NGABANG – Kegiatan (FBBK) Festipal Budaya Bumi Khatulistiwa yang akan di laksanakan pada tanggal 11 November mendatang di Pontianak, adalah merupakan kegiatan rutin yang di lakukan oleh Pemerintah Propinsi Kalbar yang bertujuan untuk terus melestarikan seni dan budaya yang ada di daerah Kalbar.
Penuturan Lukas Kanoh, Kadis Pemuda Olah Raga, dan Parawisata Kabupaten Landak kepada Kapuas Post kemarin mengungkapkan, kalau Kontingen dari Kabupaten Landak juga akan ikut dalam kegiatan tersebut.
“Kita sudah siap dan tanggal 10 kontingen kita sudah berangkat Landak akan mengirimkan kurang lebih akan mengirimkan 60 orang yang tergabung dalam satu kontingen. Tetapi ada yang mendahului Bujang Daranya tanggal 7 sudah berangkat karena mereka harus di karantina,” ungkapnya.
Dikatakannya keberangkatan Bujang dara yang akan mengikuti kegiatan FBBK ini terdiri dari 2 pasang yaitu Bujang Dara dari melayu dan Dayak.
Menurutnya mengenai persiapan yang sudah di lakukan dengan matang bahkan sudah siap di berangkatkan. Mengenai sanggar yang akan di berangkatkan juga merupakan Sanggar yang sudah memenangkan Lomba pada FBBL pada tahun 2008 lalu.
Tetapi juga dari para peserta juga ada yang bukan dari group sanggar yang juga akan ikut dalam kegiatan ini.
“Yang kita kirimkan ini adalah Sanggar Isim dari menjalin yang merupakan pemenang FBBL pada tahun 2008 lalu. Sedangkan yang dari Melayunya yang kita berangkatkan adalah Sanggar dari Ismahayana Ngabang,”paparnya.
Menurutnya memang kondisi ini juga di sebabkan oleh Sanggar yang memang masih sangat terbatas sehingga dalam kegiatan yang bertajuk budaya yang di libatkan hanya beberapa sanggar itu saja,” katanya.
Disisi lain memang untuk prestasi yang sudah di capai oleh para sanggar tersebut juga sudah dapat di katakan tergolong sudah baik.
“Untuk tingkat Kabupaten yang sudah cukup baguslah. Karena dengan terbatasnya sanggar beartikan Artis-artis kitakan terkumpul di situ, namun demikian ini juga masih perlu di tingkatkan lagi kemampuan para sanggar kita yang ada agar dapat lebih baik artinya bukan hanya di Kabupaten saja tetapi untuk tampil di luar juga harus mampu,”pintanya.
Menurutnya, adapun kegiatan yang akan di lakukan oleh para kontingen dari Kabupaten Landak adalah Parade Lagu daerah Dayak dan Melayu, pemilihan Bujang Dara Khatulistiwa, permainan Pangka Gasing dan Menyumpit.
“Hanya cabang-cabang ini saja yang akan kita ikuti kalaupun ada yang lain itu hanya mengikuti pawai Budaya dan memang kalau kita lihat dari output yang cukup berkembang dari kegiatan Seni dan budaya ini memang ada pada bidang Tari dan Lagu daerah,” katanya.
Menurutnya, semua kontek yang ada memang semuanya tradisional walaupun dalam besicnya adalah tarian garapan seperti alat music yang tradisional tetapi bolah juag menggunakan alat musik modern namun penggunaannya sebatas penunjang saja yang di setting mengarah pada musik tradisional.
“Yang namanya sekarang ini kan di mana lagi harus kita mendapatkan laat musik yang betul-betul tradisional sebagai contoh saja alat simpit saja ini sudah sangat sulit harus di cari di mana karena ini bukan dari bambu tetapi dari kayu sehingga pada kegiatan FBBL yang lalu ini banyak sekali dari Kecamatan kita di Landak ini yang tidak bisa mengikuti Lomba Sumpit karena memang sudah tidak ada,” paparnya.
Untuk itu, dengan adanya kegiatan baik FBBL yang di lakukan oleh Pemerintah Kabupaten Landak maupun FBBK yang di selenggarakan oleh Pemerintah Propinsi ini akan dapat menjadi salah satu wahana untuk melestarikan kesenian dan budaya yang ada di daerah ini. Yang kedepannya akan selalu dapat di pertahankan sesuai dengan aslinya kalaupun ada perubahan, tetapi tidak menghilangkan bentuk yang sebenarnya.
“ini adalah aseet yang kita miliki. Jadi melalui kegiatan ini maka kebudayaan yang kita miliki ini akan selalu dapat kita lestarikan dengan baik sehingga kedepannya apa yang kita miliki terutama asset baik wisata maupun kebudayaan ini akan dapat lebih di mempaatkan dengan optimal untuk kemajuan daerah,”harap mantan Kadis Pendidikan Landak. (wan)
Penuturan Lukas Kanoh, Kadis Pemuda Olah Raga, dan Parawisata Kabupaten Landak kepada Kapuas Post kemarin mengungkapkan, kalau Kontingen dari Kabupaten Landak juga akan ikut dalam kegiatan tersebut.
