NGABANG- Plt. Kadis Kesehatan Kabupaten Landak, Shopia Tjakre membantah, pasien dirujuk ke RSUD Rubini Mempawah, beberapa waktu lalu, bukanlah pasien penderita Gizi Buruk. Melainkan pasien tersebut menderita kena penyakit TBC.
Bukan hanya itu saja, ia juga ingin meluruskan, sebelumnya diberitakan di harian Kapuas Post, Sabtu 4 Maret 2008, pasien penderita yang dimaksud bukan penderita asal Pahuman melainkan warga Dusun Tapis Desa Sebatih Kecamatan Sengah Temila Kabupaten Landak. “Pemberitaan itu tidak benar, kalau melihat dari hasil dilapangan, penderita itu bukan tergolong gizi buruk. Melainkan pasien itu diduga kena penyakit kuman TBC, yang tidak diobati secara teratur atau sama sekali tidak diobati,” aku Shopia.
Bagaimana ciri-ciri atau gejala orang terserang penyakit TBC? Shopia mengatakan adapun cirri-cirinya batuk berkepanjangan, menurunya napsu makan, bobot badan sipenderita menurun yang drastis, disertai sesak dan pembengkakan kelenjar getah bening. “Itu yang ditemukan dilapangan,” tegas Shopia.
Lebih jauh dikatanya, penderita TBC, harus membutuhkan pengobatan secara kontinyu dan harus telaten. Bilamana dalam pengobatan tidak dilakukan secara terus menurus, misalnya dalam pengobatan tinggal 1 kali, maka proses penyembuhan, bisa dikatakan gagal, harus diulang dari pertama lagi. “Dari sejumlah keluarga pasien kebetulan dia adalah anak yang paling bungsu, badanya berbeda, 4 kakaknya berbadan gemuk-gemuk, karena itu tadi terkena penyakit TBC,” ulasnya.
Pada kronlogis di lapangan, Sophia menceritakan, pasien masuk di Puskesmas Pahuman pada tanggal 15 Februari 2008, dengan keluahan diderita batuk-batuk, sakit tengorokan, sering deman, hilang timbul, terutama pada malam hari, kemudian mual, sesak napas dan muntah. “Itu gejala pertama ditemukan, dari hasil pemeriksaan, kelopak mata cekung, paru-para pada kiri kanan penuh lender,” diaknosa banding adalah Tuberkolosisi Paru, katanya seraya mengatakan
pasien dibawa ke RSUD Rubini Mempawah, hasil dari rujukan.
Maka dari itu, ditegaskan Shopia, jika dalam koran dijelaskan jika pihak terkait tidak segera melapor seketika melapor ke dinas, hal ini dikarenakan puskesmas merupakan perpanjangan tangan dari Dinas Kesehatan Landak, dan diberikan kewenangan untuk memutuskan segala seuatunya. “Perlu kami tegaskan kembali, yang mengantar atau merujuk ke Puskesmas bukanlah inisiatif orang tuanya, melainkan inisiatif pihak sekolah. Sedangkan pada berita Koran, seolah-olah pihak sekolah melantarkan, jelas ini bertolak belakang dengan kenyataan,” tukasnya. (hers)
You can leave a response, or trackback from your own site.

0 Response to "Shopia: Tidak Benar Ada Penderita Gizi Buruk Asal Pahuman"


Powered by www.tvone.co.id