MANDOR - Walaupun terkenal dengan daerah pertambangan Emas Tampa Ijin (PETI) yang merupkakan kegiatan yang sudah memberikan ketandusan pada lahan di daerah ini, ternyata Kecamatan Mandor yang Notabenenya sebagai daerah sasaran pekerja Peti dan sudah memiliki lahan yang usudah dapat di katakan tandus akibat limbah Peti, ternyata masih memiliki peluang yang cukup besar untuk mengembangkan tanaman khususnya kelapa sawit.
Hal tersebut menurut pengakuan Camat Mandor Drs Marius Baneng kepada Kapuas Post mengungkapkan, Sebenarnya lokasi lahan yang ada di daerah Mandor bukan semuanya menjadi sasaran PETI, melainkan hanya meliputi Desa Mandor,Sumsum,Selutung dan Kayuara. Sehingga daerah lain itu masih sangat berpotensi untuk perkebunan kelapa sawit.
"Tidak semua Desa yang ada di Mandor itu menjadi sasaran PETI dan itu hanya 4 daerah sedangkan yang lainnya itu masih utuh seperti tanah di daerah lain, artinya ini masih berpotensi menjadi lahan perkebunan,'ujarnya.
Adapun hal lain yang menjadi bukti bahwa lahan di daerah ini masih berpotensi adalah kehadiran 5 perusahaan yang saat ini sudah beroperasi di daerah ini khususnya Kcamatan Mandor berjalan baik bahkan ada perusahaan yang sudah memasuki tahap penanaman.
Menurutya ke-5 perusahaan tersebut masing-masing PT. SMS, PT.MAK, PT.Maiska, PT.GRS dan PT.Condong Garut,
"Kalau saya lihat potensi yaqng ada di masyarakat selain kelapa sawit, masyarakat juga sudah mengembangkan tanaman Karet terutama karet unggul dan ini memang sudah cukup luas lahan yang secara pribadi di kelola oleh masyarakat untuk perkebunan karet ini," ungkapnya.
Walaupun dalam pengelolaan perkebunan tersebut masih keabanyakan menggunakan cara tradisional tetapi semangat para petani kebun yang ada di daerah ini cukup kuat. Karena memang selain belum di dukung oleh sarana dan prasarana yang memadai seperti persiapan entries belum dapat memenuhi kebutuhan masyarakat seperti yang di inginkan, Sehingga hal ini masih perlu di upayakan oleh Pemda bagaimana supaya kebutuhan masyarakat akan entries ini dapat terpenuhi dengnan baik. "Kalau kita lihat kebutuhan masyarakat akan entes ini memang sudah cukup banyak sehingga persediaan yang ada di kecamatan melalui kebun intres ini tidak mencukupi kebutuhan masyarakat. dan kita juga akan berupaya bagaimana supaya hal ini dapat di tambah yang pada akhirnya akan dapat memenuhi kebutuhan petani yang ada,"pintanya.
Sedangkan untuk perkebunan Karet yang notabenenya adalah usaha masyarakat ini juga merupakan salah satu kegiatan yang memang satu kemajuan bagi masyarakat yang ada di daerah mandor. karena dengan adanya program ini akan dapat mengalihkan ketergantungan masyarakat pada usaha pertambangan.
"Kita sambut baik apakah itu kehadiran perusahaan yang ada di daerah ini maupun program kebun rakyat yang di lakukan ini akan dapat membuka lapangan kerja bagi masyarakat selain itu juga dapat menglihkan perhatian masyarakat dari PETI ke perkebunan,"paparnya. Karena menurutnya masyarakat juga sudah mulai sadar bahwa sebenarnya pembukaan kerja PETI yang hanya sebatas buruh tentu akan sangat bermempaat apabila membuka perkebunan Karet atau kelapa sawit karewna penanaman investasi ini akan dapat memberikan penghasilan yang panjang dari pada hanya menambang emas yang sudah pasti memiliki resiko lebih besar.
