Menhut Ajak Masyarakat Menanam Pohon

14.13 Diposting oleh HERI IRAWAN

NGABANG- Dengan diterbitkan Keputusan Presiden No. 24 tahun 2008 Tentang Hari Menanam Pohon Indonesia, maka tanggal 28 Nopember telah ditetapkan sebagai Hari Menanam Pohon Indonesia dan bulan Desember sebagai Bulan Menanam Nasional. Namun demikian penanaman pohon dapat dilanjutkan pada bulan-bulan berikutnya sesuai dengan kondisi iklim, dan curah hujan setempat.
Demikian dikatakan Bupati Landak DR Drs Adrianus AS. MSI, ketika membacakan amanat menteri kehutanan pada cara penenaman serentak seratus juta pohon dalam rangka peringatan seratus tahun kebangkitan nasional tanggal 28 Nopember 2008, kemarin di halaman Kantor Bupati Landak.
Dikataknnya, karena pada hari ini kita masih diberi kesempatan, diberi kekuatan dan diberi kesehatan untuk melanjutkan ibadah kita, sebagai umat, hamba Allah dan melanjutkan karya serta pengabdian kita kepada masyarakat, bangsa dan negara, dengan menanam pohon secara serentak pada acara Hari Menanam Pohon Indonesia, tanggal 28 Nopember dan Bulan Menanam Nasional, pada setiap bulan Desember.
Dengan diterbitkan Keputusan Presiden No. 24 tahun 2008 Tentang Hari Menanam Pohon Indonesia, tuturnya, maka tanggal 28 Nopember telah ditetapkan sebagai Hari Menanam Pohon Indonesia dan bulan Desember sebagai Bulan Menanam Nasional. “Namun demikian penanaman pohon dapat dilanjutkan pada bulan-bulan berikutnya sesuai dengan kondisi iklim, dan curah hujan setempat,” katanya.
Penetapan tersebut juga merupakan upaya melakukan kesinambungan terhadap kegiatan pencanangan Aksi Penanaman Serentak Indonesia dan Pekan Pemeliharaan Pohon di Desa Cibadak, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Bogor tanggal 28 Nopember 2007, yang merupakan awal dimulainya kegiatan menanam selama bulan Desember 2007 sebagai Bulan Menanam Nasional. Kegiatan tersebut merupakan momentum strategis bangsa Indonesia dalam upaya mengantisipasi perubahan iklim global, degradasi dan deforestasi hutan dan lahan, serta kerusakan lingkungan lainnya yang mengakibatkan penurunan produktivitas alam dan kelestarian lingkungan.
Ia menambahakan, pelaksanaan Hari Menanam Pohon Indonesia tahun 2008 mengambil Tema “Penanaman Serentak Seratus Juta Pohon dalam rangka Peringatan Seratus Tahun Kebangkitan Nasional” dan sub Tema “Wujudkan Hutan Lestari, Masyarakat Sejahtera, Indonesia Bisa”. Dengan momentum bersejarah tersebut, diharapkan dapat menjadi pemicu semangat kebangsaan dan kebersamaan yang lebih kuat di antara seluruh kompomen bangsa yang kita wujudkan dalam kegiatan menanam pohon bagi seluruh rakyat Indonesia.
Dijelaskannya juga kegiatan menanam massal oleh seluruh rakyat Indonesia sebagai perwujudan pelaksanaan Hari Menanam Pohon Indonesia setiap tanggal 28 Nopember, merupakan salah satu kontribusi nyata Bangsa Indonesia yang peduli terhadap perbaikan lingkungan. Oleh sebab itu, kebersamaan kita pada hari ini merupakan modal yang sangat berharga untuk kita kembangkan lebih lanjut agar menjadi budaya bangsa, yaitu budaya menanam pohon.
“Saya menyadari bahwa penanaman serentak 100 juta pohon belum seberapa dibanding luasnya hutan dan lahan yang rusak. Namun demikian upaya ini sangat berharga apabila dilaksanakan secara terus-menerus dan dipelihara dengan penuh kesungguhan, sehingga setiap pohon yang kita tanam pada hari ini dapat hidup, dan tumbuh subur. Saya sangat menghargai kerjasama yang baik antar pemerintah pusat, pemerintah daerah, TNI, POLRI, LSM, tokoh masyarakat, kelompok masyarakat, dan dunia usaha dalam kegiatan Menanam Pohon Indonesia setiap tanggal 28 Nopember, dan Bulan Menanam Nasional, pada setiap bulan Desember,” jelasnya seraya mengatakan momentum akbar ini menunjukkan bahwa bangsa Indonesia mampu menghadapi berbagai tantangan secara besama-sama dengan baik.
Tantangan lingkungan hidup paling berat yang dialami oleh umat manusia di muka bumi ini adalah terjadinya pemanasan global dan perubahan iklim. Pola iklim mengalami perubahan akibat dari kenaikan suhu permukaan bumi. Akibatnya, ada bagian bumi yang curah hujannya berlebihan, ada pula yang berkurang. Kenaikan curah hujan akan meningkatkan frekuensi dan intensitas banjir, makin banyak erosi, dan makin banyak tanah longsor. Kekeringan yang panjang dan fluktuasi musim yang semakin sulit diprediksi, akan mengancam ketersediaan pangan dan air. Sehingga rawan terjadinya kekurangan pangan dan kelaparan.
Salah satu upaya umat manusia untuk mengurangi efek pemanasan global dan perubahan iklim adalah dengan memperbanyak pohon dan tanam-tanaman. Oleh karena itu diperlukan upaya mempertahankan keutuhan ekosistem hutan, dan melakukan penanaman pohon secara besar-besaran.
Kita bersyukur telah dianugerahi keanekaragaman hayati yang tinggi, tanah yang subur, serta iklim yang sangat mendukung untuk kegiatan tanam menanam. Karena itu marilah kita syukuri anugerah yang tak terhingga itu dengan menanam jenis-jenis pohon yang mempunyai multi fungsi, dan merupakan tanaman unggulan lokal. Sebagai ilustrasi dapat saya sebutkan beberapa jenis pohon yang mempunyai multi fungsi, yaitu Nyamplung (Calophylum inophylum) merupakan jenis tanaman hutan yang banyak fungsinya, selain berfungsi sebagai pemecah angin laut, bijinya mempunyai potensi sebagai bahan baku biofuel, dan kayunya juga kuat.
Jenis lainnya yang berpotensi untuk dikembangkan adalah Nyawai (Ficus variegata). Nyawai merupakan jenis alternatif dan akan menjadi tanaman masa depan dengan daur yang lebih pendek di samping Meranti, karena pada tahun ke sepuluh, Nyawai sudah dapat dimanfaatkan. Sedangkan jenis tanaman yang berpotensi dikembangkan sebagai tanaman pangan adalah (wan)
You can leave a response, or trackback from your own site.

0 Response to "Menhut Ajak Masyarakat Menanam Pohon"


Powered by www.tvone.co.id