Tangan Kanan Dan Kaki Kiri Patah
NGABANG- Tindak kekerasan terhadap Tenaga Kerja Indonesia (TKI), kembali terulang. Nasib tragis, kali ini menimpa Boni alias Bobon (25) warga Desa Baet Sekilap Kecamatan Mandor Kalimantan Barat Indonesia. Tidak kekerasan yang dialami Boni berupa penyisaan yang dilakukan beberapa Samseng (preman, red) majikannya di Costnya Yan Min Park No. 18 Bintula Bintulu Serawak Malaysia. Akibat perbuatan yang tidak punya prikemanusiaan itu, Boni kini mengalami patah tulang pada kaki kiri dan tangan kanan, kemudian ia juga mengalami memar pada kaki kanan disertai bengkak, yang bisa digerahkan hanya tangan kirinya.
Tindak kekerasan ini diketahui keluarga Boni yang di Kalbar, tepatnya di daerah Desa Baet Sekilap Kecamatan Mandor, melalui HP salah seorang keluarga terdekatnya bernama Mulyadi (19). Menerangkan kalau Boni, baru saja disiksa oleh beberapa Samseng (preman, red) majikan tempat dia bekerja. “ Saya sempat kaget ada orang menelpon saya pada subuh hari sekitar pukul 02. 30 wib. Ternyata Boni, keluarga saya baru saja dipelas oleh Samseng majikan tempat dia bekerja, hingga babak belur,” kata Mulyadi, didampinggi Jurius, dan Serida Mahmud, ketika berada di kantor Polres Landak Kamis (23/4).
Untuk lebih menyakinkan lagi, kata Mulyadi, Bonipun memberikan pesan singat berupa SMS, kepada dirinya yang menerangkan panjang lebar, diseluruh tubuhnya tidak bisa bergerak hanya pada tangan kiri yang bisa digerakkan, bahkan pada bagian kaki kiri dan tangan kananya mengalami patah. “Makanya kasus ini saya laporkan ke Mapolres Landak, agar Boni secepatnya bisa diselamatkan dan pulang ke Indonesia,” harap Mulyadi.
Boni merupakan sepupu dari Jurius, dan Serida Mahmud, bekerja di Malaysia sejak tahun 2003, dan hingga kini ingin pulang ke Indonesia.
Menurut Mulyadi, ada keinginan Boni pulang ke Kabupaten Landak saat natal tahun 2008, niat itupun tidak pernah kesampaian, keinginan pulang ke tanah air itu, harus ia bayar mahal Rabu dini hari kemarin, dengan menderita patah tulang disekujur tangan dan kaki. “Dia pernah bilang sudah tidak tahan kerja di tempat majikannya itu, mulai kerja pada pagi pukul 07.00-22.00 malam. Dari dasar itu ia merasa diperbudak majikanya, sedangkan gaji diterima tidak seberapa,” beber Mulyadi.
Dihadapan wartawan koran ini, Mulyadi sempat melakukan hubungan dengan Boni, tapi HP nya tidak aktif, dan Mulyadupun menghubungi salah seorang teman Boni bernama Ani Asal Kabupaten Sambas. Dalam telepon jarak jauh itu, Ani berbicara sambil menangis dan tidak bisa berbuat banyak, atas peristiwa tragis temannya itu. “Ketika terjadi pemukulan oleh samseng majikannya itu, Nia bersama temannya yang lain bernama Asni, berada diluar cost, mereka tidak diperbolehkan masuk. Saat terjadi pemukulan itu ejen merekapun ada disitu, dan baik Nia dan Asni sempat dipukul oleh samseng, ” jelasnya.
Merasa penasaran wartawan Kapuas Post, akhirnya meminta nomor HP teman Boni itu, dan langsung mengirim SMS, yang intinya meminta nama majikan Boni dan dijawab majikan Boni, bernama Wong Pak Kong. Tidak hanya itu, Nia juga sempat mengirim SMS kepada wartawan koran ini, ingin secepatnya pulang dari negara Malaysia, apapun caranya yang penting mereka bisa selamat ditanah air Indonesia.
Nia menambahkan, Boni dipukul oleh samseng, akibat ingin lari, dari cost karena tidak tahan kerja di tempat majikannya.
Ditempat berbeda Kapolres Landak AKBP Drs Toy EP Sinambsela, MSI, melalui Kasat Reskrim Polres Landak AKP Hujra Soumena, S.IK, membenarkan adanya pelaporan kasus TKI asal Kcamatan Mandor dianiaya oleh samseng di Malaysia. “Polres hanya tempat pengaduan aja, untuk menindak lanjuti masalah ini, kita limpahkan ke Polda Kalimantan Barat. Mengingat kasus ini melibatkan antar dua negara yaitu Indonesia dan Malaysia,” tukasnya. (wan)
0 Response to "TKI Asal Mandor, Dipelas Samseng Majikan"