2 Anggota Fraksi PDI Perjuangan Menunggu PAW

07.02 Diposting oleh HERI IRAWAN

Lebes Mario Diganti Mohjai, Yosef Bosman Dingati Frans Bidus
NGABANG- Jika DPD Partai Golkar Kalbar setuju H. Ajis Aristo di PAW, digantikan
Catharina Yulianti, SP. Tidak jauh beda dengan DPC PDI Perjuangan Kabupaten Landak. Kini, partai moncung putih tersebut siap menunggu persetujuan surat Penganti Antar Waktu (PAW) 2 (dua) anggota Fraksi PDI Perjaungan Kabupaten Landak, Lebesa Mario (Dapil Landak I) dan Yosef Bosman (Dapil Landak II), dari DPD PDI Perjuangan Kalimantan Barat. Secara otomatis, mereka juga diberhentikan sebagai anggota Partai PDI Perjuangan Kabupaten Landak. “Sejauh ini kita sudah melalui beberapa proses, dan sekarang berkasnya sudah ditangan bupati,” aku Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Landak Minsen, SH, kepada Kapuas Post, kemarin.
Dikatakan Ketua DPRD Landak ini, setelah berkas masuk ditangan bupati, selanjutnya bupati akan menyampaikan ke Gubernur Kalimantan Barat Drs. Cornelis, MH. Dari tangan Gubernur, akan turun Surat Keputusan (SK) Pemberhentian dan pengangkatan anggota yang baru. “Dari proses ini terakhir akan dilakukan pelantikan anggota Fraksi PDI Perjuangan yang baru. Kapan pelantikan kita belum tahu,” jelasnya.
Disinggung siapa penganti Lebes Mario dan Yosef Bosman? Pria yang hobi olahraga sepeda ini mengatakan, untuk Lebes Mario, digantikan Mohjai, karena ketika Pemilu 2004 yang lalu, dia ketika itu duduk nomor urut dua, dibawah lebes Mario. Sementara itu Yosef Bosman akan digantikan mantan Calon Wakil Bupati Landak Frans Bidus. “Sebenarnya nomor urut dibawah Yosef Bosman adalah Robet Pangabean, berhubung dia hijarah ke partai lain, secara otomatis keanggotaanya dicabut dari PDI Perjuangan. Nomor dibawah dia adalah Frans Bidus,” jelas Minsen.
Sementara itu, sebagaimana pernah diungkapan Yosef Bosman belum lama ini ia mengaku secara pribadi pada prinsipnya PAW sudah diatur di semua organisasi parpol. “Karena saya sudah menjadi anggota parpol lain, bahkan sebagai Sekretaris Umum Partai Republikan Kabupaten Landak, maka wajar PDIP memberikan sanksi. Jadi bagi saya, itu merupakan konsekuensi suatu langkah politik yang kita ambil,” ungkapnya di gedung DPRD, Kamis (13/11).
Menurut Yosef yang menjabat Ketua Fraksi PDIP di DPRD Landak ini, pindah parpol adalah hak setiap orang karena ada kebebasan dalam berpolitik, berserikat dan sudah dijamin dalam undang-undang. Sampai saat ini pula belum ada yang mengatur, seseorang menjadi anggota parpol satu tidak boleh pindah parpol lain. “Jadi persoalan anggota parpol pindah parpol lain, itu tak perlu dibesar-besarkan sampai dijuluki kutu loncat,” ujar Yosef.
Bisa saja, lanjut Yosef, aspirasi politiknya di partai tersebut tak tertampung atau tak conec istilah bahasa komputernya. Karena tak conec akhirnya mereka mencari partai lain yang bisa untuk meyalurkan aspirasi politik. Bukan karena tidak mendapat jabatan atau lainnya. “Pindah agama juga hak dan tidak dipersoalkan, padahal itu hubungan hakiki dengan Tuhan, jadi pindah partai mengapa mesti dipermasalahkan sampai ada yang mengatakan kutu loncat,” kesal Yosef.
Yosef mengaku dirinya justru sebagai kader PDIP paling taat dengan Ketua Umum Megawati Soekarno Putri. Karena ketua umum sering mengatakan seperti pada Konggres di Bali, bagi keder PDIP yang sudah tak sepaham lagi, silahkan keluar dari PDIP. “Jadi logikanya saya pindah partai dengan taat dan patuh, tak sepaham lagi dengan PDIP maka saya keluar untuk menyalurkan aspirasi di partai lain,” tegas Yosef.
Yosef juga menyesalkan tentang mekanisme pembinaan kader PDIP di Landak bahkan di Kalbar, semestinya pada saat dirinya menjadi anggota parpol lain atau saat masuk di daftar caleg sementara diumunkan KPU, PDIP harus memanggil dirinya untuk membicarakan apa persoalannya mengapa sampai pindah parpol. “Tapi ini malah seolah-olah menunggu DCT, kami untuk di PAW, bahkan kami secara organisasi belum pernah dipanggil,” beber Yosef.
Sedangkan alasan mengapa dirinya pindah parpol, karena aspirasi politiknya sudah disumbat oleh pengurus PDIP, hal itu dibuktikan saat Musancabsus penjaringan dan penyaringan caleg PDIP, ia tak pernah diundang. Kemudian dilanjutkan Rakercabsus kabupaten yang dilaksanakan DPC PDIP Landak. “Kami selaku kader dan ketua fraksi PDIP tidak pernah dilibatkan. Maka kami menyatakan aspirasi disumbat sehingga saya pindah di partai lain. Itu dasar kenapa saya pindah partai,” ungkap Yoseph.
Ditanya apakah sudah membuat surat pengunduran diri dari PDIP? Yoseph mengaku sudah menghadap Ketua DPC PDIP Landak Senin (10/11) menyampaikan siap mengudurkan diri. “Sekarang saya sudah buat surat pengundurkan diri anggota PDIP dan legislatif, dengan didasari karena ditetapkan DCT KPU saya terdaftar celeg pemilu 2009 dari lain,” ungkap Yosef seraya menyatakan mottonya saya tidak akan malu jika tak terlipilih walaupun sudah pindah. Tapi saya akan malu jika saya terpilih tapi tak bisa berbuat apa-apa di lembaga ini. (wan)
You can leave a response, or trackback from your own site.

0 Response to "2 Anggota Fraksi PDI Perjuangan Menunggu PAW"


Powered by www.tvone.co.id