NGABANG – Bupati Landak DR. Drs. Adrinus AS, menyatakan sering kali banyak orang menggangap remeh kehadiran Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) atau dipelesetkan PKK dimaknai tidak baik, hanya menyita atau membuat pekerjaan tidak berguna. Namun PKK itu, bagi bupati, sangat penting dan strategis.

Oleh karean itu, bupati mengakui mau hadir dalam kegiatan pelatihan kader PKK di gedung Swadaya Ngabang, Senin (02/06), kemarin.
“PKK itu menyangkut persoalan mendasar dalam keluarga, dan keluarga ini menjadi tempat dimulainya berbagai hal, semua kegiatan dan persiapan sebagain awal dari keluarga,” kata bupati, membuka pelatihan Kader PPK Kecamatan Ngabang dan Kecamatan Jelimpo, Senin (02/06/09), kemarin di Gedung Swadaya Ngabang.
Ia menatakan tidak ada terkait dengan keluarga apapun, bentuknya, hampir semua persoalan dari keluarga dan bagi kita orang Indonesia atau timur dan orang Kabupaten Landak khususnya, tidak satu orangpun keluar dari keluarga.
Jika selama ini ada pandangan, orang bule tidak memperhatikan keluarga, pandangan itu keliru, coba lihat orang Bule ketika menulis identitas ada, pasti didepannya ada tulisan siapa nama keluarganya, apakah Smit atau Phiil Cholin.
Mungkin orang Dayak atau Melayu mencantumkan nama keluarga pasti tidak ada, Batak ada nama marganya, Toraja ada juga, sedangkan Melayu hanya bin atau binti, sedangkan Dayak tidak ada nama keluarganya.
Dalam upaya kita untuk membangun Sumber Daya Manusia yang berkualitas, kita tidak bisa lepas dari masalah keluarga, semua nya dimulai diri dalam keluaga. Anak itu mau sehat, itu juga dari keluarga, kalau keluarga tidak perhatikan masalah kesehatan,mau aja apa mereka kedepan. Misalnya, tempat tidur banyak hama, bau dan ayampun tidir disitu termasuk ada kucing, bagaimana kita bicara masyarakat Kabupate Landak yang sehat. Untuk makan sehari-hari saja susah, jaganlah mau makan telor, nasib saja masih Senin –Kamis, belum lagi masalah agama.
Oleh karena tu keluarag sngt penting dalam pembinaan pemberdayaan kesehaterana dalam keluarga. Karena itu dalam istilah sekarang yang ditemukan adalah pemberdayaannya. Karena, bagaimanapun juga peran kelompok kecil harus di berikan porsi yang pas, jangan dia tergantung terus, mau makan enak aja tergantung orang lain, mau makann kacang panjang, bayam, kankung, nunggu penjual dari daerah Pinyuh atau daerah lain, minimal keluarga bisa memuhi kebutahan sehari-hari secara mandiri.
“Kita kasi tahu mereka bisa dan mampun, jangan nungu bantuan pemerintah. Kami memberikan bantuan terbatas, dan apa yang sudah diberikan dimanfaatkan sebaik mungkin dengan sebaik-baiknya, tepat sasara dan bisa dipertangungjawabkan,” kata bupati.
Bupati sendiri mengaku, dirinya meminta tidak muluk-muluk, terhadap PPK desa, dimana pengurus PKK desa bisa merubah pola pikir masyarakat
dari yang tidak baik menjadi baik. Pekerjaan ini, kata bupati, tidaklah gampang seperti membalikkan telapak tangan kita, dimana kita memerlukan waktu, tenaga, dan pikiran. “Jika lihat 10 pokok program PKK, apa yang harus kita lakukan mengamalkan Pancasila, minimla kita tahu, jangan nanti ada orang lain masuk bawa idelogi baru lalu ikut, sebagai warga negara kita wajib mengetahui dasar negara kita apa, dan ini tidak perlu biaya,’ katanya.
Kegiatan kemarin, dihadiri Camat Ngabang dan Jelimpo bersama istri, Bupati Landak bersama istri, dan 67 peserta dari Kecamatan dan 38 peserta dari Kecamatan Jelimpo. (wan)





You can leave a response, or trackback from your own site.

0 Response to "Bupati Ajak Pengurus PKK Desa Ubah Pola Pikir Masyarakat"


Powered by www.tvone.co.id