“Kita sudah siap dan tanggal 10 kontingen kita sudah berangkat Landak akan mengirimkan kurang lebih akan mengirimkan 60 orang yang tergabung dalam satu kontingen. Tetapi ada yang mendahului Bujang Daranya tanggal 7 sudah berangkat karena mereka harus di karantina,” ungkapnya.
Dikatakannya keberangkatan Bujang dara yang akan mengikuti kegiatan FBBK ini terdiri dari 2 pasang yaitu Bujang Dara dari melayu dan Dayak.
Menurutnya mengenai persiapan yang sudah di lakukan dengan matang bahkan sudah siap di berangkatkan. Mengenai sanggar yang akan di berangkatkan juga merupakan Sanggar yang sudah memenangkan Lomba pada FBBL pada tahun 2008 lalu.
Tetapi juga dari para peserta juga ada yang bukan dari group sanggar yang juga akan ikut dalam kegiatan ini.
“Yang kita kirimkan ini adalah Sanggar Isim dari menjalin yang merupakan pemenang FBBL pada tahun 2008 lalu. Sedangkan yang dari Melayunya yang kita berangkatkan adalah Sanggar dari Ismahayana Ngabang,”paparnya.
Menurutnya memang kondisi ini juga di sebabkan oleh Sanggar yang memang masih sangat terbatas sehingga dalam kegiatan yang bertajuk budaya yang di libatkan hanya beberapa sanggar itu saja,” katanya.
Disisi lain memang untuk prestasi yang sudah di capai oleh para sanggar tersebut juga sudah dapat di katakan tergolong sudah baik.
“Untuk tingkat Kabupaten yang sudah cukup baguslah. Karena dengan terbatasnya sanggar beartikan Artis-artis kitakan terkumpul di situ, namun demikian ini juga masih perlu di tingkatkan lagi kemampuan para sanggar kita yang ada agar dapat lebih baik artinya bukan hanya di Kabupaten saja tetapi untuk tampil di luar juga harus mampu,”pintanya.
Menurutnya, adapun kegiatan yang akan di lakukan oleh para kontingen dari Kabupaten Landak adalah Parade Lagu daerah Dayak dan Melayu, pemilihan Bujang Dara Khatulistiwa, permainan Pangka Gasing dan Menyumpit.
“Hanya cabang-cabang ini saja yang akan kita ikuti kalaupun ada yang lain itu hanya mengikuti pawai Budaya dan memang kalau kita lihat dari output yang cukup berkembang dari kegiatan Seni dan budaya ini memang ada pada bidang Tari dan Lagu daerah,” katanya.
Menurutnya, semua kontek yang ada memang semuanya tradisional walaupun dalam besicnya adalah tarian garapan seperti alat music yang tradisional tetapi bolah juag menggunakan alat musik modern namun penggunaannya sebatas penunjang saja yang di setting mengarah pada musik tradisional.
“Yang namanya sekarang ini kan di mana lagi harus kita mendapatkan laat musik yang betul-betul tradisional sebagai contoh saja alat simpit saja ini sudah sangat sulit harus di cari di mana karena ini bukan dari bambu tetapi dari kayu sehingga pada kegiatan FBBL yang lalu ini banyak sekali dari Kecamatan kita di Landak ini yang tidak bisa mengikuti Lomba Sumpit karena memang sudah tidak ada,” paparnya.
Untuk itu, dengan adanya kegiatan baik FBBL yang di lakukan oleh Pemerintah Kabupaten Landak maupun FBBK yang di selenggarakan oleh Pemerintah Propinsi ini akan dapat menjadi salah satu wahana untuk melestarikan kesenian dan budaya yang ada di daerah ini. Yang kedepannya akan selalu dapat di pertahankan sesuai dengan aslinya kalaupun ada perubahan, tetapi tidak menghilangkan bentuk yang sebenarnya.
“ini adalah aseet yang kita miliki. Jadi melalui kegiatan ini maka kebudayaan yang kita miliki ini akan selalu dapat kita lestarikan dengan baik sehingga kedepannya apa yang kita miliki terutama asset baik wisata maupun kebudayaan ini akan dapat lebih di mempaatkan dengan optimal untuk kemajuan daerah,”harap mantan Kadis Pendidikan Landak. (wan)
dessy Said,
saya dessy penyanyi landak mendukung penuh FBBK sehingga para regenerasi mengenal budaya yg ada d'khatulistiwa ini. Khususnya pemuda pemudi landak, cayo para kontingen landak.
Posted on 9 November 2009 pukul 13.43