Pasar Juadah Muncul Bulan Ramadhan

00.39 Diposting oleh HERI IRAWAN
Sebagai Mata Pencaharian Sebulan Penuh
BULAN Ramadhan adalah bulan yang mulia, dibulan ini umat manusia berlomba-lomba mencari pahala. Seiring datangnya bulan Ramadhan, maka sudah menjadi kebiasaan, diberbagai sudut kota Ngabang, akan bermunculan pasar juadah di dalam Kota Ngabang. Namun, dari sekian banyak pasar juadah yang ada, hanya pasar jauadah di depan terminal Ngabang, yang paling besar dan paling banyak pemintanya.
Laporan Heri Irawan-Ngabang
KESIBUKAN umat muslim di Kabupaten Landak, khususnya didalam kota Ngabang, tampak terasa sekali. Buktinya sejak tanggal 1 September lalu, telah berdiri kokoh tenda pasar juadah di terminal lama Ngabang. Pada umumnya banyak diantara mereka menjual aneka jenis makanan dan minuman. Dari sekian banyak menu disajikan, sudah pasti akan memanjakan para pembeli. Malah dalam suasana bulan suci Ramadhan ini, pembeli pasar juadah taidak hanya didominasi oleh umat muslim, umat lainpun, ketiban rejeki bisa membeli makanan atau minuman yang serba enak. Adapun jenis-jenis kue yang dijual seperti bakwan, lempar, keroket ubi, keroket mie, lepat pisang, lepalupis, cucor, kemudian air kelapq muda, air tahu, air kacang hijau, dan lain-lainnya. Dalam menjual aneka makanan dan minuman, si penjual biasanya menerima kue dari warga, mereka mengambil untuk tidak terlalu besar, tapi bila dikalikan dengan jumlah banyak, keuntungan berjualan di bulan suci Ramadhan semakin besar pula. Seperti yang dituturkan Atik, berjualan dipasar juadah Ngabang, sudah ditekuninya dalam beberapa tahun terakhir. Katanya, lumanyan untuk menambah biaya dapur dan untuk keperluan lebaran. “Saya berjualan sekitar 14.00 wib, sudah ada ditempat, dan anak saya ikut membantu,” ujar Atik, kepada Kapuas Post, kemarin.
Wiwit, salah seorang penitip kue di pasar jauadah Ngabang mengatakan , usaha jualan di bulan suci Ramadhan, 3 tahun terakhir dilakoninya. Adapun kue-kue yang dititipkan seperti bakwan, risoles, dan jenis-jenis lainnya. “Cukuplah untuk membantu kebutuhan sehari-hari, suami saya juga tak lupa ikut membantu saya dalam berjualan ini,” akunya dengan nada serius. Kue-kue yang dujual, kata Wiwit, rata-rata per jenis berjulah mencapai ratusan buah, sedangkan harga dijual Rp. 500. Berjualan katanya lagi, kadang habis kadang masih, tergantung rejeki pada hari itu. Kalau memang Tuhan menghendaki habis, maka jualan habis. “Yang penting kita berserah diri kepada-Nya, semoga jualan kita setiap hari bisa habis,” pintanya.
Lain halnya dengan Nurol, penjual kue di daerah Tungkul, bersama kelurga bersama-sama menjaga dan menjual aneka jenis makanan dan minuman . “Yang saya jual ini ada dari warga ada juga dari barang kami, harga cukup berpariasi tinggal tergantung minat si pembeli, mau beli harga yang murah atau harag yang mahal, semuan tersedia,” kataya sambil berpromosi. (*)
You can leave a response, or trackback from your own site.

0 Response to "Pasar Juadah Muncul Bulan Ramadhan"


Powered by www.tvone.co.id