Membangun Sebuah Sanggar Perlu Pengorbanan
SUDAH exsis bukan bearti berhenti sampai disitu. Prinsip ini tertanam pada semua anggota Sanggar Sanjati Tarigas Sidi yang dipimpin Dra. Erni Yovita Ludis. Dan itu akan terus menerus berkembang hingga nama sanggar ini membahana di seluruh pelosok Kabupaten Landak khususnya, Kalbar umumnya. Dalam persiapan menjelang pembukaan MTQ ke 23 di Kabupaten Landak. Pelatih dan pengurus sanggar ini dipercayakan untuk mengurus penari pembukaan MTQ.
HERI IRAWAN, LANDAK

BERBEDA-beda tapi tetap satu, dimana di daerah Kabupaten landak banyak suku-suku tetapi kita tetap bersatu. Dari perbedaan inilah Erni, memadukan satu tarian yang enak dipandang mata, dan lemah gemulai dilakukan para penarinya, dan terlihat harmonis. ”Kedepan para penari yang sudah dilatih oleh pelatih kita, seperti olah tubuh, mereka akan menjadi asisten persiapan MTQ pada tahun depan,” kata Erni, ketika pagi itu memakai baju Tim Penggerak PPK Kabupaten Landak.
Mereka ini nantinya sudah mendapat bekal yang baik, akan dikirim kembali kesekolah-sekolah, yang sudah ditunjuk untuk melatih para siswa bisa menari kolosal pembukaan MTQ, dan mereka ini nanti akan dilatih para pelatih koita pada akhir bulan Otober 2009, atau pada minggu keempat. Dan pada bulan Januari 2010 masih berlatih di dalam Kota Ngabang. Selanjutnya pada bulan Februari, Maret dan April 2009, semua penari kolosal peraktek lapangan di lapangan sepak bola Landak, tepatanya di Km 4 Ngabang. Untuk pengkaderan penari, pihanknya sudah punya rencana yaitu pelatihan dimulai sejak sekolah tingat kanak-kanak, sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sekolah mengah atas dan tingkat remaja atau remaja yang sudah tidak melanjutkan sekolah, merekan bisa mengekpresikan diri lewat seni tarian kahs daerah Kabupaten Landak. Bahkan, kata ibu murah senyum ini, bagi ibi-ibu yang ingin belajar, tentunya ideal punya badan sebagai syarat penari, bisa ikut berlatih. ”Fungsinya apa, jika satu saat ada festival, tinggal kita sesuaikan dengan kebutuhan yang kita miliki. Apakah kegiatan FBBK, gawai dayak, atau kegiatan apalah namanya, kita pada dasarnya sudah siap, atau eksposes budaya di TMII kita juga siap, termasuk Malaka, atau Kuching Malaysia, ” jelas Erni. Untuk mendirikan sebuah sanggar, kata Erni, tidaklah mudah seperti membalikkan telapak tangan. Perlu pengorbanan yang tinggi, seperti dana, tenaga dan pikiran. ”Jika kita sudah punya niat, keinginan dan ada dana, saya kira kita tidak susah untuk membuat satu sanggar yang baik. Mungkin ada yang bertanya mengapa saya konsen pada bidang ini? Siapa lagi yang melakukan kalau tidak kita-kita,” bebernya. (*)
You can leave a response, or trackback from your own site.

0 Response to "Melihat Secara Dekat Kiprah Sanggar Sanjati Tarigas Sid"


Powered by www.tvone.co.id