"Artinya kalau kita membuka lahan kebun ini akan jauh lebih baik ketimbang buka usaha tambang yang hanya memberikan hasil sesaat sedangkan efek kerusakaan yang di tinggalkan pada lingkungan ini luar biasa besar," terangnya. Untuk itu pihaknya khususnya di pemerintah kecamatan, senantiasa berupaya agar harapan demi harapan itu dapat tercapai. (wan)
Hal tersebut menurut pengakuan Camat Mandor Drs Marius Baneng kepada Kapuas Post mengungkapkan, Sebenarnya lokasi lahan yang ada di daerah Mandor bukan semuanya menjadi sasaran PETI, melainkan hanya meliputi Desa Mandor,Sumsum,Selutung dan Kayuara. Sehingga daerah lain itu masih sangat berpotensi untuk perkebunan kelapa sawit.
"Tidak semua Desa yang ada di Mandor itu menjadi sasaran PETI dan itu hanya 4 daerah sedangkan yang lainnya itu masih utuh seperti tanah di daerah lain, artinya ini masih berpotensi menjadi lahan perkebunan,'ujarnya.
Adapun hal lain yang menjadi bukti bahwa lahan di daerah ini masih berpotensi adalah kehadiran 5 perusahaan yang saat ini sudah beroperasi di daerah ini khususnya Kcamatan Mandor berjalan baik bahkan ada perusahaan yang sudah memasuki tahap penanaman.
Menurutya ke-5 perusahaan tersebut masing-masing PT. SMS, PT.MAK, PT.Maiska, PT.GRS dan PT.Condong Garut,
"Kalau saya lihat potensi yaqng ada di masyarakat selain kelapa sawit, masyarakat juga sudah mengembangkan tanaman Karet terutama karet unggul dan ini memang sudah cukup luas lahan yang secara pribadi di kelola oleh masyarakat untuk perkebunan karet ini," ungkapnya.
Walaupun dalam pengelolaan perkebunan tersebut masih keabanyakan menggunakan cara tradisional tetapi semangat para petani kebun yang ada di daerah ini cukup kuat. Karena memang selain belum di dukung oleh sarana dan prasarana yang memadai seperti persiapan entries belum dapat memenuhi kebutuhan masyarakat seperti yang di inginkan, Sehingga hal ini masih perlu di upayakan oleh Pemda bagaimana supaya kebutuhan masyarakat akan entries ini dapat terpenuhi dengnan baik. "Kalau kita lihat kebutuhan masyarakat akan entes ini memang sudah cukup banyak sehingga persediaan yang ada di kecamatan melalui kebun intres ini tidak mencukupi kebutuhan masyarakat. dan kita juga akan berupaya bagaimana supaya hal ini dapat di tambah yang pada akhirnya akan dapat memenuhi kebutuhan petani yang ada,"pintanya.
Sedangkan untuk perkebunan Karet yang notabenenya adalah usaha masyarakat ini juga merupakan salah satu kegiatan yang memang satu kemajuan bagi masyarakat yang ada di daerah mandor. karena dengan adanya program ini akan dapat mengalihkan ketergantungan masyarakat pada usaha pertambangan.
"Kita sambut baik apakah itu kehadiran perusahaan yang ada di daerah ini maupun program kebun rakyat yang di lakukan ini akan dapat membuka lapangan kerja bagi masyarakat selain itu juga dapat menglihkan perhatian masyarakat dari PETI ke perkebunan,"paparnya. Karena menurutnya masyarakat juga sudah mulai sadar bahwa sebenarnya pembukaan kerja PETI yang hanya sebatas buruh tentu akan sangat bermempaat apabila membuka perkebunan Karet atau kelapa sawit karewna penanaman investasi ini akan dapat memberikan penghasilan yang panjang dari pada hanya menambang emas yang sudah pasti memiliki resiko lebih besar.
"Artinya kalau kita membuka lahan kebun ini akan jauh lebih baik ketimbang buka usaha tambang yang hanya memberikan hasil sesaat sedangkan efek kerusakaan yang di tinggalkan pada lingkungan ini luar biasa besar," terangnya. Untuk itu pihaknya khususnya di pemerintah kecamatan, senantiasa berupaya agar harapan demi harapan itu dapat tercapai. (wan)
0 Response to "Peluang Potensi Perkebunan Di Mandor Masih Besar"