NGABANG- Ruas jalan Ngabang-Serimbu Kecamatan Air Besar yang rusak kembali dan dikeluhkan masyarakat memang diakui pihak pelaksana pekerjaan. Mereka mengatakan bahwa anggaran yang digunakan untuk perbaikan ruas jalan tersebut memang sangat terbatas. Alhasil, pihak pelaksana hanya memperbaiki ruas jalan yang rawan saja. ”Jadi kita sesuaikanlah dengan anggaran yang tersedia. Dalam pengerjaan jalan inipun kita menyesuaikan dengan petunjuk dari pimpinan proyek dan konsultan, dimana yang harus diperbaiki,” ujar pihak pelaksana pekerjaan Mulyadi Akhian yang ditemui kemarin di kantornya.
Menurut Akhian, jika saat ini ruas jalan Ngabang-Serimbu rusak kembali, hal itu wajar-wajar saja. Sebab saat ini curah hujan di Landak cukup tinggi, sehingga ruas jalan yang hanya diperbaiki dengan pasir dan batu (sirtu) rusak kembali. ”Ruas jalan itukan belum diaspal. Sedangkan aspal yang lama masih kita pertahankan, karena dananya tidak mencukupi. Tapi karena ini multy years, mungkin tahun depan provinsi akan menganggarkan untuk perbaikan jalan tersebut. Apalagi perbaikan jalan tersebut ada ruas jalan yang merupakan tanggungjawab kabupaten dan ada juga tanggungjawab provinsi,” ungkapnya.
Dengan anggaran dari provinsi hanya Rp. 6 milyar dan biaya pemeliharaannya Rp. 1,6 milyar untuk menangani ruas jalan Ngabang-Serimbu sepanjang kurang lebih 54 Km, Akhian minta masyarakat bisa memaklumi minimnya anggaran tersebut. Sebab dengan anggaran yang minim itu, tidak mungkin ruas jalan tersebut bisa aspal semua. ”Kita lihat saja seperti anggaran untuk jalan trans Kalimantan yang hanya sisa 30 Km, dianggarkan hanya Rp. 160 milyar. Jadi kalau kita hanya dianggarkan Rp. 6 milyar untuk perbaikan jalan sepanjang 54 Km, saya kira tidak bisa mulus semua,” katanya. Namun, lanjutnya, patut disyukuri karena perbaikan ruas jalan Ngabang-Serimbu merupakan proyek multy years selama 3 tahun yang dimulai tahun 2008 hingga 2010 mendatang. Tapi meskipun multy years, kalau dananya hanya dianggarkan Rp. 6 sampai Rp. 8 milyar, tentu pekerjaannya tidak bisa penuh.
Akhian juga menyarankan kepada Pemkab Landak supaya melakukan penertiban terhadap kendaraan yang melalui ruas jalan Ngabang-Serimbu, khususnya truk dan alat berat milik perusahaan perkebunan yang muatannya melebihi kapasitas. Sebelumnyapun atau sebelum melakukan pekerjaan, ia sudah menyarankan hal serupa kepada Pemkab Landak. ”Ini memang sangat penting. Waktu itu kita membantu Pemkab untuk menalangi perbaikan ruas jalan itu karena pemerintah belum ada anggaran. Tapi kalau kendaraan yang lewat seperti truk yang muatannya melebihi kapasitas, tentu jalan itu akan rusak lagi. Sebab kontruksi jalan itu tidak sesuai dengan beban kendaraan yang lewat, paling kapasitasnya 4 sampai 5 ton,” tuturnya. Yang lebih parah lagi, lanjut Akhian, alat berat seperti zonder milik perusahaan perkebunan yang melalui jalan itu dengan membawa muatan berlebihan, tidak ada kontribusi untuk memperbaiki jalan tersebut. ”Malahan pada saat kita sedang kerja, zonder lewat, tapi kita tegur dia tidak perduli. Bupatipun dulunya sudah menyurati perusahaan tersebut, tapi mereka tetap tidak mau perduli,” paparnya. (wan)
You can leave a response, or trackback from your own site.

0 Response to "Biaya Pemeliharaan Rp. 1,6 milyar Untuk Menangani Ruas Jalan Ngabang-Serimbu"


Powered by www.tvone.co.id