BAL Minta Keadilan dari PT. PANP

07.51 Diposting oleh HERI IRAWAN
NGABANG- Sikap ketidak pedulian terhadap karyawannya, ternyata sampai saat ini masih saja terjadi. Seperti yang dilakukan PT. PANP, perusahan yang bergerak dibidang perkebunan sawit di Kecamatan Air Besar. Mendapat protes dari karyawan, dalam hal ketidak jelasan pemotongan gaji, untuk Jamsostek. Akan tetapi sampai saat ini, sudah berjalan selama 2 tahun belum juga mendapat kartun Jamsostek. Lebih parahnya lagi, perusahana juga tidak memperhatikan pelayanan sarana air bersih, tidak heran ada karyawan mereka mengalami penyakit gatal-gatal.
“Ternyata masalah ini sudah lama terjadi, dan kita mendapat laporan dari karyawan PT.PANP. Kitapun lakukan investigasi dilapangan, ternyata benar adanya,” kata salah seorang aktivis Landak, Robi Wijaya, kepada wartawan, akhir pekan lalu di kediamannya.


Lebih jauh Robi mengatakan, pemotongan gaji karyawan yang masih berstatus lBuruh Arian Lepas (BAL) itu, dipotong sebesar Rp.14.000 -Rp.15.000 setiap bulannya. Menjadi pertanyaan, sampai kapan pemotongan gaji itu terjadi, dan seharusnya jika karyawan mereka dimasukan ke Jamsostek, sudah pasti ada kartu mereka. “Sejauh ini dari data yang kita kumpulkan belum ada satupun karyawan lepas mendapat kartu Jamsostek. Kita ingin PT.PANP nota bene masih satu grub PT.Wilmar, wajib memberikan perhatian serius kepada karyawanya. Bila masalah ini masih berlanjut, bukan tidak mungkin PT. PANP akan ditinggal seluruh karyawannya,” kata Robi.
Selain itu, pria hobi olahraga ini menegaskan masalah lain yang dihadapi karyawan, sarana dan prasarana air besir, untuk mandi tidak disediakan pihak perusahaan. Solusi yang diambil karyawan, membuat lubang mengunakan alat berat exsapator, di bawah lereng kebun sawit. Ketika hujan tiba, ternyata air rembesan dari datan atas itu, turun kebawah dan masuk ke lubang tempat mandi karyawan. Akibantaya, sudah pasti bisa ditebak, yang tadinya pupuk maupun pestisisa untuk keperluan kebun sawit, bercampur aduk dengan air hujan yang jatuh ke tanah dan pelan tapi pasti masuk ke sumur buatan karyawan. “Kita menemukan sekeluarga mendapat penyakit gatal-gatal, diperkirakan keluarga ini akibat air yang mereka gunakan untuk mkandi sudah tercemar atas pupuk atau zat kimiawi dari obat-obatan kebun sawit. Duli mereka tidak pernah mengalami hal seperti ini, tapi sekarang kulitnya menjadi gatal,” kupas Robi panjang lebar, atas temuannya.
Temuan lainnya juga, sampai saat ini masyarakat di sekitar lokasi PT. PANP, masyarakat setempat mengeluhkan, gusuran yang dilakukan pihak pelaksana menyebakan ada lahan yang salah gusur.
Atas kejadian ini, Robi meminta pihak pihak terkait dalam hal ini, PT. PANP segera mungkin memperbaiki masalah-masalah yang saat ini menimpa karyawan lepas. Termasuk disini yang kita minta dari pihak Pemda Kabupaten Landak, tidak segan-segan memantau aktivitas PT.PANP. (wan)





You can leave a response, or trackback from your own site.

0 Response to "BAL Minta Keadilan dari PT. PANP"


Powered by www.tvone.co.id