Kapuas Post Landak

NGABANG - Berdasarkan Detail tata Ruang pembangunan dalam di kawasan Kabupaten Landak sudah semestinya harus di sempurnakan kembali. di mana sesuai dengan UU No. 26 Tahun 2007 tentang pembangunan tata ruang harus di plotkan daerah wilayah banjir tetap menjadi prioritas. dengan demikian, untuk penyusunan tata ruang Kabupaten Landak setidaknaya harus juga di sesuaikan dengan adanya UU tersebut, sehingga dalam penyusunan tata ruang kawasan daerah Kabupaten juga harus di sesuaikan dengan tata ruang Propinsi. "Sebenarnya tata ruang kita yang ada sekarang ini semestinya harus di sempurnakan kembali karena berdasarkan UU No. 26 ahun 2007 kawasan banjir itu harus di prioritaskan dan ini juga harus di sesuaikan dengan tata ruang propinsi. sehingga tata rung yang ada sekarang ini perlu di tinjau kembali," ujar Yohyon Perry, Plt Bappeda Kabupaten Landak, belum lama ini.
Dalam penyusunan Tata ruang Kota Kabupaten itu sendiri memang sudah di plotkan di mana daerah untuk Industri,pemukiman warga kawasan perdangan maupun kawasan Industri termasuklah Soumil. kendati katanya kalau saja letak soumil apalagi soumil kayu terletak di tengah pemukiman warga, maka kondisi tersebut dengan sendirinya sudah tidak tepat karena akan sangat mengganggu dan debu yang di keluarkan akibat kegiatan tersebut akan sangat berbahaya bagi kesehatan masyarakat yang ada di sekita lingkungan soumil. "Kawasan Industri kalau berdasarkan Tata ruang yang sudah ada kalau kita di Kabupaten Landak kan ada di Kecamatan Mandor dan daerah ini memang sudah di siapkan oleh Pemda untuk kawasan Industri," katanya.
Sementara itu menanggapi keberadaan Soumil yang berada di kawasan pemukiman warga terutama yang ada dalam kota Ngabang, Menurut Benidiktus.SE.Msi.yang membidangi Ekonomi,Penanaman Modal dan Prasarana Bappda Kabupaten Landak mengatakan, hal tersebut perlu adanya solusi, mengingat keberadaan soumil yang dekat dengan pemikiman warga terutama yang ada di dalam kota apalagi bukan pada kawasan yang siapkan untuk Industri atau soumil merupakan hal yang mengganggu terutama ketenagan masyarakat yang ada di daerah tersebut. "kalau kita lihat dalam Peta detail tata ruang kota Ngabang untuk kawasan Industri seperti soumil itu berada di Kawasan D yang meliputi Desa Hilir Tengah I sebagian dan Desa hilir Kantor sedangkan Desa Amboyo Inti itu khusus kawasan untuk kelapa sawit," ungkapnya. Sehingga katanya, apabila letak soumil itu terdapat dalam kawasan dalam kota apalagi di Desa Raja yang khusus merupakan kawasan untuk pemukiman Penduduk, kawasan perdagangan dan pendidikan itu sudah menyalahi aturan yang ada sehingga dari instansi terkait perlu melihat keberadaan soumil tersebut. "kalau letak soumil di daerah tersebut inikan kawasan penduduk bagaimana dengan kebisingan maupun debu yang di hasilkan oleh soumil tersebut. ini kan sudah jelas mengganggu. memang kalau saja keberadaan soumil itu kawasn tersebut belum terlalu padat penduduknya dan sekarang sudah berubah padat, bagaimanapun juga ini harus di pikirkan bagaimana layak atau tidak kalau soumil itu ada di sini," ungkapnya.
Untuk itu harapnya, kepada instansi terkait harus melihat perijinan,IMB maupun ijin Gangguan yang di miliki oleh sejumlah soumil yang ada di wilayah dalam kota yang bukan pada tempat yang sesuai dengan tata ruang kota. selain itu katanya kalaupun dalam mendirikan soumil yang ada terutama untuk mendapatkan ijin gangguan seharusnya dapat di lihat dari data dukungan dari masyarakat yang ada di sekitar soumil mendukung atau tidak melalui tanda tangan yang merupakan syarat utama untuk mendapatkan ijin gangguan. kalaupun dari sejumlah syarat yang di butuhkan itu tidak di miliki maka keberadaan soumil itu harus di tinjau ulang. adapun kegiatan tersebut di lakukan, menurutnya tidak lain, hanya semata-mata demi kepentingan bersama sehingga masyarakat yag berada di daerah tersebut tidak merasa terganggu serta ketertiban letak usaha sesuai dengan pembangian yang sudah di tetapkan dalam Tata ruang.(wan)