulis. “Data aslinya memang ada dan itu jelas. Kita tidak melihat apakah ini suara PNBKI atau PDS, kita perlakukan sama. Contoh partai lain misal Hanura mereka katakan suara hiliang, setelah kita rekap kembali memang benar suara mereka ada di BA C,” kata Sudianto.
Sudianto mengatakan, kesalahan penjumlahan terjadi di tingkat PPK, sehingga ada kesan KPU Landak pilih kasih terhadap Parpol tidaklah benar adanya. Mengingat semua parpol melakukan keberatan, dari pihak KPU Landak melayani dengan sen ang hati, dan ketika dilakukan pencocokan, paktanya benar adanya. “Kesalahan yang ada di tingkat PPK, harus kita selesaikan, tidak mungkinlah rasanya 1 + 1 kita bilang 4, tapi yang benar adalah 2, ketika m” bebernya. Ketika melakukan inpormasi perolehan suara, yang disampaikan hanya jumlah akhir, akan tetapi perolehan suara di desa (TPS), tidak sama-sama dijumlahkan, inilah letak perbedaanya, makanya anggota KPU Landak, ikut diperbantukan menghitung suara pada PPK Ngabang.
Sudianto juga menenegaskan, untuk porsenil PPK Ngabang, kedepannya lebih baik, dan akan melakukan evaluasi, bilamana ada anggota PPK tidak mampu bekerja, dipersilakan mundur. “Karena apa, resikonya sangat tinggi, bila kita tidak mampu melaksanakan tugas ini dengan baik,” katanya.
Sementara itu, Kapolres Landak AKBP Drs. Tony EP sinambela, M.Si, melalui Kasat Reskrim Polres Landak AKP. Hujrasoumena, S.IK, membenarkan adanya teror melalui SMS bernada ancaman bom. “Oleh pihak polisi, melakukan pencarian, tapi hasilnya nihil, tidak ada barang bukti berupa bom, dan rekapitulasi dilanjutkan oleh KPU Landak,” katanya. (wan)
NGABANG- Ancaman Bom, sempat menimpa KPU Landak. Pada rapat rekapitulasi hasil perhitungan suara PPK Ngabang di KPU Landak, Selasa (21/4) malam. Sehingga acara kemarin sempat molor. Ancaman ini memang tidak banyak mengetahuinya, pasalnya ancaman tersebut hanya diberikan kepada sejumlah anggota KPU Landak, termasuk ketua KPU Landak Ir. Sudianto.
Dari pesan SMS bernada ancaman bom inilah, wartawan dapat mengetahui keadaan yang sebenarnya, bahwa pada malam itu suasana disekitar KPU Landak sudah termasuk katagori sangat rawan. Adapun isi dari SMS tersebut menyatakan “Disekitar kpud landak sudah disiapkan peledak siap untuk diledakkan, camkan itu! Jgn dianggap gertak sambal”.
Terjadinya kelambatan rekapitulasi di tingkat KPU Landak, karena ada beberapa PPK belum menyerahkan hasil rekapitulasi kepada KPU Landak. Berdasarkan jadwal KPU, rekafitulasi tinggat KPU Landak diberikan waktu selama tiga hari yaitu mulai dari tanggal 17-19 April 2009. Kenyataanya, sama seperti Pemilu terdahulu, selalu ada keterlambatan dari PPK menyerahkan hasil rekafitulasi dari desa-desa, dengan alasan adanya hambatan-habatan yang tidak bisa dielakkan.
Awalnya, teror bom ini, Selasa malam, bermula KPU Landak akan melakukan rekafitulasi terakhir dari 13 kecamatan di Kabupaten Landak, takan dilakukan perhitungan suara di tingkat PPK Ngabang. Perhitungan ini juga disaksikan beberapa pejabat tinggi Landak, hanya gara-gara saksi dari PNBKI melakukan protes suara mereka hilang, suasana di KPU Landak sempat tegang, dan tidak berselang lama, munculah isi SMS nada ancaman bom, ke salah satu perangkat penyelenggara Pemilu.
Menanggapi masalah ini ketua KPU Landak Ir. Sudianto menyatakan proses rekapitulasi pada Selasa malam sudah sesuai dengan mekanisme yang ada. Dari Berita Acara (BA) disampikan oleh PPK, lanjut Sudianto, kemudian oleh Partai Politik (Parpol) melakukan keberatan, atas keberatan itu dilakukan klarifikasi, dari hal ini dicek and ricek BA C, dan bisa dilihat dengan teliti. Ternyata disana memang terbukti, bahwa ada beberapa suara ditingkat TPS, salah satu parpol yang melakukan protes suaranya tidak tertulis. “Data aslinya memang ada dan itu jelas. Kita tidak melihat apakah ini suara PNBKI atau PDS, kita perlakukan sama. Contoh partai lain misal Hanura mereka katakan suara hiliang, setelah kita rekap kembali memang benar suara mereka ada di BA C,” kata Sudianto.
Sudianto mengatakan, kesalahan penjumlahan terjadi di tingkat PPK, sehingga ada kesan KPU Landak pilih kasih terhadap Parpol tidaklah benar adanya. Mengingat semua parpol melakukan keberatan, dari pihak KPU Landak melayani dengan sen ang hati, dan ketika dilakukan pencocokan, paktanya benar adanya. “Kesalahan yang ada di tingkat PPK, harus kita selesaikan, tidak mungkinlah rasanya 1 + 1 kita bilang 4, tapi yang benar adalah 2, ketika m” bebernya. Ketika melakukan inpormasi perolehan suara, yang disampaikan hanya jumlah akhir, akan tetapi perolehan suara di desa (TPS), tidak sama-sama dijumlahkan, inilah letak perbedaanya, makanya anggota KPU Landak, ikut diperbantukan menghitung suara pada PPK Ngabang.
Sudianto juga menenegaskan, untuk porsenil PPK Ngabang, kedepannya lebih baik, dan akan melakukan evaluasi, bilamana ada anggota PPK tidak mampu bekerja, dipersilakan mundur. “Karena apa, resikonya sangat tinggi, bila kita tidak mampu melaksanakan tugas ini dengan baik,” katanya.
Sementara itu, Kapolres Landak AKBP Drs. Tony EP sinambela, M.Si, melalui Kasat Reskrim Polres Landak AKP. Hujrasoumena, S.IK, membenarkan adanya teror melalui SMS bernada ancaman bom. “Oleh pihak polisi, melakukan pencarian, tapi hasilnya nihil, tidak ada barang bukti berupa bom, dan rekapitulasi dilanjutkan oleh KPU Landak,” katanya. (wan)
0 Response to "Detik-Detik Rekapitulasi Tingkat KPU Landak"